Sirup agave kini makin populer sebagai pemanis alami pengganti gula selain dari sirup jagung dan sirup maple. Lantas, apa sirup agave ini benar-benar bermanfaat untuk kesehatan tubuh Anda? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Sirup agave kini makin populer sebagai pemanis alami pengganti gula selain dari sirup jagung dan sirup maple. Lantas, apa sirup agave ini benar-benar bermanfaat untuk kesehatan tubuh Anda? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Sirup agave adalah salah satu produk pemanis pengganti gula yang berasal dari tanaman agave atau sejenis sukulen yang berasal dari Meksiko dan Amerika Latin.
Tanaman ini tumbuh di daerah kering dan berbentuk seperti lidah buaya. Terdapat dua varietas agave yang diolah menjadi pemanis, yakni Agave salmiana dan Agave tequilana.
Sirup agave bagi sebagian orang lebih dikenal dengan sebutan agave nectar. Padahal, produk ini berasal dari getah manis, bukan nektar seperti namanya tersebut.
Dalam pengolahannya, tanaman agave akan dipotong dan diperas untuk mengekstrak getah manis yang tinggi gula dan mengandung serat sehat, seperti fruktan.
Kemudian, fruktan ini akan dipecah selama proses pengolahan ke dalam bentuk gula fruktosa yang menjadi sumber pemanis alami dari tanaman ini.
Sirup agave sebagian besar terdiri dari fruktosa, sama halnya seperti sirup jagung. Sebagai perbandingan, pemanis ini mengandung sekitar 80% fruktosa dan 20% glukosa.
Selain itu, sirup agave juga memiliki sedikit karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral lainnya.
Menurut FoodData Central U.S. Department of Agriculture, berikut adalah komposisi gizi dalam satu sendok teh (6,9 g) sirup agave.
Berikut ini adalah sejumlah manfaat sirup agave untuk kesehatan tubuh Anda.
Sirup agave menjadi salah satu rekomendasi gula untuk diabetes. Pasalnya, pemanis ini punya indeks glikemik yang lebih rendah dari gula putih pada umumnya.
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat gula makanan masuk ke dalam aliran darah. Konsumsi makanan dengan IG tinggi merupakan pantangan untuk diabetesi lantaran bisa memicu lonjakan gula darah.
Pemanis yang tinggi fruktosa seperti sirup agave diketahui tidak meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam jangka pendek.
Vitamin B6 atau piridoksin yang terkandung dalam sirup agave juga memainkan fungsi penting, terutama dalam meningkatkan metabolisme tubuh.
Nutrisi ini akan memecah protein dan karbohidrat dari makanan. Hal ini membantu proses metabolisme dan pembentukan energi dalam tubuh bekerja lebih cepat.
Pemanis alami ini juga memiliki kandungan vitamin K dan vitamin B9 (folat) yang menawarkan manfaat untuk kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan vitamin K terkait dengan penurunan gejala depresi dan risiko kemunculan yang lebih rendah.
Selain itu, kekurangan kadar folat dalam tubuh telah dihubungkan dengan peningkatan risiko depresi pada sebagian orang.
Sirup agave lebih aman dikonsumsi untuk penyandang diabetes. Indeks glikemik yang sangat rendah, berkisar 20 hingga 30 membuat pemanis ini lebih aman bagi diabetesi.
Sebuah studi dalam Journal of Medicinal Food (2014) membandingkan efek metabolisme agave nectar dan gula biasa pada objek tikus selama 34 hari.
Penelitian ini menemukan tikus yang mengonsumsi pemanis yang tinggi fruktosa lebih sedikit bertambah berat badan dengan kadar gula darah dan insulin yang lebih rendah.
Hasil tersebut berbanding terbalik dengan percobaan tikus yang mengonsumsi gula biasa yang lebih tinggi glukosa. Terdapat peningkatan kadar gula dan insulin dalam darah tikus.
Penemuan ini berkaitan dengan metabolisme glukosa dan fruktosa yang dapat menghasilkan efek berbeda dalam tubuh.
Hampir semua sel tubuh Anda bisa menyerap glukosa, sedangkan fruktosa hanya bisa diolah menjadi energi oleh organ hati.
Meskipun penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa konsumsi sirup agave lebih menyehatkan, hasil riset ini masih memerlukan pengujian lebih lanjut pada manusia.
Selain itu, Anda tetap perlu memperhatikan jumlah konsumsi sirup tinggi fruktosa sebagai pengganti gula.
Pasalnya, kelebihan fruktosa akan membebani hati, di mana lama-kelaman organ ini dapat mengubah fruktosa menjadi lemak yang meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
Dalam jangka panjang, hal ini memicu peningkatan kadar gula darah dan kolesterol LDL.
Akibatnya, Anda kemungkinan lebih berisiko untuk mengalami sindrom metabolik, resistensi insulin, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung.
Para ahli merekomendasikan untuk membatasi gula tambahan, termasuk sirup agave, kurang dari 10% dari total asupan kalori harian.
Konsentrasi fruktosa yang tinggi membuat nektar agave terasa lebih manis daripada gula biasa sehingga Anda mungkin cukup menambahkannya sedikit saja.
Selain itu, Anda dapat beralih ke sejumlah produk pemanis alami yang jauh lebih sehat, seperti stevia ataupun madu.
Jika Anda ragu dalam menentukan hal ini, konsultasikan ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar