Sebagian orang mungkin asing dengan kromium. Mineral ini merupakan salah satu logam berat yang banyak ditemukan di tanah dan memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Apa saja manfaat kromium untuk kesehatan? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Manfaat kromium bagi kesehatan
Kromium adalah salah satu logam berat dalam tanah yang mudah terserap ke dalam tanaman sehingga sering ditemukan dalam biji-bijian, kacang-kacangan, atau sayuran hijau.
Di dalam tubuh, kromium dapat ditemukan di hati, limpa, jaringan lunak, serta tulang.
Fungsi utama kromium adalah mendukung proses metabolisme tubuh, tapi mineral ini juga diketahui memiliki berbagia manfaat berikut untuk kesehatan.
1. Metabolisme zat gizi
Mineral ini berperan penting dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dengan kemampuannya meningkatkan kadar insulin.
Di dalam tubuh, kromium dapat ditemukan di hati, limpa, jaringan lunak, serta tulang.
Belum diketahui secara pasti bagaimana mekanisme kromium dalam proses metabolisme, tapi mineral ini diduga dapat berikatan dengan kromodulin. Kromodulin kemudian berikatan dengan reseptor insulin untuk meningkatkan produksi insulin.
2. Mengontrol gula darah
Kromium memiliki manfaat penting untuk tubuh salah satunya adalah membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes.
Sebuah penelitian dalam Journal of Trace Elements in Medicine and Biology menunjukkan bahwa suplemen kromium dapat membantu mengurangi kadar gula darah puasa dan kadar gula darah setelah makan pada penderita diabetes tipe 2.
Selain itu, studi lain dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism juga mengungkapkan bahwa suplemen kromium dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Dengan begitu, sel-sel tubuh dapat merespons insulin dengan baik dan menggunakan glukosa atau gula darah dengan lebih efektif
3. Mengurangi rasa lapar yang berlebihan
Rasa lapar merupakan hal yang wajar, tapi beberapa orang mungkin merasa lebih cepat lapar karena proses metabolisme yang lebih cepat.
Konsumsi suplemen chromium picolinate (CrPic) bisa menjadi cara mengendalikan lapar. Kromium bisa membantu mengurangi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana cara kromium mengurangi rasa lapar. Mineral ini diduga dapat memengaruhi sinyal kenyang di otak dan berpotensi mempertahankan rasa kenyang.
4. Membantu menurunkan berat badan
Menurut sebuah studi dalam jurnal The Cochrane Database of Systematic Reviews, mengonsumsi suplemen chromium picolinate dapat membantu menurunkan berat badan sebanyak 1 kilogram pada orang dengan kegemukan atau obesitas.
Hal ini karena kromium diketahui dapat menurunkan kadar lemak tubuh serta menekan nafsu makan.
Namun, meski menjanjikan, para ahli masih perlu memastikan apakah penurunan berat badan disebabkan oleh konsumsi suplemen semata atau karena faktor lainnya.
Terdapat dua jenis kromium yaitu kromium trivalen (III) dan kromium heksavalen (VI). Kromium trivalen ditemukan dalam makanan atau suplemen dan tidak beracun, sedangkan kromium heksavalen ditemukan dalam polusi industri dan bersifat toksik jika terhirup.
5. Berpotensi mengurangi gejala depresi
Salah satu manfaat kromium untuk kesehatan adalah membantu mengurangi gejala depresi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Trace Elements in Medicine and Biology menunjukkan bahwa suplemen chromium picolinate memiliki efek antidepresi.
Selain itu, suplemen ini dapat meningkatkan kadar serotonin di otak. Serotonin merupakan zat kimia di otak yang bisa memperbaiki suasana hati.
Akan tetapi, penelitian ini baru diuji coba pada hewan, sehingga masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui khasiat ini pada manusia.
6. Menurunkan kadar kolesterol
Manfaat kromium untuk kesehatan lainnya adalah membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Hal ini dijelaskan dalam penelitian terbitan Journal of Trace Elements in Medicine and Biology.
Dalam penelitian tersebut, konsumsi suplemen kromium dapat membantu mengurangi kadar trigliserida dan total kolesterol dalam darah.
Selain itu, suplemen ini dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat lemak.
7. Berpotensi mengatasi Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan hormon yang dialami oleh wanita akibat produksi hormon androgen yang berlebihan,
Hal ini mengakibatkan penderitanya memiliki banyak kista kecil pada indung telur atau ovarium. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab PCOS, tapi kondisi ini umumnya dikaitkan dengan resistensi insulin.
Nah, studi dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology Research mengungkapkan suplemen chromium picolinate dapat membantu mengurangi resistensi insulin serta merangsang ovulasi pada wanita yang menderita PCOS.
Meskipun begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat kromium dalam pengobatan PCOS.
8. Dapat mengatasi penyakit Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit yang ditandai dengan menurunnya daya ingat, kemampuan berpikir, serta perubahan pada perilaku sehari-hari.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Inflammopharmacology melakukan penelitian pada tikus untuk mengetahui efek konsumsi suplemen chromium picolinate dalam membantu mengatasi penyakit Alzheimer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplemen kromium dapat membantu mengobati penyakit Alzheimer, termasuk meningkatkan daya ingat, mengurangi stres oksidatif, serta mengurangi peradangan pada saraf.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat kromium untuk pengobatan penyakit Alzheimer pada manusia.
Sumber makanan dan kebutuhan harian
Kromium terdapat dalam banyak makanan termasuk pada daging sapi, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, rempah, ragi, bir, dan wine.
Jumlah kromium dalam makanan bisa bervariasi. Ini berkaitan dengan kondisi tanah tempat tanaman tersebut tumbuh serta air, cahaya matahari, atau nutrisi lain yang didapatkan tanaman selama proses pertumbuhan.
Kebutuhan gizi harian untuk kromium dari makanan tergantung dengan usia dan jenis kelamin.
1. Bayi dan anak-anak
Untuk bayi usia, 0 – 5 bulan, pemenuhan kebutuhan asupan kromium berasal dari pemberian ASI eksklusif. Berikut ini kebutuhan harian kromium untuk bayi dan anak-anak.
- 0 – 5 bulan: 0,2 mcg.
- 6 – 11 tahun: 6 mcg.
- 1 – 3 tahun: 14 mcg.
- 4 – 6 tahun: 16 mcg.
- 7 – 9 tahun: 21 mcg.
2. Laki-laki remaja dan dewasa
Kebutuhan kromium untuk laki-laki berbeda dengan perempuan. Berikut jumlah kecukupan mineral kromium yang dianjurkan per hari bagi laki-laki remaja dan dewasa.
- 10 – 12 tahun: 28 mcg.
- 13 – 15 tahun: 36 mcg.
- 16 – 18 tahun: 42 mcg.
- 19 – 29 tahun: 36 mcg.
- 30 – 49 tahun: 34 mcg.
- 50 – 64 tahun: 29 mcg.
3. Perempuan remaja dan dewasa
Angka kebutuhan asupan kromium yang dianjurkan per hari untuk perempuan remaja dan dewasa adalah:
- 10 – 12 tahun: 26 mcg.
- 13 – 15 tahun: 27 mcg.
- 16 – 18 tahun: 29 mcg.
- 19 – 29 tahun: 30 mcg.
- 30 – 49 tahun: 29 mcg.
- 50 – 64 tahun: 24 mcg.
4. Ibu hamil dan menyusui
Ibu hamil dan menyusui umumnya membutuhkan asupan kromium harian yang lebih banyak. Berikut ini kebutuhan harian kromium untuk ibu hamil dan menyusui.
- Ibu hamil trimester 1 – 3 (usia 19 – 29 tahun): 35 mcg.
- Ibu menyusui pada 6 bulan pertama dan kedua (usia 19 – 29 tahun): 50 mcg.
Suplementasi kromium
Suplemen kromium biasanya tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet salut selaput, salah satu jenisnya adalah chromium picolinate.
Suplemen ini bisa Anda konsumsi dengan dosis sebanyak 200 mcg atau 1 tablet sehari untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
Akan tetapi, dosis suplemen ini bisa berbeda-beda pada setiap orang tergantung dengan kondisi tubuh, gangguan kesehatan yang dialami, atau efektivitas suplemen.
Meski memiliki banyak manfaat, mengonsumsi suplemen kromium bisa menimbulkan efek samping bagi beberapa orang seperti sakit perut, sakit kepala, insomnia, serta perubahan mood.
Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan kromium sehari-hari adalah mendapatkannya melalui makanan yang mengandung kromium.
Namun, apabila Anda merasa membutuhkan suplemen kromium, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang tepat dengan kondisi Anda.
[embed-health-tool-bmi]