Overdosis obat tidak selalu berhubungan dengan narkoba. Penggunaan obat-obatan yang bertujuan medis juga bisa menyebabkan hal ini. Lantas, apa penjelasan tentang overdosis obat dan bagaimana ciri-ciri atau gejala orang yang mengalaminya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Overdosis obat tidak selalu berhubungan dengan narkoba. Penggunaan obat-obatan yang bertujuan medis juga bisa menyebabkan hal ini. Lantas, apa penjelasan tentang overdosis obat dan bagaimana ciri-ciri atau gejala orang yang mengalaminya?
Overdosis obat adalah kondisi yang terjadi ketika Anda mengonsumsi obat lebih dari jumlah normal dari yang direkomendasikan oleh dokter atau di luar batas toleransi tubuh.
Obat yang dapat menyebabkan overdosis bisa berupa obat resep, nonresep (bebas beli di apotik), obat-obatan ilegal, hingga beberapa obat herbal. Berikut beberapa di antaranya.
Berlebihan mengonsumsi obat dapat mengganggu kemampuan otak dan tubuh untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, berbagai gejala yang serius bisa muncul hingga dapat menyebabkan kematian.
Itulah mengapa overdosis obat merupakan kondisi gawat darurat medis. Jika tidak menimbulkan gejala fatal pun, kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda, baik jangka pendek maupun panjang.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami atau melihat seseorang mengalami kondisi ini, maka segera cari bantuan medis atau lakukan pertolongan pertama untuk overdosis obat.
Ada dua alasan atau penyebab utama mengapa overdosis obat bisa terjadi, yaitu sebagai berikut.
Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang minum obat yang salah, dalam jumlah yang berlebihan, atau pada waktu yang salah tanpa mengetahui bahwa hal ini membahayakan.
Seseorang yang mencampur obat, minum obat dengan alkohol, atau minum beberapa obat secara bersamaan tanpa tahu kandungannya pun meningkatkan risiko terjadinya overdosis.
Jenis overdosis ini mungkin juga termasuk orang yang menggunakan obat untuk mendapatkan efek yang diinginkan, tetapi tidak memahami kekuatan atau kandungan obatnya.
Seseorang juga mungkin saja mengonsumsi dosis obat secara berlebih dengan tujuan yang disengaja, misal untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri.
Meski begitu, melansir Better Heatlh Channel, terkadang tidak jelas apakah overdosis terjadi karena hal yang disengaja atau tidak.
Mungkin ada unsur keduanya dari penderita kondisi ini. Maka dari itu, penting untuk tidak menghakimi seseorang yang mengalaminya, tapi lebih baik menolongnya.
Overdosis obat bisa memunculkan efek yang bervariasi, tergantung pada kondisi tubuh seseorang, jenis obat, takaran dosis yang dikonsumsi, dan cara menggunakannya.
Gejala yang muncul pun bisa ringan, sedang, atau bahkan parah, dan terkadang sulit dibedakan dengan efek samping obat.
Secara umum, gejala, tanda, dan ciri-ciri overdosis obat adalah sebagai berikut.
Tiap obat yang berbeda akan memunculkan gejala overdosis yang berbeda pula. Berikut adalah tanda, gejala, atau ciri-ciri overdosis dosis sesuai jenis obatnya.
Berikut adalah beberapa gejala dari overdosis alkohol yang mungkin terjadi.
Overdosis akibat konsumsi opioid umum terjadi bila Anda meminumnya bersama alkohol atau dengan obat lainnya, seperti benzodiazepin.
Ciri-ciri overdosis opioid adalah sebagai berikut.
Berikut adalah tanda atau gejala yang mungkin terjadi bila mengonsumsi benzodiazepin berlebihan, bersama alkohol, atau dengan obat lainnya, seperti opioid.
Adapun gejala yang bisa muncul jika mengalami overdosis dari obat stimulan, yaitu sebagai berikut.
Jenis obat pereda nyeri tanpa resep, seperti paracetamol, juga sering menjadi penyebab seseorang mengalami overdosis.
Bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Berikut ciri-ciri overdosis pereda nyeri paracetamol yang umum terjadi.
Seseorang tidak perlu untuk menunjukkan semua tanda di atas sekaligus untuk digolongkan sebagai overdosis.
Hanya mengalami satu atau dua gejala pun tetap membutuhkan pertolongan medis. Oleh karena itu, segera cari bantuan medis jika Anda mengalami atau melihat orang lain mengalaminya.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar