4 Manfaat Utama Kacang Polong bagi Kesehatan Tubuh
Dari beragam jenis kacang-kacangan yang ada, apa saja kacang favorit Anda? Meski berukuran kecil, semua jenis kacang umumnya menyimpan sejumlah nutrisi penting untuk menunjang kesehatan tubuh. Bagaimana dengan manfaat kacang polong?
Apa saja nutrisi dalam kacang polong?
Kacang polong adalah satu dari sekian banyak jenis kacang-kacangan dengan bentuk fisik bulat, berukuran kecil, dan berwarna hijau khas yang tampak segar.
Uniknya, kacang ini kerap digolongkan ke dalam kelompok sayur-sayuran karena sering diolah bersama dengan berbagai sayuran lainnya. Padahal nyatanya jenis kacang yang satu termasuk dalam keluarga legum, yakni tanaman yang menghasilkan biji di dalamnya.
Selain kacang polong, beberapa tanaman lain seperti kacang lentil dan buncis juga masuk ke dalam golongan legum.
Setiap butir kacang yang memiliki nama latin Pisum sativum L ini mengandung segudang nutrisi yang baik untuk tubuh. Secangkir kacang polong dengan berat 160 gram (gr) mengandung berbagai zat gizi di bawah ini.
Kacang polong juga sumber serat dan protein yang dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh. Bukan hanya itu, kacang ini menyimpan banyak senyawa antioksidan yang punya manfaat untuk menangkal serangan radikal bebas.
Demi mendapatkan sejumlah nutrisi baik dari kacang ini, Anda bisa membelinya di pasaran dengan bentuk yang masih utuh atau sudah diolah menjadi suatu produk. Jika sudah melalui proses pengolahan, biasanya kacang ini akan dikemas dalam produk kalengan atau dibekukan.
Mengutip Healthline, sebenarnya tersedia beberapa varietas atau macam kacang polong. Mulai dari yang berwarna kuning (yellow peas), hitam (black-eyed peas), dan ungu (purple peas).
Apa saja manfaat kacang polong?
Berbagai penelitian telah mencoba membuktikan manfaat kacang polong yang baik untuk kesehatan. Di bawah ini penjabarannya.
1. Membantu menjaga gula darah
Sebuah penelitian pada 2011 yang dimuat di British Journal of Nutrition menguji sekelompok orang dengan berat badan berlebih dan memiliki kadar kolesterol tinggi. Hasilnya, makan 50 gram olahan tepung atau kacang polong utuh per hari selama 28 hari dapat membantu mengurangi resistensi insulin.
Menurut penelitian lain pada 2012 dalam jurnal serupa, kacang polong termasuk makanan dengan indeks glikemik rendah. Indeks glikemik yakni rasio seberapa cepat makanan sumber karbohidrat dapat memengaruhi kadar gula darah pada tubuh.
Setiap makanan punya nilai indeks glikemik yang berbeda-beda. Semakin kecil nilai indeks glikemik suatu makanan, tentu lonjakan kadar gula yang naik usai makan makanan tersebut akan lebih lambat. Begitu pula sebaliknya.
Dengan kata lain, kacang polong termasuk jenis kacang yang baik dikonsumsi oleh pengidap penyakit diabetes, karena tidak akan membuat gula darah melesat naik.
2. Menurunkan risiko penyakit ginjal akibat hipertensi
Seorang ahli pangan di University of Manitoba, Canada bernama Dr. Rotimi Aluko menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan faktor risiko utama bagi orang yang punya penyakit ginjal kronis.
Tak jarang, orang dengan penyakit ginjal tahap akhir harus rutin melakukan cuci darah hingga transplantasi ginjal karena keparahan penyakitnya.
Berawal dari sinilah, Dr. Rotimi menemukan bahwa protein dari kacang polong berpotensi mencegah timbulnya kerusakan ginjal pada orang yang memiliki hipertensi.
Alih-alih makan kacang dalam bentuk utuh, penelitian yang masih terbatas dilakukan pada hewan coba ini mencoba mengekstrak protein kacang polong yang diolah menjadi bentuk pil dan bubuk.
3. Menyehatkan sistem pencernaan
Penelitian membuktikan bahwa kacang polong punya manfaat untuk melancarkan sistem pencernaan. Bagi orang yang sedang mengalami masalah pencernaan, seperti penyakit sembelit (susah BAB), kacang polong bisa menjadi pilihan makanan yang tepat.
Pasalnya, kandungan serat yang ada di dalam kacang ini akan membantu mempermudah pergerakan usus dalam menyerap makanan.
Secara langsung, tentu akan mengurangi frekuensi konsumsi obat pencahar yang biasanya dipakai untuk mengobati sembelit.
4. Kaya antioksidan
Kacang polong termasuk salah satu sumber nutrisi alami yang menyumbang banyak antioksidan. Tubuh manusia sebenarnya dapat memproduksi antioksidannya sendiri.
Namun, asupan antioksidan dari luar juga dibutuhkan tubuh untuk mencukupi persediaannya, sehingga semakin kuat dalam menangkal serangan radikal bebas.
Radikal bebas tidak boleh disepelekan karena bisa meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, Alzheimer, Parkinson, dan atelosklerosis. Nah, rutin makan kacang polong maupun olahannya akan menyumbang berbagai antioksidan untuk tubuh.
Ambil contoh, seperti senyawa polifenol, lutein, dan fenolik yang membantu melindungi tubuh terhadap penyakit. Bahkan, senyawa lutein diyakini dapat menjaga dan mengoptimalkan fungsi penglihatan sekaligus menghindari penyakit katarak dan degenerasi makula.
Bagaimana cara makan kacang polong?
Kacang polong bisa dengan mudah dicampur bersama sayuran dan lauk pauk lainnya. Anda bahkan bisa menambahkannya ke dalam sajian salad favorit untuk menambah asupan nutrisi.
Menariknya lagi, sekarang kacang polong yang kaya manfaat ini sudah banyak diolah sebagai susu, sehingga bisa dijadikan alternatif pengganti susu sapi.
Jadi, jangan ragu untuk lebih berkreasi dengan olahan kacang polong. Entah dimasukkan utuh ke dalam masakan, dihaluskan untuk menambah warna, atau dicampurkan ke dalam makanan saat masih berbentuk masih utuh setelah direbus sampai lunak.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Pea Protein Fights Blood Pressure and Kidney Disease. https://www.medicalnewstoday.com/articles/143262.php Diakses pada 15 Februari 2019.
The 9 Healthiest Beans and Legumes You Can Eat. https://www.healthline.com/nutrition/healthiest-beans-legumes Diakses pada 15 Februari 2019.
Peas Nutrition Facts. https://www.verywellfit.com/peas-nutrition-facts-calories-and-health-benefits-4118995 Diakses pada 15 Februari 2019.
What Are the Benefits of Eating Peas? https://healthyeating.sfgate.com/benefits-eating-peas-5767.html Diakses pada 15 Februari 2019.
What Are the Benefits of Eating Peas? https://www.livestrong.com/article/407534-what-are-the-benefits-of-eating-peas/ Diakses pada 15 Februari 2019.
Why Green Peas Are Healthy and Nutritious. https://www.healthline.com/nutrition/green-peas-are-healthy Diakses pada 15 Februari 2019.
British Journal of Nutrition. Review of the Health Benefits of Peas (Pisum sativum L.). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22916813 Diakses pda 15 Februari 2019.
British Journal of Nutrition. Whole and Fractioned Yellow Pea Flours Reduce Fasting Insulin and Resistance in Hypercholesterolaemic and Overweight Human Subjects. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20807459 Diakses pada 15 Februari 2019.
Journal of the American Dietetic Association. Increased Stool Frequency Occurs When Finely Processed Pea Fiber Is Added to Usual Foods Consumed by Elderly Residents in Long-Term Care. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12963953 Diakses pada 15 Februari 2019.