Ada banyak jenis gula, salah satunya sorbitol. Anda mungkin belum memahami lebih dalam mengenai jenis gula ini. Padahal, makanan atau produk yang sering Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari mengandung gula ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Ada banyak jenis gula, salah satunya sorbitol. Anda mungkin belum memahami lebih dalam mengenai jenis gula ini. Padahal, makanan atau produk yang sering Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari mengandung gula ini.
Yuk, kenali jenis gula ini lebih dalam dengan membaca ulasan berikut ini!
Sorbitol adalah salah satu jenis dari gula alkohol, yang merupakan senyawa larut dalam air yang terjadi secara alami pada banyak buah dan sayur.
Jenis gula alkohol ini pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Perancis di dalam buah pada tahun 1872. Namun dengan berkembangnya teknologi, jenis gula alkohol ini mulai diproduksi secara komersial dalam bentuk cair dan kristal.
Menurut situs Food Insight, gula alkohol ini rasanya halus, manis, dan dingin di dalam mulut. Sekitar 60 persen semanis sukrosa tapi dengan sepertiga kalori lebih sedikit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika (FDA) menyebutkan bahwa jenis gula alkohol ini aman digunakan, begitu pula di Indonesia.
Berbagai macam gula alkohol, termasuk polioi ini sudah lama dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan sehari-hari.
Lebih jelasnya, mari bahas manfaat bagi kesehatan sekaligus kegunaannya yang mungkin belum Anda ketahui.
Jenis gula alkohol ini diketahui memiliki sifat nonkariogenik. Artinya, gula alkohol ini tidak lagi diuraikan oleh bakteri mulut.
Bakteri tersebut biasanya memecah gula dan pati untuk melepaskan asam. Asam tersebut yang dapat menyebabkan gigi berlubang atau erosi email gigi.
Manfaatnya ini membuat sorbitol sering kali ditambahkan pada permen karet bebas gula. Terlebih, tindakan mengunyah juga melindungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang dengan meningkatkan aliran air liur.
Selain permen karet, gula alkohol ini juga kadang ditambahkan pada permen atau obat kumur.
Seperti guka alkohol lainnya, kecuali erythritol, sorbitol mengandung kalori dalam bentuk karbohidrat.
Gula alkohol ini secara perlahan dan tidak lengkap diserap oleh usus kecil. Sisanya, akan terbawa ke usus besar untuk dicerna. Hal ini menyebabkan kalori dari gula alkohol jadi lebih lebih rendah.
Efeknya, pankreas tidak melepaskan insulin dalam jumlah besar dan kadar gula darah juga tidak naik dengan pesat.
Sorbitol memiliki sifat laksatif, seperti halnya obat pencahar untuk mengatasi sembelit.
Itulah sebabnya, ketika Anda susah buang air, makan buah bisa membantu melancarkan BAB yang keras karena adanya gula alkohol di dalamnya, air, sekaligus serat.
Selain pada buah seperti rasberi, stroberi, apel, alpukat, pir, dan persik, gula alkohol ini juga dikemas secara komersial sebagai obat pencahar dalam bentuk cairan.
Sorbitol sangat stabil dan secara kimiawi tidak reaktif. Sifatnya membuat gula alkohol ini dapat menahan suhu tinggi dan tidak menimbulkan kecokelatan pada proses pemasanan.
Karena manfaatnya inilah, gula alkohol ini digunakan dalam produksi kue kering yang jika melewati proses pemanasan tidak menimbulkan warna kecokelatan.
Jenis guka alkohol juga cocok ditambahkan dengan bahan makanan lain, seperti gula, zat pembentuk gel, protein dan lemak nabati.
Sorbitol juga sering kali ditambahkan pada permen karet, permen, makanan beku, dan produk perawatan mulut.
Meski fungsi sorbitol melimpah, penggunaannya secara berlebihan bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Bila dikonsumsi dalam bentuk makanan, biasanya akan menimbulkan perut kembung, perut penuh gas, dan diare.
Itulah sebabnya jika Anda sedang mengalami masalah pencernaan, seperti diare, konsumsi banyak buah yang mengandung gula alkohol. Satu contoh, pir bisa jadi membuat diare jadi lebih parah.
Memang tidak ada aturan pakem mengenai seberapa banyak sorbitol boleh dikonsumsi. Apalagi, setiap orang juga meresepons gula alkohol ini dengan cara berbeda-beda.
Konsumsi 10 gram sorbitol dalam sehari mungkin menimbulkan ketidaknyamanan di perut, sementara pada orang lain tidak demikian.
Namun, FDA mengajurkan perusahaan makanan untuk memberikan keterangan potensi diare jika makanan tersebut mengandung 50 gram gula alkohol.
Walaupun tidak ada batasan asupannya per hari, Anda perlu memperhatikan bahwa gula alkohol tidak hanya ada pada buah dan sayur saja.
Permen atau kue kering yang Anda konsumsi juga mengandung jenis gula alkohol ini.
Oleh karena itu, pastikan tidak mengonsumsi kue kering, atau makanan yang mengandung gula alkohol ini secara berlebihan.
Khusus untuk pengidap diabetes atau resistensi insulin, baiknya konsultasikan lebih lanjut mengenai asupan sorbitol kepada dokter, agar konsumsinya tetap aman.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar