backup og meta

Makanan Pedas yang Sehat Apa Saja? Kenali Manfaatnya

Makanan Pedas yang Sehat Apa Saja? Kenali Manfaatnya

Salah satu cita rasa makanan yang sering dicari adalah rasa pedas. Siapa sangka, ternyata makanan pedas bisa memberikan manfaat untuk kesehatan. Meski begitu, asupan terlalu pedas ternyata bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Jenis makanan pedas yang sehat

Ada berbagai olahan masakan yang pedas tetapi tetap sehat. Anda bisa mencoba beberapa jenis makanan pedas berikut.

1. Ikan pindang

Ikan merupakan sumber protein dan omega-3 yang diperlukan untuk kesehatan otak dan jantung.

Jenis makanan ini menggunakan cabai agar menambah rasa pedas.

Cara memasak ikan pindang direbus sehingga lebih sehat daripada ikan goreng biasa.

2. Saus salsa

Saus salsa yang dibuat sendiri merupakan salah satu jenis makanan pedas yang sehat.

Cocolan makanan khas Amerika Latin ini berbahan dasar cabai, tomat, dan jeruk nipis yang kaya vitamin C. 

Selain itu, tomat mengandung likopen. Kedua zat gizi tersebut bersifat antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.

3. Sayur asem

sayur asem merupakan salah satu jenis makanan pedas

Sayur asem dimasak menggunakan jenis sayuran, seperti labu siam, kacang panjang, daun melinjo, dan jagung. 

Sayur-sayuran ini kaya serat, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh.

Untuk menambah citarasa pedas dan segar, sayur asem menggunakan cabai yang telah digiling.

4. Tom yum

Tom yum adalah sup khas Thailand dengan sensasi pedas, asam dan segar. Makanan ini kaya akan sumber protein, seperti udang atau daging merah. 

Tak hanya itu, makanan ini juga menggunakan tomat, jamur, dan rempah-rempah yang kaya akan fitonutrien atau senyawa khas tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan.

5. Ikan pepes

Ikan pepes adalah ikan panggang yang dibalut dengan berbagai macam bumbu, seperti kemiri, kunyit, serai, cabai merah, jahe, bawang merah, serta bawang putih.

Tidak seperti ikan bakar, ikan pepes dibungkus dengan daun pisang sebelum dipanggang.

Hal ini membuat ikan tidak terkena bara api dan arang. Jadi, olahan ikan ini lebih sehat.

Manfaat makanan pedas bagi kesehatan

makanan pedas baik untuk jantung

Rasa pedas dan sensasi panas pada makanan sebenarnya disebabkan oleh senyawa kimia aktif yang disebut capsaicin. Ini banyak ditemukan pada cabai.

Berikut manfaat makan pedas yang bisa Anda dapatkan.

1. Meningkatkan metabolisme tubuh

Sensasi panas dari capsaicin mendorong kinerja metabolisme tubuh

Dalam hal ini, capsaicin memiliki efek termogenik atau meningkatkan suhu tubuh. Hal ini memicu pembakaran lemak dan kalori pada tubuh.

Selain itu, capsaicin membantu memecah lemak sehingga kadar lemak di tubuh berkurang.

2. Baik untuk kesehatan jantung

Manfaat makanan pedas bisa meningkatkan kesehatan jantung. 

Hal ini karena capsaicin membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

Capsaicin juga dapat melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah dalam tubuh akan lebih lancar.

Kedua cara kerja di atas membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

3. Membantu pengobatan kanker

Mengutip studi terbitan Molecules (2021), capsaicin memicu kematian sel kanker, menghambat pertumbuhan dan penambahan jaringan kanker lambung.

Tak hanya itu, zat ini juga membatasi pertumbuhan benjolan pada kanker kolorektal serta mengurangi volume jaringan kanker pada kanker empedu.

Penelitian lain juga menemukan bahwa capsaicin mampu mematikan sel kanker prostat. Capsaicin juga disebut bermanfaat dalam membantu pengobatan kanker payudara.

Meski begitu, manfaat tersebut masih diuji pada sel kanker di laboratorium, bukan kanker yang masih ada pada manusia.

4. Mengurangi risiko Parkinson

Manfaat makan pedas yang mengandung capsaicin bisa mengurangi penuaan saraf pada penyakit Parkinson. 

Senyawa ini membantu mengurangi radikal bebas dan senyawa peradangan penyebab penuaan.

Tak hanya itu, capsaicin meningkatkan kadar senyawa dopamin akibat kerusakan sel saraf. Kekurangan dopamin menyebabkan tremor pada Parkinson.

Akan tetapi, riset yang dilakukan masih diuji pada tikus sehingga manfaat makanan pedas ini masih harus diteliti lebih lanjut.

5. Mengendalikan nafsu makan 

Bila ingin mengontrol berat badan, mengonsumsi makanan pedas bisa Anda coba. Pasalnya, capsaicin membantu memicu rasa kenyang dan puas.

Selain itu, senyawa ini menurunkan nafsu makan Anda agar tidak berlebihan.

Peneliti hingga saat ini belum mengetahui pasti bagaimana asupan yang pedas bisa menekan keinginan makan berlebih. 

Meski begitu, ada dugaan bahwa capsaicin bisa mengendalikan bagian otak yang mengontrol nafsu makan.

Efek samping mengonsumsi makanan pedas

Meski ada beragam manfaat makan pedas, ada efek samping bisa Anda alami bila konsumsi terlalu banyak.

Berikut efek samping makanan pedas yang bisa Anda rasakan.

1. Sakit perut

Makanan pedas bisa memicu sakit perut seperti maag. Pasalnya, capsaicin bisa mengiritasi lapisan lambung sehingga menyebabkan perut terasa perih.

2. Diare

Terlalu banyak makan pedas juga bisa memicu diare.

Karena bisa mengiritasi lapisan lambung dan usus, capsaicin dianggap sebagai zat berbahaya bagi tubuh.

Otak akan memberikan sinyal ke saluran pencernaan untuk membuang capsaicin berlebih. Nah, capsaicin tersebut dikeluarkan dengan cara BAB. 

Tekstur feses pun menjadi cair agar proses pembuangan feses lebih cepat.

3. Memperparah gejala GERD

Capsaicin yang ada pada makanan pedas bisa memicu sensasi ulu hati terbakar atau heartburn

Tak hanya itu, kandungan ini bisa membuat kerongkongan terasa lebih perih.

Lagi-lagi, kondisi ini muncul akibat capsaicin yang mengiritasi lapisan saluran pencernaan.

Cara mengurangi sensasi pedas pada makanan

Anda bisa mengonsumsi jenis susu hewani dan konsumsi makanan tinggi tepung. Pasalnya, susu hewani mengandung protein kasein yang bisa memecah capsaicin

Sementara itu, makanan bertepung bisa mencegah capsaicin langsung menempel di lidah dan menyebabkan Anda kepedasan.

Makanan pedas mengandung capsaicin dan biasa Anda temukan pada cabai. Ada berbagai jenis makanan sehat yang terasa pedas.

Meski begitu, terlalu banyak makan pedas justru bisa mengiritasi saluran pencernaan dan menimbulkan berbagai masalah, seperti diare hingga GERD.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Elmas C, Gezer C. Capsaicin and Its Effects on Body Weight. J Am Coll Nutr. 2021 Aug 12:1-9. https://doi.org/10.1080/07315724.2021.1962771. Epub ahead of print. PMID: 34383610.

Gregersen, N. T., Belza, A., Jensen, M. G., Ritz, C., Bitz, C., Hels, O., … & Astrup, A. (2013). Acute effects of mustard, horseradish, black pepper and ginger on energy expenditure, appetite, ad libitum energy intake and energy balance in human subjects. British Journal of Nutrition, 109(3), 556-563. https://www.cambridge.org/core/services/aop-cambridge-core/content/view/47FE7819B02B76438ED737020035E725/S0007114512001201a.pdf/acute_effects_of_mustard_horseradish_black_pepper_and_ginger_on_energy_expenditure_appetite_ad_libitum_energy_intake_an

Jiang, Z., Qu, H., Lin, G., Shi, D., Chen, K., & Gao, Z. (2022). Lipid-Lowering Efficacy of the Capsaicin in Patients With Metabolic Syndrome: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Frontiers in Nutrition, 9. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.812294

Ramos-Torres, Á., Bort, A., Morell, C., Rodríguez-Henche, N., & Díaz-Laviada, I. (2016). The pepper’s natural ingredient capsaicin induces autophagy blockage in prostate cancer cells. Oncotarget, 7(2), 1569-1583. https://doi.org/10.18632/oncotarget.6415

Alexandru Popescu, G. D., Scheau, C., Badarau, I. A., Dumitrache, D., Caruntu, A., Scheau, E., Costache, D. O., Costache, R. S., Constantin, C., Neagu, M., & Caruntu, C. (2021). The Effects of Capsaicin on Gastrointestinal Cancers. Molecules, 26(1). https://doi.org/10.3390/molecules26010094

Chen, M., Xiao, C., Jiang, W., Yang, W., Qin, Q., Tan, Q., Lian, B., Liang, Z., & Wei, C. (2021). Capsaicin Inhibits Proliferation and Induces Apoptosis in Breast Cancer by Down-Regulating FBI-1-Mediated NF-κB Pathway. Drug Design, Development and Therapy, 15, 125-140. https://doi.org/10.2147/DDDT.S269901

Pasierski, M., & Szulczyk, B. (2022). Beneficial Effects of Capsaicin in Disorders of the Central Nervous System. Molecules, 27(8). https://doi.org/10.3390/molecules27082484

Dirkx MF, den Ouden HE, Aarts E, Timmer MH, Bloem BR, Toni I, Helmich RC. Dopamine controls Parkinson’s tremor by inhibiting the cerebellar thalamus. Brain. 2017 Mar 1;140(3):721-734. https://doi.org/10.1093/brain/aww331. PMID: 28073788.

Dopamine & Parkinson’s Disease: The Link Between | Cedars-Sinai. (2022). Retrieved 1 November 2022, from https://www.cedars-sinai.org/blog/exploring-the-link-between-dopamine-and-parkinsons-disease.html

Zheng, J., Zheng, S., Feng, Q., Zhang, Q., & Xiao, X. (2017). Dietary capsaicin and its anti-obesity potency: from mechanism to clinical implications. Bioscience Reports, 37(3). https://doi.org/10.1042/BSR20170286

Lee SY, Masaoka T, Han HS, Matsuzaki J, Hong MJ, Fukuhara S, Choi HS, Suzuki H. A prospective study on symptom generation according to spicy food intake and TRPV1 genotypes in functional dyspepsia patients. Neurogastroenterol Motil. 2016 Sep;28(9):1401-8. https://doi.org/10.1111/nmo.12841. Epub 2016 Apr 19. PMID: 27094759.

Herrera-López JA, Mejía-Rivas MA, Vargas-Vorackova F, Valdovinos-Díaz MA. Capsaicin induction of esophageal symptoms in different phenotypes of gastroesophageal reflux disease. Rev Gastroenterol Mex. 2010 Oct-Dec;75(4):396-404. PMID: 21169106. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21169106/

Health Benefits of Fish. (2022). Retrieved 1 November 2022, from https://doh.wa.gov/community-and-environment/food/fish/health-benefits

Versi Terbaru

02/12/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

7 Tips Makan Pedas Tanpa Sakit Perut dan Mulut Panas

7 Cara Ampuh Mengatasi Kepedasan di Mulut dan Lidah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 02/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan