backup og meta

Habis Makan Langsung BAB, Apakah Penyebabnya?

Habis Makan Langsung BAB, Apakah Penyebabnya?

Masing-masing orang sebenarnya memiliki jadwal buang air besar, ada yang setiap hari atau dua hari sekali. Namun, ada pula orang yang habis makan langsung BAB. Lantas, apa penyebabnya?

Mengapa ada orang yang habis makan langsung BAB?

Fenomena dimana seseorang langsung BAB setelah makan dapat dijelaskan secara ilmiah. Kondisi ini dalam bahasa medis disebut dengan refleks gastrokolik.

Mengutip buku terbitan StatPearls, refleks gastrokolik adalah proses pencernaan yang membuat gerakan usus meningkat akibat lambung yang meregang. 

Peregangan ini berasal dari makanan yang masuk. Gerakan usus membuat kotoran pada usus besar bergerak ke arah rektum sehingga keluar sebagai BAB.

BAB setelah makan merupakan hal yang normal, tetapi feses yang dikeluarkan bukanlah sisa limbah makanan yang baru saja dikonsumsi.

Pada dasarnya, apa pun makanan yang Anda konsumsi baru akan melewati usus halus setidaknya sekitar 6 – 8 jam.

Tubuh membutuhkan waktu selama 36 jam agar makanan berpindah ke usus selanjutnya, yaitu usus besar. 

Secara keseluruhan, Anda perlu waktu 2 – 5 hari sejak Anda mengunyah hingga makanan menjadi feses.

Lamanya proses pencernaan seseorang juga berbeda-beda, tergantung masing-masing kondisi individu dan jenis makanan yang dikonsumsi. 

Jika Anda mengalami habis makan langsung BAB, kotoran tersebut berasal dari sisa-sisa makan sebelumnya, bukan dari apa yang Anda makan saat itu.

Penyebab habis makan langsung BAB

Ternyata, ada beberapa kondisi yang membuat refleks gastrokolik rentan muncul ataupun kondisi yang membuat Anda cepat BAB. Apa saja?

1. Sindrom iritasi usus

kondisi steatorrhea pria sakit perut di toilet

Sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) merupakan salah satu masalah pencernaan yang membuat Anda habis makan langsung BAB.

Mengutip situs National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, beberapa kasus IBS membuat makanan dicerna dan melewati usus dengan waktu yang lebih cepat. Hal ini membuat pola BAB pun berubah.

Akibatnya Anda pun lebih mudah mengalami refleks gastrokolik yang ditandai dengan langsung BAB habis makan.

2. Alergi makanan

Ketika Anda mengalami alergi makanan, tubuh akan menimbulkan reaksi alergi. 

Kondisi ini muncul akibat sistem kekebalan tubuh mendeteksi bahan makanan tertentu sebagai kandungan berbahaya. 

Akibatnya, tubuh melepaskan senyawa khusus yang membuat Anda mengalami reaksi alergi. Salah satu reaksi alergi makanan yang bisa muncul adalah diare

Selain habis makan langsung BAB, gejala lain yang mungkin timbul, yaitu:

  • kulit gatal dan kemerahan,
  • area wajah membengkak,
  • mengi atau napas berbunyi,
  • mulut gatal, dan
  • pusing.

3. Intoleransi makanan

Sementara itu, intoleransi makanan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna suatu zat makanan tertentu. 

Umumnya, kondisi ini diakibatkan tubuh kekurangan atau tidak memiliki enzim untuk mencerna makanan dengan baik. 

Selain itu, kondisi ini diakibatkan oleh tubuh sensitif terhadap bahan tambahan makanan dan stres psikologis. 

Akhirnya, Anda pun rentan mengalami masalah pencernaan sesaat setelah mengonsumsi makanan tertentu. Pada kasus ini, masalah yang kerap muncul adalah diare.

4. Inkontinensia feses

Salah satu masalah pencernaan yang bisa memicu habis makan langsung BAB adalah inkontinensia feses.

Kondisi ini muncul ketika Anda kehilangan kendali untuk menahan feses keluar sehingga bisa keluar tanpa disadari. 

Meski kondisi ini bisa memicu BAB sehabis makan, inkontinensia bisa terjadi kapan saja karena Anda tidak bisa mengendalikannya atau gejala sebelumnya relatif samar-samar. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa BAB sehabis makan ini bukan diakibatkan refleks gastrokolik.

Apakah normal buang air besar 5 kali sehari?

Frekuensi BAB setiap orang bisa berbeda. Namun, rentang BAB yang normal adalah antara tiga kali sehari atau tiga kali seminggu. Jika lebih dari itu, bisa jadi pertanda Anda mengalami diare.

Apa saja efek langsung BAB sehabis makan?

Refleks gastrokolik yang intens berkaitan dengan sindrom dumping. Sindrom ini adalah kumpulan gejala masalah pencernaan, seperti diare, mual, dan pusing atau lelah setelah makan. 

Kondisi ini muncul akibat pengosongan lambung yang sangat cepat. Pengosongan ini terjadi akibat makanan yang dicerna di dalam lambung berpindah dengan cepat menuju usus dua belas jari.

Refleks gastrokolik yang intens membuat Anda rentan mengalami malnutrisi akibat kekurangan kalori dari protein. Pasalnya, diare akan ikut membuang zat-zat gizi yang diperlukan tubuh.

Apakah langsung BAB setelah makan bisa bikin kurus?

suntik kb 3 bulan bikin kurus

Jika Anda mengira sering BAB setelah makan bisa membuat timbangan berat badan Anda turun, anggapan tersebut kurang tepat. 

Buang air besar memang dapat memengaruhi timbangan berat badan Anda, tetapi hal tersebut tidak akan mengubahnya terlalu banyak. 

Hal utama yang membuat Anda kurus atau gemuk adalah jumlah kalori yang masuk dari asupan dan yang keluar akibat aktivitas fisik.

Memang, tubuh mungkin menghasilkan kotoran dengan berat tertentu. Akan tetapi, hal ini tergantung dengan pola makan. Semakin banyak sumber serat yang dimakan, Anda akan sering buang air besar. 

Perlu Anda ingat, apabila habis makan langsung BAB dalam bentuk diare yang berlangsung lama, Anda mungkin mengalami penurunan berat badan.

Hal ini dikarenakan Anda mengalami kekurangan zat gizi dan cairan tubuh secara terus-menerus.

Kapan harus konsultasi dengan dokter?

Pada dasarnya, refleks gastrokolik merupakan reaksi normal saat makanan masuk ke dalam perut. Pada sebagian besar kasus, Anda tidak perlu ke dokter jika ingin langsung BAB habis makan.

Meski demikian, Anda harus periksakan ke dokter segera jika mengalami beberapa kondisi berikut.

  • Refleks gastrokolik yang intens dan sering setiap kali Anda habis makan.
  • Diare lebih dari dua hari.
  • Gejala masalah pencernaan lainnya.

Beberapa tanda tersebut bisa menandakan bahwa Anda memiliki masalah kesehatan yang harus segera diatasi.

Habis makan langsung BAB sebenarnya adalah hal yang lumrah. Kondisi ini juga bisa disebut dengan refleks gastrokolik. 

Hanya saja, ada kecenderungan masalah pencernaan jika ini terjadi secara intens dan terus-menerus. Untuk itu, segera periksa ke dokter apabila mengalami gejala lain yang mencurigakan.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Malone, J., & Thavamani, A. (2023). Physiology, Gastrocolic Reflex. Statpearls Publishing. Retrieved 10 June 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549888/

Digestion: How long does it take? (2019). Mayo Clinic. Retrieved 10 June 2024, from https://www.mayoclinic.org/digestive-system/expert-answers/faq-20058340

Symptoms & Causes of Irritable Bowel Syndrome (2017).  NIDDK. Retrieved 10 June 2024, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/irritable-bowel-syndrome/symptoms-causes

Food allergy. (2023). Retrieved 10 June 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/food-allergy/

Digestion: How long does it take? (2019). Retrieved 10 June 2024, from https://www.mayoclinic.org/digestive-system/expert-answers/faq-20058340

Fecal incontinence – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 10 June 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fecal-incontinence/symptoms-causes/syc-20351397

Dumping Syndrome. (2019). NIDDK. Retrieved 10 June 2024, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/dumping-syndrome

How to add more fiber to your diet. (2022). Retrieved 10 June 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/fiber/art-20043983

Versi Terbaru

13/06/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

8 Fakta Penting Seputar Buang Air Besar (BAB)

Ketahui Cara Menimbang Berat Badan yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 13/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan