backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Infeksi Adenovirus

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 12/07/2023

Infeksi Adenovirus

Apa itu adenovirus?

Adenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi di saluran pernapasan atas, saluran pencernaan, mata, dan sistem saraf.

Meskipun bisa mengakibatkan berbagai penyakit infeksi, adenovirus memang lebih sering menimbulkan berbagai gangguan pernapasan seperti penyakit mirip flu, radang tenggorokan, dan pneumonia.

Kelompok virus ini bisa menginfeksi setiap orang di usia berapa saja, tetapi sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun.

Infeksi akibat adenovirus bisa menimbulkan dampak yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk lansia, orang dengan gangguan imun, dan penderita penyakit kronis.

Tanda dan gejala infeksi adenovirus

Infeksi adenovirus bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Gejala dari penyakit ini akan muncul kurang lebih 2-14 hari setelah Anda terpapar virus.

Pada orang sehat atau dengan kondisi imunitas yang normal, infeksi virus ini umumnya menyebabkan gejala yang cukup ringan.

Gejala yang lebih berat biasanya dialami orang dengan kondisi sistem imun yang lemah.

Infeksi adenovirus yang paling umum adalah infeksi di saluran pernapasan. Kondisi ini akan mengakibatkan gejala mirip flu.

Gejala seperti penyakit bronkitis dan pneumonia juga bisa muncul.

Selain pada sistem pernapasan, adenovirus juga bisa menginfeksi saluran pencernaan dan menyebabkan penyakit gastroenteritis (peradangan saluran cerna).

Berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang umum dialami dari infeksi adenovirus:

  • bersin dan hidung berair,
  • batuk,
  • demam,
  • mata merah,
  • sakit tenggorokan,
  • peradangan di paru-paru,
  • diare,
  • mual,
  • muntah, dan
  • nyeri perut.
  • Infeksi virus ini jarang menimbulkan dampak yang fatal, seperti komplikasi atau kematian.

    Sebagian besar orang yang terinfeksi biasanya mengalami gejala selama 5-6 hari.

    Pada orang dengan imunitas normal, infeksi adenovirus merupakan self-limited disease yang artinya penyakit bisa sembuh dengan sendirinya.

    Namun risiko komplikasi cenderung lebih besar dialami oleh orang dengan kelainan sistem imun, penyakit pernapasan kronis, dan gangguan jantung.

    Dalam kondisi ini, infeksi bahkan bisa memengaruhi sistem saraf.

    Kapan perlu pergi ke dokter?

    Gejala penyakit infeksi virus ini memang ringan, tetapi Anda sebaiknya segera menemui dokter ketika gejala bertambah parah atau tidak kunjung sembuh setelah lebih dari 6 hari.

    Jika Anda atau anggota keluarga lain yang terinfeksi memiliki defisiensi imun atau kondisi sistem imun lemah, segara lakukan konsultasi medis sebelum gejala berkembang serius.

    Penyebab infeksi adenovirus

    Adenovirus adalah kelompok virus yang umum menginfeksi manusia dan hewan. Terdapat sekiranya 49 jenis adenovirus yang dapat menginfeksi manusia.

    Virus ini bisa menginfeksi setiap saat dan ditemukan di berbagai belahan dunia.

    Tak hanya itu, infeksi virus dari kelompok adenovirus pada manusia bisa memengaruhi berbagai organ dan menimbulkan berbagai penyakit seperti berikut.

    • Gangguan saluran pernapasan atas seperti flu, faringitis (radang tenggorokan), dan pembengkakan kelenjar getah bening.
    • Gangguan saluran pernapasan bawah berupa peradangan di paru-paru seperti bronkitis dan penumonia.
    • Gastroenteritis yaitu peradangan lambung atau usus.
    • Infeksi mata seperti konjungtivitis.
    • Infeksi saluran kemih, tapi lebih jarang terjadi.

    Sebagian besar infeksi virus ini bersifat self-limiting atau dapat berhenti dengan sendirinya.

    Namun, infeksi yang lebih parah umumnya dialami oleh orang dengan kondisi sistem imun yang lemah.

    Meski begitu, menurut American Thoraic Society, adenovirus di dalam tubuh seseorang yang sudah tidak aktif menginfeksi (laten) bisa mengalami reaktifasi dan memunculkan gejala kembali.

    Kondisi ini berisiko terjadi pada tubuh dengan sistem kekebalan yang lemah.

    Cara penularan adenovirus

    Penularan virus ini umumnya berlangsung melalui kontak dekat, tetapi banyak juga penularan yang terjadi secara tidak langsung.

    Studi tahun 2018 dalam jurnal Biomedicines, menjelaskan penularan tidak langsung yang disebabkan oleh adenovirus dapat bertahan di permukaan benda dan lingkungan.

    Virus tersebut bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama yakni hingga 30 hari.

    Selain itu, virus ini kebal terhadap disinfektan karena bagian luar virus tidak terlindungi oleh selubung (non-enveloped).

    Meski begitu, virus tetap bisa mati bila dilarutan deterjen, pemutih, atau dipanaskan.

    Jenis-jenis adenovirus bisa ditularkan dengan cara yang berbeda, seperti berikut.

    • Virus ini menyerang sistem pernapasan yang ditularkan melalui droplet yang keluar saat penderita batuk dan bersin atau menyentuh permukaan benda terkontaminasi dengan tangan, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.
    • Adenovirus yang menyebabkan gangguan pencernaan ditularkan dari konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi atau terpapar feses yang mengandung virus.
    • Ketika menginfeksi mata, virus ini ditularkan karena menyentuh mata dengan tangan yang terpapar virus atau melalui air saat berenang di kolam yang tidak dibersihkan menggunakan klorin.

    Diagnosis infeksi adenovirus

    Diagnosis untuk mendeteksi keberadaan adenovirus di dalam tubuh dilakukan melalui tes molekular  (PCR) atau tes antigen.

    Kedua tes ini lebih cepat mengenali virus tanpa perlu melalui pemeriksaan kultur dari sampel di laboratorium.

    Selain itu, rontgen dada mungkin diperlukan untuk mendapatkan diagnosis lebih lanjut pada kasus infeksi adenovirus yang menyerang paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

    Pengobatan infeksi adenovirus

    Sebagian besar orang tanpa gangguan sistem imun yang terinfeksi bisa pulih dengan perawatan suportif di rumah karena gejalanya cukup ringan.

    Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala sehingga Anda bisa lebih cepat pulih.

    Namun, penanganan perlu disesuaikan dengan penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi virus ini.

    Penting untuk diingat bahwa antibiotik tidak ampuh mengobati penyakit yang disebabkan oleh adenovirus.

    Ini karena antibiotik ditujukan untuk mengobati penyakit infeksi akibat bakteri, sedangkan adenovirus bukan disebabkan oleh bakteri.

    Cara pengobatan rumahan untuk infeksi adenovirus adalah sebagai berikut.

    • Memperbanyak istirahat dan konsumsi cairan dengan minum banyak air atau cairan elektrolit (oralit).
    • Hindari minuman bersoda atau jus dengan gula.
    • Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri otot serta sendi.
    • Makan makanan bernutrisi, makanan padat masih diperbolehkan.

    Akan tetapi, pasien yang memiliki gangguan sistem imun mungkin perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.

    Pengobatan antiviral seperti cidofovir dapat diberikan untuk mengatasi gejala infeksi yang lebih serius.

    Cara mencegah penularan adenovirus

    Ada vaksin yang bisa mencegah infeksi adenovirus tipe 4 dan 7.

    Namun, vaksinasi lebih dianjurkan bagi kelompok orang yang berisiko terinfeksi, seperti penderita gangguan imun atau orang yang bepergian ke daerah wabah.

    Tanpa vaksin, Anda tetap bisa menghindari penyebaran penyakit infeksi virus ini dengan cara berikut.

    • Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
    • Hindari terlalu sering menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.
    • Tinggal di rumah atau melakukan karantina diri saat sakit.
    • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
    • Menerapkan etika batuk dan bersin dengan menutup mulut dan hidung.
    • Hindari menggunakan alat makan secara bergantian dengan orang lain.

    Apabila Anda mengalami keluhan yang menandakan infeksi adenovirus dan gejala semakin parah seiring waktu, segera konsultasi dengan dokter untuk memperoleh solusi terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 12/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan