backup og meta

9 Bahaya dari Konsumsi Garam Terlalu Banyak

9 Bahaya dari Konsumsi Garam Terlalu Banyak

Garam memang memiliki beragam bermanfaat untuk kesehatan, seperti menjaga keseimbangan elektrolit, dan mempertahankan kontraksi otot. Namun, konsumsilah secukupnya. Pasalnya, ada berbagai bahaya dari konsumsi garam berlebih. Apa saja?

Apa bahaya garam berlebih pada kesehatan tubuh?

Batas maksimal konsumsi garam per hari untuk wanita dan pria dewasa adalah 1500 mg menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Berikut beberapa dampak jika Anda mengonsumsi garam berlebihan.

1. Penurunan fungsi otak

Salah satu bahaya asupan garam berlebihan  bagi kesehatan adalah risiko penurunan fungsi otak.

Menurut studi terbitan The Journal of Nutrition, Health & Aging, asupan garam berlebih pada lansia yang tidak rutin olahraga bisa memicu penurunan kemampuan berpikir. 

Riset ini menduga salah satu penyebabnya adalah tidak berfungsinya sel endotel di dalam pembuluh darah otak.

Sel-sel endotel melapisi pembuluh darah dan bertanggung jawab untuk mengatur kontraksi pembuluh darah. Asupan garam yang tinggi bisa mengganggu fungsi dari sel-sel ini.

2. Mengganggu fungsi ginjal

Efek samping mesna gagal ginjal akut

Fungsi utama ginjal adalah menyaring limbah atau cairan yang berasal dari makanan, obat-obatan, atau zat beracun untuk kemudian dibuang melalui urine.

Asupan garam berlebih bisa meningkatkan pembuangan protein dalam urine. Akibatnya, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring protein yang berlebih dalam darah.

Kondisi ini dapat memberikan tekanan berlebih pada ginjal dan seiring waktu bisa mengganggu fungsi ginjal. 

Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan retensi cairan dalam sel dan darah sehingga menimbulkan edema, yakni pembengkakan di area tubuh akibat penumpukan cairan.

3. Menyebabkan hipertensi dan sakit jantung

Efek kebanyakan makan garam lainnya adalah meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung

Konsumsi garam terlalu banyak dapat meningkatkan jumlah natrium dalam tubuh. 

Natrium akan menarik cairan ke dalam pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan volume darah.

Tekanan darah yang tinggi (hipertensi) memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh. 

Jika terus berlanjut, hal ini bisa mengganggu fungsi jantung dan mengarah pada serangan stroke dan gagal jantung.

4. Demensia vaskular

Selain membuat tekanan darah naik, bahaya lainnya yang bisa muncul dari konsumsi garam berlebihan adalah meningkatkan risiko demensia vaskular.

Demensia adalah gangguan otak yang memengaruhi fungsi kognitif seperti kemampuan mengingat, berpikir, dan berbahasa.

Demensia vaskular disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat di otak. Kondisi ini juga salah satu faktor risiko terjadinya serangan stroke

5. Penipisan tulang

Efek samping asupan garam berlebih memicu hiperkalsiuria, yakni pembuangan berlebihan kalsium melalui urine.

Beberapa studi menemukan konsumsi jenis garam meja bisa mengurangi kalsium dalam tulang. Akibatnya, tulang pun menipis sehingga mudah keropos. 

Dalam jangka waktu yang lama, tulang yang kehilangan kalsium bisa berkembang menjadi osteoporosis. Risiko penyakit ini lebih tinggi pada wanita yang sudah menopause.

6. Kanker lambung

enzim pepsin

Sebuah studi baru dalam jurnal Frontiers in Nutrition mengamati dampak kebanyakan makan garam dengan potensi terjadinya kanker. 

Dari kajian 26 penelitian terdahulu, studi ini menemukan kebanyakan makan garam, acar, dan daging olahan (sosis, nuget, dan bakso) meningkatkan risiko kanker lambung secara signifikan. 

Peningkatan risiko kanker lambung juga terlihat ketika peserta mengonsumsi garam dalam jumlah sedang.

7. Sering buang air kecil

Kelebihan konsumsi air membuat Anda jadi lebih sering bolak-balik buang air kecil (poliuria).

Efek yang sama ternyata juga terjadi jika Anda kebanyakan makan garam. 

Pasalnya, konsumsi garam berlebih “memaksa” ginjal Anda bekerja lebih keras untuk mengeluarkan garam lewat urine. 

Dampak ini berujung pada meningkatnya frekuensi buang air kecil.

8. Sering haus

Kebanyakan makan garam dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Kondisi ini menyebabkan mulut kering, kehausan, bahkan dehidrasi.

Dehidrasi dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi kemampuan Anda untuk mengingat. 

Beberapa studi bahkan menemukan bahwa orang yang dehidrasi memiliki tingkat kognitif yang lebih buruk dibandingkan dengan yang tidak. 

9. Muncul kantung mata

Konsumsi garam berlebihan juga dapat menyebabkan penumpukan cairan. Kelebihan air bisa menimbulkan bengkak di wajah dan tubuh.

Bengkak di wajah biasa terjadi pada pagi hari. Bagian kulit yang tipis di sekitar mata berisiko lebih tinggi mengalami bengkak.

Hal inilah penyebab munculnya kantung mata. Bengkak pada mata ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam atau lebih lama.

Anda dapat mencegah bahaya dari kebanyakan makan garam dengan beberapa cara, seperti membatasi konsumsi makanan kemasan tinggi garam dan minum banyak air untuk membantu mengeluarkan natrium berlebih.

Di samping itu, makan makanan tinggi kalium seperti pisang, yoghurt, dan kentang bisa membantu membuang kelebihan natrium dalam tubuh.

Terakhir, pastikan asupan garam harian tidak melebihi batas konsumsi yang dianjurkan.

Kesimpulan

Ada berbagai dampak bahaya konsumsi garam berlebihan bagi kesehatan.
  • Penurunan fungsi otak.
  • Mengganggu fungsi ginjal.
  • Menyebabkan hipertensi.
  • Demensia vaskular.
  • Penipisan tulang.
  • Kanker lambung.
  • Sering buang air kecil.
  • Sering merasa haus.
  • Muncul kantung mata.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Grillo, A., Salvi, L., Coruzzi, P., Salvi, P., & Parati, G. (2019). Sodium Intake and Hypertension. Nutrients11(9), 1970.

Wu, B., Yang, D., Yang, S., & Zhang, G. (2021). Dietary salt intake and gastric cancer risk: a systematic review and meta-analysis. Frontiers in nutrition8, 801228.

Heye, A. K., Thrippleton, M. J., Chappell, F. M., Hernández, M.delC., Armitage, P. A., Makin, S. D., Maniega, S. M., Sakka, E., Flatman, P. W., Dennis, M. S., & Wardlaw, J. M. (2016). Blood pressure and sodium: Association with MRI markers in cerebral small vessel disease. Journal of Cerebral Blood fFow and Metabolism36(1), 264–274.

Rush, T. M., Kritz-Silverstein, D., Laughlin, G. A., Fung, T. T., Barrett-Connor, E., & McEvoy, L. K. (2017). Association between Dietary Sodium Intake and Cognitive Function in Older Adults. The journal of Nutrition, Health & Aging21(3), 276–283.

Wu, B., Yang, D., Yang, S., & Zhang, G. (2021). Dietary Salt Intake and Gastric Cancer Risk: A Systematic Review and Meta-Analysis. Frontiers in nutrition8, 801228. https://doi.org/10.3389/fnut.2021.801228

Iodine. (2024). National Institutes of Health. Retrieved 06 January 2025, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iodine-Consumer/

Salt and the Kidneys. (n.d.). Action on Salt. Retrieved 06 January 2025, from https://www.actiononsalt.org.uk/salthealth/salt-and-the-kidneys/

Salt and Sodium – The Nutrition Source. (2023). Harvard T.H. Chan.  Retrieved 06 January 2025, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/salt-and-sodium/

Sodium – HUMAN NUTRITION [DEPRECATED]. (2017). University of Hawai’i at Mānoa Food Science and Human Nutrition Program. Retrieved 06 January 2025, from https://pressbooks-dev.oer.hawaii.edu/humannutrition/chapter/sodium/

Versi Terbaru

10/01/2025

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Garam Laut vs Garam Dapur, Mana Yang Lebih Baik?

6 Manfaat Garam Epsom, Bahan Berendam Favorit Banyak Orang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan