backup og meta

6 Jenis Antioksidan Beserta dan Sumber Makanannya

Anda tentu sering mendengar pentingnya konsumsi antioksidan untuk menjaga kesehatan tubuh. Nah, ternyata antioksidan terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Lantas, apa saja jenis antioksidan dan dari mana sumbernya?

Sekilas tentang antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai pelindung sel-sel tubuh dari kerusakan. Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh efek negatif dari paparan radikal bebas.

Radikal bebas yaitu molekul tidak stabil yang bisa terbentuk saat tubuh berolahraga atau sedang mengubah makanan menjadi energi.

Paparan radikal bebas bisa didapat dari berbagai sumber lingkungan seperti asap rokok, polusi udara, dan sinar matahari.

Karena elektron dalam tubuh harus berpasang-pasangan, elektron bebas pada radikal bebas akan menarik elektron dari molekul sel tubuh yang sehat sehingga molekul tersebut juga berubah menjadi radikal bebas.

Lama-kelamaan, radikal bebas yang bertambah banyak dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh.

Terlalu banyak radikal bebas akan menimbulkan stres oksidatif, kondisi di mana jumlah radikal bebas lebih besar daripada pertahanan antioksidan.

Bila dibiarkan, stres oksidatif dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

Maka dari itu, tubuh membutuhkan molekul antioksidan untuk menetralkan sifat radikal bebas. Keunggulannya, antioksidan tidak akan berubah menjadi radikal bebas setelah memberikan elektronnya.

Berbagai jenis antioksidan

apa itu makanan organik

Di bawah ini macam – macam antioksidan yang paling dikenali beserta kegunaan dan sumber makanannya.

1. Flavonoid

Flavonoid merupakan zat kimia yang banyak ditemui pada buah-buahan dan sayuran. Sifat antioksidannya akan membantu tubuh berfungsi lebih efisien sekaligus melindunginya dari racun dan pemicu stres sehari-hari.

Flavonoid terbagi lagi menjadi enam jenis, yaitu flavanols, flavan-3-ols, flavones, flavanones, isoflavones, dan antosianin. Keenamnya dapat memberikan khasiat yang berbeda-beda.

Favonoid sering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, salah satunya dengan menjaga tekanan darah.

Anda bisa mendapatkan asupan flavonoid dari banyak buah, sayuran, serta beberapa jenis teh seperti teh hijau, teh hitam, dan teh oolong.

2. Likopen

Likopen yaitu senyawa yang memberikan pigmen warna merah dan merah muda pada buah dan sayuran.

Senyawa ini dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari kesehatan jantung hingga pencegahan dari jenis kanker tertentu.

Likopen mampu membantu penurunan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL. Tak hanya itu, likopen juga dapat membantu melindungi kerusakan kulit akibat terbakar sinar matahari.

Sumber makanan yang mengandung jenis antioksidan ini antara lain tomat, semangka, pepaya, jeruk bali merah muda, dan paprika merah.

3. Beta karoten

Beta karoten termasuk ke dalam salah satu jenis karotenoid. Serupa dengan likopen, beta karoten juga memberikan pigmen terhadap sayur dan buah berupa warna ungu kemerahan dan oranye.

Beta karoten termasuk provitamin yang nantinya akan digunakan dalam tubuh guna memproduksi vitamin A.

Jenis antioksidan ini berperan penting dalam sistem reproduksi manusia. Zat ini juga bantu menjaga kesehatan kulit, mata, serta sistem kekebalan tubuh.

Selain sayur dan buah seperti wortel dan ubi jalar, beta karoten juga bisa Anda temui pada produk susu, minyak ikan, telur, serta hati sapi atau ayam.

4. Polifenol

makanan yang mengandung polifenol

Banyak khasiat polifenol yang sudah terbukti dalam berbagai penelitian. Beberapa dari khasiatnya yakni menjaga kadar gula darah, menurunkan risiko penyakit jantung dan mencegah sel kanker tertentu.

Jenis antioksidan yang satu ini juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan mendorong pertumbuhan bakteri yang baik di dalam usus.

Anda bisa mendapatkan manfaatnya dari beberapa asupan sumber polifenol seperti buah (apel, anggur, lemon), sayur (kentang, brokoli, wortel), rempah-rempah, teh, cokelat hitam, serta wine.

5. Lutein

Sama dengan beta-karoten, lutein juga masih termasuk ke dalam karotenoid. Lutein merupakan salah satu dari dua karotenoid utama yang memberi pigmen pada warna mata manusia.

Lutein memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Salah satu manfaatnya yang paling dikenal adalah menjaga kesehatan mata.

Jenis antiokidan ini berperan sebagai filter cahaya, pelindung jaringan mata dari kerusakan akibat sinar matahari, mengurangi risiko terhadap penyakit degenerasi mata, dan bantu mencegah katarak.

Makanan yang kaya akan kandungan lutein, antara lain kuning telur, brokoli, bayam. jagung, dan buah kiwi.

6. Antosianin

Antosianin merupakan jenis antioksidan yang berperan sebagai pigmen untuk memberikan warna ungu, biru, dan hitam pada banyak buah-buahan dan sayuran.

Mengutip Cleveland Clinic, antosianin memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti menurunakn tekanan darah, mencegah penyakit saraf, serta memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Beberapa contoh makanan yang mengandung senyawa antioksidan ini, yaitu blueberry, anggur,  kol ungu, buah delima, serta ceri.

Dari ulasan di atas, Anda sudah memahami ‘kan pentingnya memenuhi gizi dari beragam antioksidan?

Anda tak harus konsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhannya. Kuncinya, makanlah makanan dengan gizi yang seimbang.

Kesimpulan

Antioksidan terdiri dari berbagai jenis, di antaranya sebagai berikut.
  • Flavanoid.
  • Beta karoten.
  • Likopen.
  • Lutein.
  • Polifenol.
  • Antosianin.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Antioxidants: In Depth. (2023). National Center for Complementary and Integrative Health. Retrieved 12 June 2025, from https://www.nccih.nih.gov/health/antioxidants-in-depth

Antioxidants. (n.d.). Harvard T.H. Chan School of Public Health. Retrieved 12 June 2025, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/antioxidants/

Flavonoids. (2016). Oregon State University. Retrieved 12 June 2025, from https://lpi.oregonstate.edu/mic/dietary-factors/phytochemicals/flavonoids

Beta-Carotene. (n.d.). University of Rochester Medical Center. Retrieved 12 June 2025, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=19&contentid=BetaCarotene

Got anthocyanins? Add more purple to your plate! (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 12 June 2025, from https://health.clevelandclinic.org/anthocyanins

 

Versi Terbaru

12/06/2025

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

10 Makanan Anti-inflamasi yang Bisa Mengurangi Peradangan

Astaxanthin, Suplemen Antioksidan Dengan Segudang Manfaat Menggiurkan untuk Kesehatan


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Winona Katyusha · Diperbarui 12/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan