Garam memang penting bagi kesehatan. Beberapa manfaat garam di antaranya menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, dan mempertahankan kontraksi otot. Namun, ada berbagai bahaya dari konsumsi garam berlebih.
Apa bahaya garam berlebih pada kesehatan tubuh?
Batas maksimal konsumsi garam per hari untuk wanita dan pria dewasa adalah 1500 mg menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Berikut beberapa dampak jika Anda mengonsumsi garam berlebihan.
1. Penurunan fungsi otak
Menurut studi terbitan The journal of nutrition, health & aging (2017), asupan garam berlebih pada lansia yang tidak rutin olahraga bisa memicu penurunan kemampuan berpikir.
Riset ini menduga salah satu penyebabnya adalah tidak berfungsinya sel endotel di dalam pembuluh darah otak.
Sel-sel endotel melapisi pembuluh darah dan bertanggung jawab untuk mengatur kontraksi pembuluh darah. Asupan garam yang tinggi bisa mengganggu fungsi dari sel-sel ini.
2. Mengganggu fungsi ginjal
Tubuh akan membuang kelebihan mineral, protein, cairan, atau zat lainnya yang tidak lagi dibutuhkan melalui urine.
Nah, asupan garam berlebih bisa meningkatkan pembuangan protein dalam urine.
Sebelum dikeluarkan melalui urine, ginjal akan menyaring protein berlebih dalam darah. Kondisi ini bisa memicu penurunan fungsi ginjal.
Lambat laun, penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan retensi cairan dalam sel dan darah, sehingga menimbulkan edema.
Edema ditandai dengan pembengkakan terutama di tangan, lengan, dan pergelangan kaki akibat penumpukan cairan.
3. Menyebabkan hipertensi dan sakit jantung
Studi menemukan bahwa kebanyakan makan garam meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pasalnya, kebanyakan makan garam dapat memengaruhi tekanan darah. Ini berkaitan dengan tingginya kadar natrium dalam darah.
Natrium akan menarik cairan ke dalam pembuluh darah. Jadi, semakin tinggi kadar natrium, semakin tinggi volume darah.
Tekanan darah yang tinggi (hipertensi) lambat laun dapat merusak pembuluh darah.
Selain itu, tekanan darah yang tinggi memaksa jantung memompa darah lebih keras. Ini bisa mengarah pada serangan stroke dan gagal jantung.