backup og meta

Setelah Mulai Diet, Kapan Hasil Berat Badan Turun Terlihat?

Setelah Mulai Diet, Kapan Hasil Berat Badan Turun Terlihat?

Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan mungkin sering bertanya-tanya kapan hasil diet terlihat dan berat badan bisa turun? Kapan juga IMT (indeks massa tubuh) Anda bisa masuk dalam kategori ideal?

Tenang, Anda tidak sendirian. Jika Anda masih berkutat dengan pertanyaan tersebut, simak ulasan berikut.

Berapa lama hasil diet bisa terlihat?

Sayangnya, tidak ada jawaban yang pasti mengenai hal ini. Menurut Robbie Clark, seorang ahli gizi olahraga, tidak ada perhitungan pasti seberapa cepat penurunan berat badan akan terlihat setelah berdiet.

Ini karena faktor yang memengaruhi hasil diet setiap orang berbeda-beda, termasuk respons tubuh mereka terhadap perubahan pola makan dan olahraga.

Kecepatan metabolisme semua orang juga beragam sehingga tidak mudah untuk membuat patokan kapan hasil diet bisa terlihat.

Beberapa orang yang berolahraga rutin 3 kali seminggu dan membatasi asupan kalori mungkin bisa kehilangan 1 kilogram dalam 1,5 – 2 minggu setelah mulai berdiet.

Namun, banyak juga yang tidak memperoleh hasil seperti itu sehingga Anda tidak bisa menjadikannya sebagai tolok ukur.

Idealnya, penurunan berat badan dalam seminggu berkisar antara 0,5 – 1,5 kilogram. Ini berarti berat badan Anda bisa turun sebanyak 2 – 5 kilogram dalam satu bulan.

Hanya saja, hal ini sangat bergantung pada banyak faktor. Anda juga tidak dianjurkan untuk menurunkan berat badan secara ekstrem, misalnya sebanyak 10 – 20 kilogram dalam sebulan. 

Penurunan berat badan secara drastis dapat berdampak negatif bagi tubuh dan menimbulkan gangguan kesehatan.

Faktor yang memengaruhi hasil diet

kapan hasil diet terlihat

Berikut berbagai faktor yang memengaruhi seberapa cepat penurunan berat badan bisa terlihat.

1. Aktivitas fisik

Orang-orang yang berolahraga 3 kali seminggu belum tentu mengalami penurunan berat badan yang sama persis.

Hal ini tergantung durasi, intensitas, dan jenis latihan. Inilah mengapa olahraga tidak bisa menentukan seberapa cepat berat badan turun.

2. Laju metabolisme

Proses metabolisme akan menyediakan energi bagi tubuh untuk beraktivitas.

Karena metabolisme tubuh setiap orang berbeda-beda, penurunan berat badan dan hasil diet juga akan berbeda antara satu orang dengan yang lain.

3. Kesalahan saat berdiet

Idealnya, Anda perlu mengurangi kalori sebanyak 500 – 1.000 kkal per hari untuk menurunkan berat badan.

Kenyataannya, tidak semua orang patuh terhadap ketentuan ini dan malah bisa melakukan kesalahan saat diet, misalnya minum minuman tinggi kalori.

4. Terlalu banyak memangkas kalori

Tidak sedikit orang yang berdiet dengan memangkas hingga 1.400 kkal per hari. Meski berat badan bisa turun dengan cepat, hasil diet ini tidak akan bertahan lama.

Anda malah bisa terjebak dalam diet yoyo yang ditandai dengan naiknya berat badan setelah diet.

5. Jenis dan porsi makan yang tidak tepat

Beberapa orang keliru mengonsumsi banyak kalori dari makanan yang mereka anggap menyehatkan, contohnya alpukat dan minyak zaitun.

Meski keduanya dianjurkan dalam diet sehat, alpukat dan minyak zaitun dalam salad tetap menyumbangkan kalori yang besar.

Bagaimana tanda diet berhasil?

Tanda diet berhasil dapat dilihat dari penurunan berat badan dan lemak tubuh. Anda juga mungkin merasakan pakaian menjadi lebih longgar, perut buncit perlahan menghilang, serta berkurangnya rasa lapar.

6. Stres

Setiap kali Anda stres, otak akan melepaskan hormon adrenalin dan tubuh mengalami lonjakan kortisol.

Kondisi ini membuat tubuh cenderung menyimpan energi (kalori) lebih besar dan memancing keinginan untuk makan secara berlebihan.

7. Kurang tidur

Kurang tidur dapat mengganggu hasil diet lewat pelepasan hormon dan zat kimia otak yang mengatur nafsu makan.

Pada sebuah studi dalam jurnal Sleep, orang yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak dan dapat meningkatkan risiko obesitas .

Prinsip menurunkan berat badan

hasil diet terlihat

Menanti hasil diet tidaklah sesederhana itu, apalagi bila Anda memiliki masalah medis yang memengaruhi berat badan.

Namun, Anda dapat berupaya mencapai berat badan ideal dengan menerapkan prinsip umum berikut.

  • Realistis dengan target selama berdiet.
  • Minum air putih setengah jam sebelum makan.
  • Jangan melewatkan sarapan.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran.
  • Tidak perlu sepenuhnya menghindari makanan yang Anda suka.
  • Olahraga secara teratur, setidaknya 3 kali seminggu.
  • Kurangi makanan sumber karbohidrat yang tinggi akan gula sederhana.
  • Perhatikan porsi makan Anda.
  • Gunakan piring yang lebih kecil dari biasanya.
  • Makan makanan Anda dengan perlahan dan fokus saat waktu makan.
  • Hindari minuman manis atau yang mengandung kalori kosong.

Tidak ada patokan yang pasti mengenai kapan hasil diet akan terlihat. Meski demikian, Anda dapat mendukung keberhasilan diet dengan menerapkan pola makan yang tepat dan lebih banyak beraktivitas fisik.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Healthy Weight Loss. (2023). Retrieved 24 April 2024, from https://www.cdc.gov/healthyweight/losing_weight/index.html

12 tips to help you lose weight. (2023). Retrieved 24 April 2024, from https://www.nhs.uk/live-well/healthy-weight/12-tips-to-help-you-lose-weight/

5 mistakes that will sabotage a healthy diet. (2021). Retrieved 24 April 2024, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/5-mistakes-that-will-sabotage-a-healthy-diet 

5 Common Diet Mistakes to Avoid. (2021). San Diego Hospital, Healthcare. Retrieved 24 April 2024, from https://myhealth.ucsd.edu/Wellness/Stress/88,p11227 

Hanlon, E. C., Tasali, E., Leproult, R., Stuhr, K. L., Doncheck, E., De Wit, H., … & Van Cauter, E. (2016). Sleep restriction enhances the daily rhythm of circulating levels of endocannabinoid 2-arachidonoylglycerol. Sleep, 39(3), 653-664.

Versi Terbaru

26/04/2024

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Perbedaan Olahraga Low Impact dan High Impact

Bagaimana Penurunan Berat Badan yang Baik?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 26/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan