backup og meta

9 Bahaya dari Konsumsi Garam Terlalu Banyak

9 Bahaya dari Konsumsi Garam Terlalu Banyak

Garam memang penting bagi kesehatan. Beberapa manfaat garam di antaranya menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, dan mempertahankan kontraksi otot. Namun, ada berbagai bahaya dari konsumsi garam berlebih. 

Apa bahaya garam berlebih pada kesehatan tubuh?

Batas maksimal konsumsi garam per hari untuk wanita dan pria dewasa adalah 1500 mg menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Berikut beberapa dampak jika Anda mengonsumsi garam berlebihan.

1. Penurunan fungsi otak

Menurut studi terbitan The journal of nutrition, health & aging (2017), asupan garam berlebih pada lansia yang tidak rutin olahraga bisa memicu penurunan kemampuan berpikir. 

Riset ini menduga salah satu penyebabnya adalah tidak berfungsinya sel endotel di dalam pembuluh darah otak.

Sel-sel endotel melapisi pembuluh darah dan bertanggung jawab untuk mengatur kontraksi pembuluh darah. Asupan garam yang tinggi bisa mengganggu fungsi dari sel-sel ini.

2. Mengganggu fungsi ginjal

Efek samping mesna gagal ginjal akut

Tubuh akan membuang kelebihan mineral, protein, cairan, atau zat lainnya yang tidak lagi dibutuhkan melalui urine.

Nah, asupan garam berlebih bisa meningkatkan pembuangan protein dalam urine.

Sebelum dikeluarkan melalui urine, ginjal akan menyaring protein berlebih dalam darah. Kondisi ini bisa memicu penurunan fungsi ginjal.

Lambat laun, penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan retensi cairan dalam sel dan darah, sehingga menimbulkan edema.

Edema ditandai dengan pembengkakan terutama di tangan, lengan, dan pergelangan kaki akibat penumpukan cairan.

3. Menyebabkan hipertensi dan sakit jantung

Studi menemukan bahwa kebanyakan makan garam meningkatkan risiko penyakit jantung

Pasalnya, kebanyakan makan garam dapat memengaruhi tekanan darah. Ini berkaitan dengan tingginya kadar natrium dalam darah. 

Natrium akan menarik cairan ke dalam pembuluh darah. Jadi, semakin tinggi kadar natrium, semakin tinggi volume darah. 

Tekanan darah yang tinggi (hipertensi) lambat laun dapat merusak pembuluh darah.

Selain itu, tekanan darah yang tinggi memaksa jantung memompa darah lebih keras. Ini bisa mengarah pada serangan stroke dan gagal jantung.

4. Demensia vaskular

Selain membuat tekanan darah naik, bahaya konsumsi garam berlebihan meningkatkan risiko demensia vaskular.

Demensia adalah gangguan otak yang memengaruhi fungsi kognitif seperti kemampuan mengingat, berpikir, dan berbahasa.

Demensia vaskular disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat di otak. Kondisi ini juga salah satu faktor risiko terjadinya serangan stroke. 

5. Penipisan tulang

Efek samping asupan garam berlebih memicu hiperkalsiuria, yakni pembuangan berlebihan kalsium melalui urine.

Beberapa studi menemukan konsumsi jenis garam meja bisa mengurangi kalsium dalam tulang. Akibatnya, tulang pun menipis sehingga mudah keropos. 

Dalam jangka waktu yang lama, tulang yang kehilangan kalsium bisa berkembang menjadi osteoporosis. Risiko penyakit ini lebih tinggi pada wanita yang sudah menopause.

6. Kanker lambung

enzim pepsin

Sebuah studi baru dalam jurnal Frontiers in Nutrition (2021) mengamati dampak kebanyakan makan garam dengan potensi terjadinya kanker. 

Dari kajian 26 penelitian terdahulu, studi ini menemukan kebanyakan makan garam, acar, dan daging olahan (sosis, nuget, dan bakso) meningkatkan risiko kanker lambung secara signifikan. 

Peningkatan risiko kanker lambung juga terlihat ketika peserta mengonsumsi garam dalam jumlah sedang.

7. Sering buang air kecil

Kelebihan konsumsi air membuat Anda jadi lebih sering bolak-balik buang air kecil (poliuria).

Efek yang sama ternyata juga terjadi jika Anda kebanyakan makan garam. 

Pasalnya, konsumsi garam berlebih “memaksa” ginjal Anda bekerja lebih keras untuk mengeluarkan garam lewat urine. 

Dampak ini berujung pada meningkatnya frekuensi buang air kecil.

8. Sering haus

Kebanyakan makan garam dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Kondisi ini menyebabkan mulut kering, kehausan, bahkan dehidrasi.

Dehidrasi dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi kemampuan Anda untuk mengingat. 

Beberapa studi bahkan menemukan bahwa orang yang dehidrasi memiliki tingkat kognitif yang lebih buruk dibandingkan dengan yang tidak. 

Tips atasi dehidrasi

Anda dapat memenuhi kebutuhan cairan dengan minum lebih banyak air serta mengonsumsi buah dan sayuran. 

9. Muncul kantung mata

Konsumsi garam berlebihan juga dapat menyebabkan penumpukan cairan. Kelebihan air bisa menimbulkan bengkak di wajah dan tubuh.

Bengkak di wajah biasa terjadi pada pagi hari. Bagian kulit yang tipis di sekitar mata berisiko lebih tinggi mengalami bengkak.

Hal inilah penyebab munculnya kantong mata. Bengkak pada mata ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam atau lebih lama.

Anda dapat mencegah bahaya dari kebanyakan makan garam dengan beberapa cara.

Batasi atau lebih baik hindari konsumsi makanan kemasan tinggi garam. Minum juga banyak air untuk membantu mengeluarkan natrium yang berlebih.

Selain itu, makan makanan tinggi kalium seperti pisang, yoghurt, dan kentang.

Terakhir, pastikan asupan garam harian tidak melebihi batas konsumsi garam, gula, dan lemak.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Grillo, A., Salvi, L., Coruzzi, P., Salvi, P., & Parati, G. (2019). Sodium Intake and Hypertension. Nutrients11(9), 1970. https://doi.org/10.3390/nu11091970

Heye, A. K., Thrippleton, M. J., Chappell, F. M., Hernández, M.delC., Armitage, P. A., Makin, S. D., Maniega, S. M., Sakka, E., Flatman, P. W., Dennis, M. S., & Wardlaw, J. M. (2016). Blood pressure and sodium: Association with MRI markers in cerebral small vessel disease. Journal of cerebral blood flow and metabolism : official journal of the International Society of Cerebral Blood Flow and Metabolism36(1), 264–274. https://doi.org/10.1038/jcbfm.2015.64

Rush, T. M., Kritz-Silverstein, D., Laughlin, G. A., Fung, T. T., Barrett-Connor, E., & McEvoy, L. K. (2017). Association between Dietary Sodium Intake and Cognitive Function in Older Adults. The journal of nutrition, health & aging21(3), 276–283. https://doi.org/10.1007/s12603-016-0766-2

Teucher, B., Dainty, J. R., Spinks, C. A., Majsak-Newman, G., Berry, D. J., Hoogewerff, J. A., Foxall, R. J., Jakobsen, J., Cashman, K. D., Flynn, A., & Fairweather-Tait, S. J. (2008). Sodium and bone health: impact of moderately high and low salt intakes on calcium metabolism in postmenopausal women. Journal of bone and mineral research : the official journal of the American Society for Bone and Mineral Research23(9), 1477–1485. https://doi.org/10.1359/jbmr.080408

Wu, B., Yang, D., Yang, S., & Zhang, G. (2021). Dietary Salt Intake and Gastric Cancer Risk: A Systematic Review and Meta-Analysis. Frontiers in nutrition8, 801228. https://doi.org/10.3389/fnut.2021.801228

Iodine. (2022). National Institutes of Health. Retrieved November 15, 2022 from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iodine-Consumer/

Salt and the Kidneys. (n.d.). Action on Salt. Retrieved November 15, 2022 from https://www.actiononsalt.org.uk/salthealth/salt-and-the-kidneys/#:~:text=Kidney%20Disease&text=A%20high%20salt%20diet%20will,can%20lead%20to%20kidney%20disease.

Salt and Sodium – The Nutrition Source. (n.d.). Harvard T.H. Chan.  Retrieved November 15, 2022 from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/salt-and-sodium/

Sodium – HUMAN NUTRITION [DEPRECATED]. (n.d.). University of Hawai’i at Mānoa Food Science and Human Nutrition Program. Retrieved November 15, 2022 from https://pressbooks-dev.oer.hawaii.edu/humannutrition/chapter/sodium/

Take it with a grain of salt. (2006). Harvard Health Publishing. Retrieved November 15, 2022 from https://www.health.harvard.edu/heart-health/take-it-with-a-grain-of-salt

Versi Terbaru

02/12/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

6 Manfaat Garam Epsom, Bahan Berendam Favorit Banyak Orang

Penyebab Hiponatremia, Saat Tubuh Kekurangan Natrium


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 02/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan