Ozempic merupakan obat untuk diabetes, tetapi saat ini banyak orang menggunakan obat ini untuk menurunkan berat badan. Benarkah Ozempic efektif untuk diet? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Ozempic?
Ozempic adalah obat suntik yang mengandung semaglutide yang digunakan mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Semaglutide meniru cara kerja hormon GLP-1 (glucagon-like peptide-1) yang membantu tubuh melepaskan hormon insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi.
Tak hanya itu, Ozempic juga dipercaya dapat digunakan untuk diet karena mampu memperlambat pengosongan lambung dan menekan nafsu makan.
Semaglutide pun diketahui bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Apakah Ozempic efektif untuk diet?

Ozempic memang ditujukan untuk terapi pengobatan diabetes tipe 2. Meski begitu, obat ini juga efektif untuk menurunkan berat badan sehingga banyak orang menggunakan Ozempic untuk diet.
Studi dalam jurnal Jama Network Open melakukan penelitian pada 408 pasien yang diberikan Ozempic dengan dosis 1,7 mg atau 2,4 mg per minggu. Peserta mengalami penurunan berat badan sebesar 5,9% pada bulan ketiga dan 10,9% pada bulan keenam.
Meski efektif untuk menurunkan berat badan, penggunaan obat Ozempic untuk diet sebenarnya belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Berbeda halnya dengan obat Wegovy yang sama-sama mengandung semaglutide, obat ini telah lebih dulu disetujui penggunaanya untuk menurunkan berat badan.
Untuk iu, konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini untuk menurunkan berat badan.
Secara lebih lengkapnya, berikut cara kerja Ozempic dalam menurunkan berat badan.
1. Memperlambat pengosongan lambung
Obat Ozempic dapat membantu diet karena kemampuannya untuk memperlambat proses pengosongan makanan dari lambung.
Dengan memperlambat proses ini, makanan akan bertahan lebih lama di dalam lambung sehingga penyerapan zat gizi dan gula ke dalam pembuluh darah menjadi lambat.
Hal ini tidak hanya mampu mencegah lonjakan gula darah, tetapi juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Alhasil, efek ini mencegah asupan makanan yang berlebihan.
2. Menahan nafsu makan
Manfaat obat Ozempic lainnya untuk program diet adalah kemampuannya dalam menekan nafsu makan. Mengutip Cleveland Clinic, Ozempic bekerja dengan meniru hormon GLP-1.
Ketika jumlah hormon GLP-1 meningkat, molekul-molekul hormon ini akan mengirim sinyal ke otak untuk memberitahu bahwa tubuh sudah kenyang.
Dengan demikian, Anda tidak mudah merasa lapar sehingga bisa mengontrol asupan makanan untuk mendukung penurunan berat badan.
3. Mengurangi lemak di perut
Obat Ozempic tidak hanya membantu menurunkan berat badan secara keseluruhan, tetapi juga dapat mengurangi lemak viseral, yakni penumpukan lemak di perut.
Penumpukan lemak viseral dikaitkan dengan berbagai risiko penyakit, termasuk penyakit jantung, demensia, tekanan darah tinggi, atau gangguan fungsi hati.
Studi dalam Journal of the Endocrine Society melakukan penelitian pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas tanpa diabetes yang diberikan obat semaglutide untuk mengetahui efeknya pada komposisi tubuh.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pasien yang mengkonsumsi obat semaglutide mengalami penurunan total lemak tubuh sebanyak 19,3%, sedakan lemak di perut berkurang sebanyak 27,4 persen.
Cara penggunaan Ozempic

Ozempic tersedia dalam bentuk injeksi yang harus disuntikkan di bawah kulit (subkutan) pada area perut, paha, atau lengan atas.
Untuk pengobatan diabetes, dosis awal yang direkomendasikan adalah 0,25 mg sekali seminggu.
Setelah empat minggu, dosis dapat ditingkatkan 0,5 per minggu. Peningkatan dosis ini hanya dilakukan untuk mencapai target pengelolaan gula darah.
Sementara itu, informasi mengenai cara pakai dan jumlah dosis Ozempic untuk diet masih belum diketahui. Seperti yang disebutkan, FDA tidak mengatur penggunaan Ozempic untuk menurunkan berat badan.
Anda harus mendapatkan obat ini dengan resep dokter maka Anda perlu melakukan konsultasi medis untuk mengetahui dosis yang tepat.
Selain itu, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan obat ini untuk tujuan menurunkan berat badan karena bisa menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Efek samping obat Ozempic
Terdapat beberapa risiko, baik kondisi ringan maupun berat, yang mungkin timbul dari penggunaan obat Ozempic untuk diet. Berikut ini beberapa efek samping Ozempic.
- Gangguan pencernaan. Efek samping yang umum terjadi dari penggunaan obat Ozempic adalah gangguan pencernaan, meliputi mual, muntah, sakit perut, diare, atau konstipasi.
- Pankreatitis. Dalam beberapa kasus, Ozempic dapat menyebabkan pankreatitis, yakni peradangan pada pankreas.
- Gangguan ginjal. Penggunaan obat Ozempic dalam jangka panjang bisa berisiko menyebabkan gangguan pada ginjal, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah ginjal sebelumnya.
- Reaksi alergi. Para beberapa orang, penggunaan obat ini dapat memicu reaksi alergi serius, seperti bengkak pada wajah, bibir, atau tenggorokan, kesulitan bernapas, serta gatal yang parah.
- Hipoglikemia. Penggunaan obat Ozempic dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis atau dikenal dengan istilah hipoglikemia.
- Penurunan penglihatan. Pada beberapa orang, penggunaan obat ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan.
- Tumor tiroid. Pada beberapa kasus, penggunaan obat ini dapat berisiko menyebabkan tumor tiroid.
Meskipun obat Ozempic dapat membantu menurunkan berat badan, penggunaan obat ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter untuk meminimalkan risiko efek samping.
Jadi, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan apakah obat Ozempic bisa jadi pilihan yang tepat bagi Anda untuk menurunkan berat badan.
Beri tahu juga kepada dokter jika Anda memiliki atau pernah mengalami masalah pankreas atau ginjal, memiliki riwayat retinopati diabetik, atau berencana menyusui.
Tidak diketahui secara pasti apakah penggunaan Ozempic dapat membahayakan janin atau obat bisa masuk ke dalam ASI. Anda harus berhenti menggunakan Ozempic 2 bulan sebelum merencanakan kehamilan.
- Ozempic adalah obat yang mengandung semaglutide yang diperuntukkan untuk terapi pengobatan penyakit diabetes tipe 2.
- Ozempic efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi dosis dan penggunaanya harus berdasarkan anjuran dan pengawasan dari dokter untuk mengurangi efek samping.
- Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan Ozempic antara lain gangguan pencernaan, pankreatitis, gangguan ginjal, dan reaksi alergi.
[embed-health-tool-bmi]