Gorengan adalah salah satu menu takjil favorit di bulan Ramadan. Makanan ini sering disajikan sebagai menu berbuka puasa. Namun, makan gorengan saat buka puasa bukanlah pilihan terbaik untuk langsung mengisi perut yang tengah kosong.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Gorengan adalah salah satu menu takjil favorit di bulan Ramadan. Makanan ini sering disajikan sebagai menu berbuka puasa. Namun, makan gorengan saat buka puasa bukanlah pilihan terbaik untuk langsung mengisi perut yang tengah kosong.
Bolehkah makan gorengan saat buka puasa dan apa dampaknya bagi tubuh?
Makanan yang digoreng memang terasa gurih dan renyah di mulut. Meskipun enak, gorengan adalah makanan yang perlu untuk dihindari saat berbuka puasa.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan bahwa masih boleh menyantap gorengan saat berbuka puasa.
Namun, Anda perlu memperhatikan lagi porsi gorengan yang disantap. Ini berkaitan dengan bahaya dari makanan berminyak saat buka puasa.
Makan gorengan dalam jumlah banyak saat buka puasa memaksa lambung untuk langsung bekerja dengan keras.
Padahal, lambung yang semula kosong selama puasa perlu diisi secara bertahap agar sistem pencernaan Anda tidak “kaget” mencerna banyak makanan berlemak sekaligus.
Selain itu, tenggorokan yang kering selama puasa juga membutuhkan hidrasi lebih dari asupan air. Lemak berlebih pada gorengan bisa mengiritasi tenggorokan yang kering.
Oleh karena itu, saat buka puasa Anda lebih baik makan setelah makan kudapan, seperti kue, kurma, dan jus.
Prof. Ari menyarankan untuk tidak menyantap gorengan langsung saat berbuka puasa dan tidak berlebihan ketika mengonsumsinya. Penjelasan ini ia ungkapkan di dalam webinar online bertajuk Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI.
Sebuah riset dalam jurnal Ultrasound International Open juga menjelaskan makanan berminyak mengandung lemak dalam jumlah tinggi. Konsumsi makanan ini akan memperlambat pengosongan perut.
Gorengan akan dicerna lebih lama di dalam perut sehingga dapat menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut.
Ketimbang langsung makan gorengan, berbuka puasalah dengan cara yang benar dan sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Jika perlu, Anda sebaiknya menghindari beberapa jenis makanan saat berbuka puasa. Makanan-makanan itu di antaranya adalah makanan pedas, berlemak, berkafein, dan tinggi gula.
Gorengan selain dapat menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut juga memiliki sejumlah bahaya lainnya.
Lemak adalah zat gizi yang paling lambat dicerna dibandingkan karbohidrat, protein, vitamin, dan sebagainya.
International Journal of Molecular Medicine menyebut makanan berlemak tinggi atau bahaya makanan berminyak dapat memicu sakit perut, kram, dan diare.
Kondisi ini dapat terjadi khususnya bagi orang dengan gangguan sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus dan pankreatitis (radang pankreas) akut.
Beberapa penelitian menyebut makanan berminyak dapat membahayakan bakteri baik yang hidup di usus Anda. Kumpulan bakteri ini termasuk ke dalam mikrobiom usus.
Bakteri sehat bekerja untuk mencerna serat, membantu mengendalikan respons tubuh terhadap infeksi, dan membantu meningkatkan kolesterol HDL (baik).
Sering makan gorengan saat buka puasa justru meningkatkan jumlah bakteri usus yang jahat dan mengurangi jumlah bakteri yang baik.
Dalam jangka panjang, perubahan ini berisiko meningkatkan obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit Parkinson.
Makanan tinggi lemak dapat menyebabkan penambahan berat badan karena kandungan kalorinya yang tinggi.
Dalam 100 gram kentang goreng bisa mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak.
Beberapa studi observasional juga menyebut asupan makanan berlemak dan cepat saji dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
Obesitas sendiri bisa memicu berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker.
Anda sebaiknya menghindari makan gorengan saat buka puasa jika tidak ingin bertambah berat badan setelah Ramadan.
Ada beberapa cara makan gorengan dengan sehat. Pada dasarnya, semua makanan yang digoreng cenderung punya kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan makanan yang tidak digoreng.
Beberapa trik yang bisa Anda coba untuk makan gorengan saat buka puasa dengan sehat adalah sebagai berikut.
Selain itu, jika Anda ingin makan gorengan, buatlah sendiri di rumah. Anda bisa mengontrol jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Teknik menggoreng ternyata memengaruhi kandungan kalori yang terdapat di dalam makanan.
Makanan yang digoreng bisa menyerap minyak sebanyak 2–13 gram per 100 gram makanan mentah, seperti misalnya ikan, kentang, daging, hingga sayuran.
Teknik deep frying (menggunakan banyak minyak) cenderung membuat makanan menjadi lebih tinggi kalori daripada shallow frying (menggunakan sedikit minyak).
Makin banyak minyak terserap pada makanan goreng, makin banyak pula kalori dan lemak yang terkandung dalam gorengan.
Sebenarnya tidak masalah apabila Anda ingin makan gorengan saat buka puasa. Gorengan juga tidak sejahat yang Anda pikirkan.
Pasalnya, kandungan vitamin B1, B2, B6, dan vitamin C masih bertahan dalam makanan yang digoreng.
Namun, Anda perlu membatasi porsi gorengan saat berbuka puasa agar tidak menyebabkan gangguan sistem pencernaan.
Anda bisa mencoba memakai minyak yang mengandung lemak tak jenuh lantaran jenis lemak ini justru lebih baik untuk kesehatan tubuh.
Sejumlah contoh minyak yang memiliki lemak tak jenuh, yaitu minyak jagung, minyak canola, dan sunflower oil.
Jangan menggoreng makanan terlalu lama dengan suhu yang terlalu tinggi karena bisa menurunkan kandungan zat gizi pada makanan.
Selain itu, hindari pemakaian minyak goreng berulang kali. Minyak goreng sebaiknya tidak digunakan lebih dari dua kali.
Pemakaian berulang bisa meningkatkan kandungan lemak trans pada minyak.
Pada intinya, Anda boleh saja makan gorengan saat buka puasa, tetapi pastikan tidak langsung memakannya saat berbuka.
Selain itu, Anda perlu membatasi porsi konsumsi gorengan. Akan lebih baik jika Anda membuat gorengan sendiri sehingga bisa menerapkan cara memasak yang lebih sehat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar