Makanan ini rasanya terlalu manis, terlalu asin, sangat asam, dan lainnya. Begitulah biasanya Anda merespon makanan yang sedang Anda makan. Rasa makanan! Ini yang pastinya Anda nikmati saat makan. Rasa makanan yang enak (menurut Anda) tentu dapat membuat Anda makan dengan lahap. Namun, apakah Anda tahu bagaimana caranya lidah mengenali rasa? Cari tahu di sini.
Lidah mempunyai sel-sel yang dapat merasakan rasa makanan
Terdapat empat dasar rasa yang bisa lidah kita rasakan, yaitu manis, asam, pahit, dan asin. Juga, ada rasa tambahan lain yang bisa kita rasakan menurut penelitian baru-baru ini, yaitu rasa umami. Rasa-rasa ini bisa Anda rasakan karena ada reseptor kecil di kuncup pengecap. Reseptor ini ada terutama di lidah, langit-langit mulut, dan belakang kerongkongan.
Rata-rata orang dewasa mempunyai 10.000 kuncup pengecap yang dapat memperbaharui diri setiap dua minggu. Tapi, semakin tua seseorang, sel-sel dalam kuncup pengecap tersebut mungkin tidak akan memperbaharui diri. Orang yang sudah tua hanya mempunyai kurang lebih 5000 kuncup pengecap yang bekerja. Ini sebabnya mengapa lansia mungkin kurang bisa merasakan rasa makanan sebaik orang yang masih muda. Satu hal lagi, perokok mungkin lebih buruk dalam merasakan makanan. Hal ini karena merokok dapat mengurangi jumlah kuncup pengecap.
Anda tidak bisa melihat kuncup pengecap ini dengan mata telanjang. Warna putih atau merah muda kecil yang ada di lidah Anda sebenarnya disebut dengan papila, bukan kuncup pengecap. Setiap papila ini terdiri dari rata-rata enam kuncup pengecap.
Bagaimana cara lidah mengenali rasa?
Lidah bisa mengenali rasa karena terdapat kuncup pengecap. Kuncup-kuncup pengecap ini mempunyai rambut mikroskopis yang sangat sensitif yang disebut dengan mikrovili. Nah, di dalam mikrovili inilah terdiri saraf-saraf sensorik yang dapat membawa pesan ke otak mengenai rasa makanan yang Anda rasakan, apakah asin, manis, asam, atau pahit.
Lidah tidak sendiri. Ya, lidah ditemani dengan hidung yang membantunya dalam merasakan rasa makanan. Bagaimana caranya? Di bagian paling atas hidung terdapat reseptor penciuman yang mengandung sel-sel khusus yang membantu Anda dalam mencium makanan. Saat Anda mengunyah, senyawa kimia dari makanan dilepaskan sampai ke hidung Anda. Senyawa kimia ini memicu reseptor penciuman dalam hidung yang bekerja sama dengan kuncup pengecap dalam mengirimkan informasi rasa makanan ke otak. Oleh otak, kemudian informasi ini diterjemahkan ke dalam rasa manis atau asin atau pahit atau asam.
Hal tersebut sekaligus menjelaskan mengapa saat hidung Anda tersumbat, Anda mungkin kurang bisa merasakan rasa makanan dengan baik. Setiap makanan yang Anda makan mungkin Anda rasakan agak hambar saat Anda sakit. Hal ini kemudian dapat menurunkan nafsu makan Anda.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.