backup og meta

Cytarabine

Cytarabine

Cytarabine adalah obat tunggal atau dikombinasi dengan obat lain untuk mengobati berbagai jenis kanker. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan aturan pakai obat cytarabine atau sitarabin melalui penjelasan berikut.

Golongan obat: Obat kemoterapi

Merek dagang: Kabitarin dan generik

Apa itu obat cytarabine?

Cytarabine atau sitarabin adalah obat yang biasanya diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah oleh seorang ahli kesehatan. Obat ini juga dapat diberikan dengan metode lain tergantung pada kondisi medis Anda.

Cytarabine tergolong ke dalam kelas obat yang disebut antimetabolites. Obat ini bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh Anda.

Berikut beberapa penyakit yang dapat diobati dengan obat cytarabine.

  • AML atau leukemia myeloid akut.
  • ALL atau leukemia limfositik akut.
  • CML atau leukemia myelogenous kronis.
  • Leukemia meningeal (kanker pada membran yang menutupi dan melindungi sumsum tulang belakang dan otak).

Cytarabine atau sitarabin juga mungkin dokter resepkan untuk mengobati masalah medis lainnya yang tidak tercantum di atas.

Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Dosis obat cytarabine

obat cytarabine

Obat cytarabine tersedia dalam bentuk cairan injeksi 100mg/mL dengan volume 1 mL per vial dan 10 ml per vial.

Adapun dosis obatnya menyesuaikan dengan sediaan obat, kegunaan, dan usia pasiennya. Berikut adalah dosis obat cytarabine berdasarkan laman MIMS.com.

1. Meningitis leukemia

Dosis awal untuk orang dewasa, yaitu 5-75 mg/m2 atau 30-100 mg/m2 sekali setiap 2-7 hari hingga sekali sehari selama 4 atau 5 hari.

Untuk meningitis limfomatous, dosis awal, yaitu 50 mg/m2 setiap 2 minggu sebanyak 5 dosis, kemudian setiap 4 minggu sebanyak 5 dosis.

Dosis obat diberikan secara intratekal atau yang disuntikkan di sekitar sumsum tulang belakang (spinal).

2. Induksi dan pemeliharaan remisi pada leukemia akut

Sebagai monoterapi, dosis awal untuk orang dewasa, yaitu 200 mg/m2 setiap hari dengan infus intravena terus menerus selama 5 hari, dengan interval kira-kira 2 minggu.

Dalam terapi kombinasi, dosis awal, yaitu 100 mg/m2 dua kali sehari dengan injeksi intravena cepat atau 100 mg/m2 setiap hari dengan infus intravena, keduanya diberikan selama 7 hari.

Untuk terapi pemeliharaan, dosis awal, yaitu 1-1,5 mg/kg sekali atau dua kali seminggu melalui intravena atau spinal.

Aturan pakai obat cytarabine

Cytarabine diberikan melalui infus ke pembuluh darah vena (intravena/IV) oleh dokter atau tenaga medis yang terlatih memberikan obat ini kepada pasien kanker.

Pemberian dosis obat cytarabine ini tergantung pada jenis kanker, usia, dan kondisi pasien tersebut.

Pengobatan biasanya membutuhkan waktu lebih dari 30 menit yang dilakukan seminggu sekali atau sesuai arahan dokter yang menangani Anda.

Selanjutnya, pemberian dosis akan disesuaikan berdasarkan keberhasilan dan toleransi tubuh Anda terhadap pengobatan.

Saat menggunakan obat ini, dokter mungkin akan meminta Anda untuk minum banyak air, kecuali ia menyarankan hal lain.

Cara ini dapat membantu ginjal untuk membersihkan obat ini dari tubuh Anda dan dapat membantu Anda menghindari beberapa efek samping.

Pengobatan kanker ini juga bisa dikombinasikan dengan obat lain atau radioterapi. Pastikan ikuti dosis dan jadwal kontrol rutin yang telah ditetapkan oleh dokter.

Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan cytarabine, konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang menangani Anda.

Efek samping obat cytarabine

ilustrasi mual gejala dan ciri-ciri keracunan makanan

Segera dapatkan bantuan medis darurat bila Anda mengalami tanda reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sulit bernapas, detak jantung cepat, hingga pembengkakan di lidah atau tenggorokan.

Penggunaan obat cytarabine juga bisa menimbulkan efek samping yang umum dan kurang serius, seperti:

  • mual,
  • muntah,
  • diare,
  • sakit perut,
  • kehilangan nafsu makan,
  • luka di mulut dan tenggorokan,
  • rambut rontok,
  • nyeri otot atau sendi,
  • kelelahan, dan
  • mata sakit atau merah.

Beberapa efek samping juga bisa serius. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, segera hubungi dokter Anda atau dapatkan perawatan medis darurat.

  • Rasa sakit yang berkelanjutan yang dimulai di daerah perut, tetapi dapat menyebar ke punggung.
  • Kemerahan, nyeri, bengkak, atau sensasi terbakar di tempat suntikan diberikan.
  • Kulit pucat.
  • Pingsan.
  • Pusing.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.
  • Ruam.
  • Gatal-gatal.
  • Gatal.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Nyeri dada.
  • Menguningnya kulit atau mata.
  • Urine berwarna gelap atau buang air kecil berkurang,
  • Sesak napas.
  • Kehilangan penglihatan tiba-tiba.
  • Kejang.
  • Kebingungan.
  • Mati rasa, sensasi terbakar, atau kesemutan di tangan, lengan, kaki, atau tungkai.

Sitarabin mungkin dapat menyebabkan efek samping lain. Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki masalah yang tidak biasa saat minum obat ini.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat cytarabine

Sebelum mendapatkan obat sitarabin, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait kondisi dan riwayat kesehatan yang Anda alami.

Beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini seperti berikut.

  • Hindari dosis obat bila mengalami alergi pada cytarabine atau kandungan lain di dalamnya.
  • Informasikan kepada dokter bila Anda telah atau berencana mendapatkan vaksinasi dalam waktu berdekatan dengan jadwal pengobatan.
  • Tunjukkan riwayat pengobatan kanker, seperti radioterapi dan kemoterapi sebelumnya.
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang atau pernah minum alkohol dalam jumlah besar.
  • Pastikan dokter tahu bila Anda memiliki riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, atau penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
  • Memberitahukan dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan.
  • Konsultasikan kepada dokter bila sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang dalam masa menyusui bayi Anda.

Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.

Penyimpanan obat

Cytarabine adalah obat yang baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan obat yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Namun, jangan buang obat ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali bila diinstruksikan.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah obat cytarabine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

tekanan darah rendah pada ibu hamil

Cytarabine adalah obat yang belum diketahui efeknya pada ibu hamil dan menyusui. Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Meski begitu, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D, yakni ada bukti positif dari risiko, menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Sementara itu, ibu menyusui yang sedang mendapatkan cytarabine tidak boleh memberikan ASI kepada bayinya. Ini karena kandungan obat mungkin terbawa ke dalam ASI.

Cytarabine atau sitarabin tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui, kecuali bila dibutuhkan serta manfaat penggunaannya lebih besar dari risikonya.

Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut.

Interaksi obat cytarabine dengan obat lain

Cytarabine adalah obat yang bisa berinteraksi dengan obat lain.

Meskipun obat-obat tertentu tidak boleh digunakan bersamaan sekaligus, dalam kasus lain, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersama-sama bahkan jika interaksi mungkin terjadi.

Berikut adalah beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan sitarabin.

  • Adenovirus tipe 4 dan 7 hidup, oral.
  • Axicabtagene ciloleucel.
  • Brexucabtagene autoleucel.
  • Cedazuridine.
  • Ciltacabtagene autoleucel,
  • idecabtagene vicleucel,
  • Vaksin virus influenza quadrivalent, adjuvanted.
  • Vaksin virus influenza trivalen, adjuvanted.
  • Lisocabtagene maraleucel.
  • Palifermin.
  • Ropeginterferon alfa 2b.
  • Tisagenlecleucel.
  • Tofacitinib.

Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lainnya yang mungkin diperlukan.

Oleh karena itu, beri tahu ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat lain yang beredar di pasaran.

Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan di atas mungkin tidak dianjurkan.

Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memberikan obat ini pada Anda atau mengubah beberapa obat lain yang Anda gunakan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

MIMS. Cytarabine. 2016. Retrieved 12 Mei 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cytarabine?mtype=generic

Cytosar U, DepoCyt (cytarabine) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. (2020, June 2). Medscape Drugs & Diseases – Comprehensive peer-reviewed medical condition, surgery, and clinical procedure articles with symptoms, diagnosis, staging, treatment, drugs and medications, prognosis, follow-up, and pictures. Retrieved 12 Mei 2022, from https://reference.medscape.com/drug/cytosar-u-depocyt-cytarabine-342089#5

Cytarabine (Oral route) side effects – Mayo Clinic. (2022, February 14). Mayo Clinic – Mayo Clinic. Retrieved 12 Mei 2022, from  https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cytarabine-oral-route/side-effects/drg-20063270

Versi Terbaru

15/06/2022

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

4 Tips Menjaga Tubuh Tetap Prima dan Sehat Sebelum Menjalani Kemoterapi Lanjutan

Sering Merasa Mual Setelah Kemoterapi, Bagaimana Cara Mengatasinya?


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 15/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan