Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia. Ada berbagai jenis nasi, termasuk nasi ungu. Apa bedanya dengan nasi biasa? Ketahui kandungan gizi dan sejumlah manfaat nasi ungu di sini.
Kandungan gizi nasi ungu
Nasi ungu adalah salah satu jenis nasi yang berasal dari beras ungu dan dapat ditemukan di negara-negara Asia. Beras ungu akan berwarna semakin gelap setelah dimasak, bahkan mendekati warna hitam.
Nasi dari beras ungu mengandung jumlah kalori yang mirip dengan beras putih atau beras cokelat, yaitu sekitar 356 kkal dalam takaran 100 gram.
Namun, nasi ini memiliki beberapa perbedaan kandungan zat gizi dari jenis beras lainnya.
Seperti dikutip dari situs Food Data Central, berikut kandungan gizi dalam 100 gram beras ungu:
- protein: 8,89 gram (g),
- karbohidrat: 75,56 g,
- lemak: 3,33 g,
- serat: 2,2 g, dan
- zat besi: 2,4 miligram (mg).
Tak hanya itu, beras ungu juga mempunyai kandungan fitonutrien seperti flavonoid, karotenoid, dan antosianin yang memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan.
Nasi ungu termasuk sumber karbohidrat dari jenis gandum utuh seperti nasi cokelat atau nasi merah yang bebas kandungan gluten.
Itu artinya, orang dengan penyakit celiac atau alergi gluten boleh mengonsumsi nasi jenis ini.
Selain itu, dengan kandungan berbagai zat gizi tersebut, beras ungu memiliki sejumlah manfaat lain bagi kesehatan yang sayang bila dilewatkan.
Dari mana asal beras ungu?
Manfaat nasi ungu
Dengan sederet kandungan gizi yang dimiliki beras ungu, Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari mengonsumsi nasi ini.
1. Memelihara kesehatan jantung
Nasi ungu memiliki komponen antioksidan tinggi yang didapatkan dari flavonoid dan antosianin.
Menurut jurnal Nature Communication (2019), kandungan flavonoid seperti yang ditemukan dalam beras hitam ini berkaitan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Sementara itu, kandungan pigmen ungu atau antosianin dalam beras ungu bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL (low density lipoprotein).
Kadar kolesterol tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sehingga mengonsumsi nasi ungu dapat membantu mencegah risiko ini.
2. Membantu menjaga kadar gula darah
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa sumber makanan nabati atau berasal dari tumbuh-tumbuhan sangat bagus untuk kesehatan.
Menurut situs Cleveland Clinic, kandungan antioksidan dan zat kimia nabati (fitonutrien) dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, tak terkecuali dari beras ungu.
Kadar gula darah yang tinggi akibat fungsi insulin yang terganggu biasanya dialami oleh pasien diabetes.
Insulin sendiri berfungsi mengontrol kadar gula darah sekaligus memecah glukosa menjadi sumber energi.
3. Melancarkan sistem pencernaan
Kandungan serat yang terkandung dalam nasi ungu tidak jauh berbeda dengan beras cokelat, yaitu sekitar 2,2 mg dalam setiap 100 gram beras ungu.
Serat sendiri bermanfaat untuk membantu proses pencernaan makanan dan memelihara mikroba baik dalam usus.
Mendapatkan asupan serat yang cukup dapat membantu Anda terhindar dari sembelit atau masalah pencernaan lainnya.
Perlu Anda ketahui bahwa menjaga kesehatan sistem pencernaan berkaitan erat dengan daya tahan tubuh Anda.
4. Bersifat antikanker
Kandungan antosianin dalam beras ungu memiliki sifat antikanker yang kuat.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrients (2018) menemukan bahwa asupan makanan kaya antosianin yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko kanker kolorektal.
Selain itu, antosianin bekerja dengan mengurangi jumlah sel kanker payudara manusia, serta memperlambat pertumbuhan dan penyebarannya.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan potensi antosianin pada beras ungu terhadap risiko kanker tertentu.