backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Suka Mogok Makan? Simak Tahapan Kondisi yang Akan Terjadi pada Tubuh!

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 19/04/2021

Suka Mogok Makan? Simak Tahapan Kondisi yang Akan Terjadi pada Tubuh!

Anda mungkin pernah mendengar tentang aksi mogok makan sebagai bentuk protes ketika demonstrasi. Tahukah Anda bahwa jauh sebelum mogok makan berhari-hari, tubuh sebenarnya sudah mulai bereaksi pada beberapa jam setelah Anda telat makan?

Tahapan yang terjadi pada tubuh saat mogok makan

diet puasa

Setiap detik, tubuh terus membakar energi untuk melakukan aktivitas dan menjalankan fungsi dasar seperti bernapas, memompa darah, dan mempertahankan suhu tubuh. Inilah mengapa Anda perlu memenuhi kebutuhan kalori dari makanan sehari-hari.

Kondisi tubuh tidak akan langsung berubah secara ekstrem saat Anda berhenti makan. Akan tetapi, tubuh akan kehilangan sumber energi utama berupa karbohidrat. Sebagai gantinya, tubuh Anda menggunakan cadangan energi dari lemak dan protein.

Selama proses ini, Anda dapat mengalami perubahan kondisi kesehatan seperti di bawah ini.

1. Fase awal mogok makan

Saat ini, Anda masih merasakan lapar seperti biasanya. Namun, rasa lapar umumnya berangsur hilang setelah dua atau tiga hari, seperti yang dijelaskan dalam dokumen mengenai mogok makan oleh California Correctional Health Care Services.

Setelah dua atau tiga hari, persediaan karbohidrat telah habis sehingga tubuh harus menggunakan cadangan energi lain berupa lemak. Penyimpanan lemak terjadi di dalam organ hati serta otot.

Penggunaan lemak sebagai energi secara terus-menerus dapat menghasilkan zat sisa yang disebut keton. Jumlah keton yang tinggi akan membuat tubuh Anda berada dalam keadaan ketosis. Kondisi ini ditandai dengan bau mulut, sakit kepala, dan kelelahan.

2. Setelah tiga hari mogok makan

pingsan
Sumber: Family Doctor

Setelah lebih dari tiga hari, tubuh Anda juga mulai kehabisan cadangan lemak. Tubuh akhirnya menggunakan cadangan energi terakhir berupa protein di dalam otot. Proses ini akan membuat tubuh kehilangan banyak lemak dan massa otot.

Mineral seperti kalium, fosfor, dan magnesium juga hilang dalam jumlah besar sehingga tubuh mengalami gangguan elektrolit. Mogok makan yang dilakukan selama tiga hari memang bisa membawa dampak buruk, tapi umumnya tidak mengancam jiwa.

3. Lebih dari dua minggu

Pada saat ini, orang yang melakukan aksi mogok makan akan mengalami kekurangan protein. Anda mungkin kesulitan berdiri, kehilangan koordinasi, dan tidak lagi merasa haus. Anda juga dapat mengalami pusing parah, lesu, lemah, dan kedinginan.

Hilangnya asupan makanan selama dua minggu akan menurunkan jumlah vitamin B1 di dalam tubuh secara drastis. Akibatnya, Anda mengalami masalah kognitif, gangguan penglihatan, dan kerusakan otot yang mengakibatkan penurunan kemampuan gerak.

4. Lebih dari empat minggu

Setelah lebih dari satu bulan, tubuh akan kehilangan lebih dari 18% bobot badannya. Ini berarti jika berat badan Anda 60 kilogram, Anda dapat kehilangan hampir 11 kilogram. Kondisi ini terjadi karena tubuh terus mengubah protein pada otot menjadi energi.

Tak hanya itu, Anda juga bisa mengalami berbagai gangguan medis yang berat. Anda mungkin menjadi sesak napas, sulit menelan, serta mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. Kegagalan fungsi organ juga mulai berkembang.

5. Lebih dari enam minggu

Mogok makan selama lebih dari enam minggu dapat mengancam nyawa. Kematian bisa disebabkan karena gagal jantung atau berbagai kondisi keracunan. Keracunan dapat terjadi akibat sepsis atau infeksi pada darah.

Selain itu, Anda mungkin akan mengalami perubahan psikologis yang menyebabkan perilaku impulsif, agresif, dan kebingungan. Perubahan kondisi psikologis disebabkan hilangnya kandungan vitamin dan kandungan mineral yang penting bagi tubuh.

Orang yang mogok makan dalam keadaan sakit juga bisa meninggal lebih cepat. Tubuh mereka lebih rentan sehingga kekurangan gizi dapat terjadi dalam tiga minggu. Pada saat yang sama, kekurangan gizi akan meningkatkan risiko komplikasi penyakit.

Jika orang yang melakukan aksi ini juga menolak minum air, dampaknya pun akan lebih besar. Kematian mungkin bisa terjadi hanya dalam waktu 7 – 14 hari, terutama jika cuaca sedang panas.

Tanpa asupan air, tubuh dapat mengalami dehidrasi dan gangguan fungsi organ. Dehidrasi bisa menyebabkan masalah pada organ ginjal hanya dalam beberapa hari, terutama jika Anda banyak melakukan aktivitas.

Tubuh manusia mampu bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi mogok makan sungguhlah berbahaya. Jika seseorang melakukan aksi ini, ia harus mendapatkan bantuan medis yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuhnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 19/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan