Selama menjalankan puasa, waktu berbuka puasa merupakan momen yang tidak kalah penting dari makan sahur. Menu makanan, waktu makan, dan seberapa banyak porsinya menentukan apakah Anda telah buka puasa dengan cara yang sehat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Selama menjalankan puasa, waktu berbuka puasa merupakan momen yang tidak kalah penting dari makan sahur. Menu makanan, waktu makan, dan seberapa banyak porsinya menentukan apakah Anda telah buka puasa dengan cara yang sehat.
Ingin tahu bagaimana cara berbuka puasa yang sehat dan tepat? Simak informasi berikut ini.
Setelah hampir seharian tidak makan dan minum, wajar jika Anda ingin menyantap apa saja yang tersedia di meja makan.
Akan tetapi, jangan lupa bahwa buka puasa secara berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Begitu pula jika Anda salah memilih takjil untuk buka puasa, terlalu banyak makan makanan manis, atau tidak minum yang cukup saat berbuka.
Supaya Anda tetap bugar selama berpuasa, berikut cara berbuka puasa yang sehat.
Takjil buka puasa identik dengan makanan dan minuman manis.
Meski Anda boleh saja berbuka puasa dengan makanan manis, bayangkan berapa banyak asupan gula dalam sebulan jika Anda melakukannya setiap hari.
Oleh sebab itu, ada baiknya Anda mulai beralih ke menu takjil sehat.
Pilihlah buah-buahan segar yang tidak banyak menggunakan gula tambahan. Anda tidak hanya akan mendapatkan energi, tapi juga vitamin, serat, dan mineral.
Berikut beberapa contoh menu takjil buka puasa yang menyehatkan.
Pada beberapa orang, makan berat saat perut kosong dapat memicu gejala gangguan pencernaan dan membuat perut terasa begah, kembung, atau sakit.
Makan berlebihan saat berbuka puasa juga bisa menyebabkan mual atau bahkan muntah.
Cara berbuka puasa yang sehat ialah dengan makan takjil yang ringan terlebih dulu, seperti kurma, puding, atau satu mangkuk kecil kolak pisang tanpa santan.
Berikan jeda sekitar 20 menit, lalu barulah makan makanan utama yang lebih berat.
Menurut sebuah studi dalam Journal of Sports Sciences, Anda bisa kehilangan cairan sebanyak 1% bobot tubuh selama berpuasa.
Agar Anda tidak dehidrasi, minumlah 1–2 gelas air saat buka puasa mengikuti anjuran minum selama bulan puasa.
Anda pun bisa menambah asupan cairan dari makanan yang banyak mengandung air, misalnya buah-buahan tinggi air, sup, dan es buah.
Hindari minuman tinggi gula seperti soft drink dan minuman yang memicu buang air kecil seperti kopi.
Setelah makan takjil yang ringan dan manis, kini saatnya makan makanan utama.
Nah, menu buka puasa yang sehat idealnya terdiri atas makanan bergizi seimbang dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
Berikut beberapa menu sehat yang bisa Anda jadikan makanan utama setelah berbuka puasa.
Selain waktu dan porsi makan, perhatikan juga jenis makanan yang Anda pilih ketika berbuka puasa.
Beberapa jenis makanan tidak cocok dikonsumsi untuk buka puasa, terutama bagi orang-orang yang memiliki gangguan pencernaan.
Sedapat mungkin, hindarilah makanan yang digoreng dengan metode deep-fry, tinggi lemak, serta banyak mengandung garam dan gula tambahan.
Kurangi juga makanan olahan, makanan kemasan, dan makanan yang diawetkan.
Setiap orang yang menjalani puasa Ramadan tahu bagaimana caranya berbuka puasa. Namun, belum tentu semuanya memahami seperti apa cara berbuka puasa yang sehat.
Pilihlah takjil yang menyehatkan, penuhi kebutuhan cairan, dan jangan makan secara berlebihan.
Buka puasa yang sehat bisa melancarkan metabolisme tubuh saat puasa sehingga Anda tetap bugar pada esok harinya.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar