Di Indonesia, sapi dan kerbau dimanfaatkan sebagai sumber makanan untuk diambil susu dan dagingnya. Meski terlihat sama, ada perbedaan antara daging sapi dan kerbau. Anda bisa memperhatikan perbedaan keduanya dari tampilan, kandungan gizi, hingga efek konsumsinya bagi kesehatan.
Perbedaan daging sapi dan kerbau
Masakan daging cukup digemari banyak orang, contohnya daging sapi dan kerbau, yang sering kali disajikan menjadi masakan rendang.
Walaupun sama-sama daging, sapi dan kerbau memiliki perbedaan berikut ini jika Anda amati.
- Warna. Daging sapi memiliki warna merah cerah, seperti buah ceri, sedangkan daging kerbau warna dagingnya cenderung merah pekat.
- Tekstur. Daging sapi teksturnya lebih empuk jika dimakan, sedangkan daging kerbau lebih liat di mulut.
- Serat. Bila diperhatikan, daging kerbau terasa lebih kasar dengan seratnya lebih besar ketimbang daging sapi.
- Lemak dan kalori. Zat gizi ini pada daging sapi jauh lebih tinggi dibanding daging kerbau.
- Harga. Meskipun di setiap daerah bisa berbeda-beda, umumnya harga daging kerbau jauh lebih murah ketimbang daging sapi.
Kandungan gizi daging sapi dan kerbau
Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, perbedaan daging sapi dan daging kerbau bisa dilihat dari kandungan zat gizi masing-masing.
Berikut adalah komposisi zat gizi yang terdapat dalam 100 gram daging sapi
- Energi: 273 kkal.
- Protein: 17,5 g.
- Lemak: 22,0 g.
- Kalsium: 10 mg.
- Fosfor: 150 mg.
- Zat besi: 2,6 mg.
- Natrium: 93 mg.
- Kalium: 267,0 mg.
Sementara itu, di bawah ini adalah kandungan gizi untuk 100 gram daging kerbau.
- Energi: 79 kkal.
- Protein: 18,7 g.
- Lemak: 0,5 g.
- Kalsium: 14 mg.
- Fosfor: 221 mg.
- Zat besi: 3,3 mg.
- Natrium: 91 mg.
- Kalium: 273,0 mg.
Jika dilihat dari kandungan lemaknya, daging kerbau jauh lebih rendah ketimbang daging sapi.
Memang lemak itu tidak sepenuhnya buruk karena tubuh tetap membutuhkannya. Hanya saja, Anda tidak perlu mengonsumsi makanan berlemak dalam jumlah besar.
Jika berlebihan, konsumsi daging kerbau ataupun sapi bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan nantinya.
Jadi, jika Anda ingin membatasi makanan berlemak, daging kerbau bisa menjadi salah satu pilihannya.
Di samping itu, kandungan kalium daging kerbau juga lebih tinggi dari daging sapi. Kalium dibutuhkan tubuh untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Namun jika tujuan Anda mengonsumsi daging adalah untuk mencukupi kebutuhan zat besi, daging sapi menjadi pilihan yang lebih tepat.
Tips memilih daging rendah lemak
- Perhatikan seberapa banyak garis-garis putih (marbling) yang ada di daging tersebut. Semakin banyak garis putih pada daging, semakin tinggi pula kandungan lemaknya.
- Pilih bagian daging yang lebih sedikit garis putihnya.
Mana yang lebih sehat?
Jadi, mana yang lebih sehat? Sebenarnya, jawabannya bisa berbeda, tergantung dengan kebutuhan masing-masing sesuai dengan penjelasan di atas.
Sehat atau tidaknya makanan tidak hanya merujuk pada pilihan dagingnya, tapi juga cara memasaknya.
Jika daging dimasak santan dan bagian lemaknya ikut dikonsumsi, tentu kurang sehat. Ini dibandingkan dengan daging yang disisihkan bagian lemaknya dan dimasak menjadi sup bening.
Sup daging akan lebih sehat jika dilengkapi potongan wortel, seledri, daun bawang, buncis, dan tomat.
Selain lemaknya lebih rendah, zat gizi pada sup daging dengan sayuran ini jauh lebih bervariasi dibanding daging dimasak santan.
Jadi, cara Anda memasak daging sangat berpengaruh terhadap sehat atau tidaknya makanan, terlepas itu daging sapi atau daging kerbau.
Cara sehat mengolah daging sapi dan kerbau
Jika Anda memiliki daging sapi, pilih potongan daging sapi yang lebih sedikit lemak, begitu juga untuk daging kerbau.
Alih-alih memanggang daging dengan mentega, Anda bisa memilih minyak zaitun.
Kemudian, jangan lupa untuk melengkapi menu daging yang Anda buat dengan kacang polong, wortel, brokoli, bawang bombai, buncis, dan kentang.
Saat memanggang daging, kurangi garam tapi perbanyak rempah agar rasanya lebih ringan.
Selain dipanggang, cara paling sehat memasak adalah mengukus atau merebus. Biasanya daging juga dibuat menjadi rendang, yakni ditambah dengan santan.
Sesekali mengonsumsi rendang tidak masalah, tapi jangan terlalu sering karena makanan ini tinggi kolesterol.
Namun, Anda yang memiliki kadar kolesterol tinggi atau penyakit jantung perlu menghindari konsumsinya.