Setiap jenis makanan yang Anda konsumsi akan melewati proses pencernaan. Namun, tidak semuanya melewati saluran pencernaan dalam waktu yang sama. Ini disebabkan karena ada makanan yang mudah dicerna dan ada pula yang lebih sulit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Setiap jenis makanan yang Anda konsumsi akan melewati proses pencernaan. Namun, tidak semuanya melewati saluran pencernaan dalam waktu yang sama. Ini disebabkan karena ada makanan yang mudah dicerna dan ada pula yang lebih sulit.
Seberapa sulit proses pencernaan suatu makanan memengaruhi metabolisme, kondisi pencernaan itu sendiri, dan status kesehatan secara umum? Apa perbedaan kedua jenis makanan ini dan apa saja contoh makanan dari masing-masing kelompok?
Makanan yang mudah dicerna adalah makanan yang tidak bertahan lama di dalam saluran pencernaan Anda. Kelompok makanan ini umumnya terdiri atas karbohidrat sederhana serta makanan rendah protein, lemak, atau serat.
Karbohidrat sederhana merupakan jenis karbohidrat yang tidak perlu lagi dipecah dan bisa segera diubah menjadi sumber energi bagi tubuh. Contoh karbohidrat sederhana yakni glukosa, fruktosa (gula buah), sukrosa (gula pasir), dan laktosa (gula susu).
Lambung tidak menghabiskan banyak waktu untuk mencerna berbagai gula tersebut, begitu pun dengan makanan rendah protein, lemak, atau serat. Setelah pencernaan di lambung selesai, makanan yang telah lumat bisa segera bergerak menuju usus halus.
Makanan yang sulit dicerna adalah makanan yang tinggi serat, protein, dan lemak. Serat pada dasarnya merupakan karbohidrat dengan struktur kimiawinya sangat padat sehingga proses mencerna lebih panjang daripada karbohidrat sederhana.
Makanan tinggi serat memang menyehatkan dan baik untuk pencernaan. Namun, tubuh memerlukan energi ekstra untuk memecahnya menjadi glukosa alias sumber energi bagi tubuh. Selama proses berlangsung, tubuh menggunakan cadangan energi berupa lemak.
Makanan yang susah dicerna biasanya membuat perut cepat kenyang. Meski demikian, orang yang sedang mengalami gangguan pencernaan sebaiknya menghindari makanan ini sementara karena efeknya juga kerap membuat perut terasa begah.
Makanan yang mudah dicerna akan menyediakan energi dengan lebih cepat karena proses pencernaannya juga lebih singkat. Akan tetapi, kelompok makanan ini bisa memicu kenaikan gula darah. Jadi, Anda perlu membatasi asupannya.
Di bawah ini beberapa makanan yang gampang dicerna.
Roti tawar putih merupakan sumber dari karbohidrat sederhana. Kandungan serat dan proteinnya pun rendah sehingga tubuh tidak perlu banyak energi untuk mencernanya. Satu hingga tiga potong roti tawar putih polos bisa mengenyangkan perut Anda.
Proses pemanggangan dapat menguraikan sejumlah karbohidrat pada roti tawar putih. Alhasil, proses pencernaan makanan ini tentu lebih singkat dan mudah. Inilah mengapa roti panggang merupakan andalan bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan.
Nasi putih merupakan salah satu makanan pokok dari kelompok biji-bijian yang paling mudah dicerna. Selain mengandung karbohidrat, nasi putih juga menyumbangkan zat besi, protein, vitamin B1, dan serat dalam jumlah kecil untuk tubuh Anda.
Telur sebetulnya mengandung banyak protein, tapi proses pemasakan dapat membantu tubuh mencerna makanan ini dengan lebih mudah. Bagian putih telur biasanya lebih gampang dicerna karena kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan kuning telur.
Buah segar mengandung banyak serat sehingga tidak cocok bagi penderita gangguan pencernaan. Meski begitu, Anda bisa menyiasatinya dengan memilih buah tanpa kulit atau buah kalengan. Kedua makanan ini mudah dicerna karena seratnya lebih rendah.
Sayuran mentah juga padat akan serat. Namun, proses pemasakan dapat mengurangi kandungan seratnya. Sebagai contoh, wortel mentah sebanyak 130 gram mengandung 4 gram serat. Begitu dimasak, kandungan seratnya berkurang menjadi 2 gram.
Susu, keju, dan yogurt, mengandung karbohidrat sederhana yang disebut laktosa. Produk ini juga rendah serat sehingga lambung bisa mencernanya dengan mudah. Jika Anda tidak memiliki intoleransi laktosa, sesekali cobalah jadikan produk susu sebagai camilan.
Kelompok makanan ini mungkin kaya akan serat, protein, atau lemak sehingga dapat bertahan lebih lama di dalam lambung. Makanan tinggi protein dan serat umumnya baik bagi pencernaan, tapi Anda perlu membatasi asupan makanan tinggi lemak.
Di bawah ini beberapa contoh makanan yang sulit dicerna.
Sayuran mentah sangat kaya akan serat. Beberapa di antaranya bahkan mengandung pati tahan cerna, yakni serat yang tidak terurai dalam lambung dan usus. Serat sayuran tertentu mungkin akan bergerak menuju usus dan menjadi makanan bagi bakteri usus.
Sayuran yang paling susah dicerna antara lain:
Seperti halnya sayuran, beberapa jenis buah juga mengandung serat dalam jumlah banyak sehingga sulit terurai di dalam lambung. Kandungan serat buah biasanya juga bertambah tinggi bila Anda mengonsumsinya lengkap dengan kulitnya.
Contoh buah-buahan yang paling kaya akan serat yakni:
Daging, khususnya daging merah, juga tergolong dalam kelompok makanan yang sulit dicerna. Baik potongan daging tinggi protein maupun daging dengan gajih, keduanya bisa bertahan lama dalam lambung sehingga membuat Anda kenyang lebih lama.
Ada banyak alasan mengapa konsumsi makanan yang digoreng berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya karena lambung sulit mencerna kandungan lemaknya yang tinggi. Bahkan, beberapa orang bisa mengalami sembelit karena makanan ini.
Makanan kemasan biasanya rendah serat, tapi kandungan lemak transnya cukup tinggi sehingga tubuh kesulitan mencernanya. Selain itu, zat aditif seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan juga dapat mempersulit proses pencernaan.
Kacang polong, kacang merah, dan lentil memang merupakan makanan yang sehat. Akan tetapi, kandungan seratnya yang tinggi tidak cocok untuk orang dengan gangguan pencernaan. Konsumsi kacang-kacangan justru bisa membuat perut kembung dan begah.
Sistem pencernaan yang sehat berawal dari makanan yang tepat. Makanan yang mudah dicerna bisa menyediakan energi dengan cepat, khususnya bagi Anda yang sedang mengalami gangguan pencernaan dan harus cermat memilih makanan.
Sementara itu, makanan tinggi serat dan protein dapat membuat Anda cepat kenyang, melancarkan pencernaan, dan membantu mengontrol gula darah. Asalkan dikonsumsi sesuai kebutuhan, kedua kelompok makanan ini akan memberikan manfaat tersendiri.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar