Miracle fruit atau disebut juga sebagai miracle berry memiliki kemampuan unik mengubah rasa makanan di lidah. Berkat khasiat uniknya, buah ini dinilai berpotensi menjadi pengganti gula yang lebih sehat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Miracle fruit atau disebut juga sebagai miracle berry memiliki kemampuan unik mengubah rasa makanan di lidah. Berkat khasiat uniknya, buah ini dinilai berpotensi menjadi pengganti gula yang lebih sehat.
Miracle fruit adalah tanaman asli dari Afrika Barat. Disebut miracle fruit atau buah ajaib karena bisa mengubah rasa makanan yang asam menjadi manis.
Buah dengan nama ilmiah Synsepalum dulcificum ini berbentuk lonjong dengan kulit berwarna merah.
Begitu dibelah, Anda bisa melihat daging buah berwarna putih menyerupai rambutan dengan biji besar berwarna cokelat gelap di bagian tengah.
Tanaman ini tumbuh dalam bentuk semak-semak atau pohon kecil dengan tinggi tidak lebih dari 5,5 meter.
Tanaman ini cukup mudah dibudidayakan, asalkan lingkungannya teduh, jauh dari udara beku, serta memiliki kelembapan tinggi.
Berikut zat gizi yang bisa Anda jumpai pada miracle berry.
Berikut beragam khasiat buah miracle fruit.
Penelitian yang dikutip dari tinjauan terbitan Heliyon (2020) menjelaskan bahwa buah ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan produksi insulin, yaitu hormon penurun gula darah.
Sementara itu, sensitivitas insulin adalah kepekaan tubuh saat menggunakan insulin dengan baik. Dengan begitu, kadar gula darah menjadi lebih terkendali.
Peneliti menduga bahwa manfaat ini berasal dari miraculin dan flavonoid.
Meski begitu, manfaat ini masih harus dikaji lebih lanjut karena baru diuji pada tikus yang tidak bisa merespon insulin atau resistensi insulin akibat makanan tinggi fruktosa.
Kemoterapi memiliki sejumlah efek samping, termasuk menurunkan kemampuan lidah dalam mengecap rasa.
Kondisi ini dapat menurunkan nafsu makan pasien sehingga asupan nutrisinya pun berkurang. Jika dibiarkan, pasien berisiko mengalami kekurangan gizi.
Kabar baiknya, buah miracle bisa menjadi solusi dari efek samping ini.
Sebuah penelitian terbitan Clinical Journal of Oncology Nursing (2012) menunjukkan bahwa konsumsi miracle berry meningkatkan pengecapan dan selera makan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Asupan zat gizi pasien pun bisa tercukupi.
Manfaat miracle fruit membantu menurunkan berat badan dengan berperan sebagai pemanis rendah kalori.
Gula biasa tentu memiliki kalori yang lebih tinggi. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, asupan tinggi kalori bisa membuat berat badan naik.
Terlebih, mengonsumsi buah beri ini juga membuat asupan lain terasa manis.
Oleh karena itu, nafsu mengonsumsi makanan tinggi gula pun bisa berkurang.
Manfaat buah miracle fruit yang satu ini berasal dari kandungan vitamin A.
Vitamin A berguna untuk melindungi bagian mata yang menerima pantulan cahaya. Hal ini membantu mencegah rabun senja.
Kandungan gizi ini juga membantu memberikan kelembapan pada bola mata sehingga terhindar dari sindrom mata kering.
Buah miracle kaya akan vitamin C yang membantu menjaga kekebalan tubuh. Mencukupi kebutuhan vitamin C membantu merangsang sel darah putih.
Nah, sel darah putih inilah yang akan melawan penyakit akibat infeksi bakteri dan virus.
Selain itu, buah ini juga mengandung vitamin C yang bersifat antioksidan sehingga melindungi tubuh dari radikal bebas.
Diketahui, radikal bebas ditemukan pada sinar ultraviolet, polusi, hingga asap rokok dan bisa meningkatkan risiko penyakit kronis.
Manfaat miracle fruit membantu menurunkan risiko kanker dengan kandungan flavonoid dan terpenoid.
Flavonoid membantu mencegah sel kanker menyebar dan semakin banyak.
Selain itu, flavonoid dan terpenoid bersifat antioksidan. Jadi, bisa menangkal radikal bebas pemicu kanker.
Meski begitu, buah ini bukanlah obat herbal untuk kanker dan penelitiannya untuk kanker pun masih terbatas.
Miracle fruit merupakan buah dengan begitu banyak potensi bagi kesehatan.
Akan tetapi, setelah memakan buah ini, pastikan Anda tidak mengonsumsi makanan apa pun secara berlebihan.
Jika Anda ragu, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan jawaban yang lebih pasti.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar