backup og meta

Diet Hanya Konsumsi Buah, Apakah Efektif dan Aman?

Diet Hanya Konsumsi Buah, Apakah Efektif dan Aman?

Cara diet yang sehat yakni dengan memperbanyak makan sayur dan buah segar serta menyeimbangkan porsi makanan pokok lainnya. Namun, kebanyakan orang memilih diet dengan hanya minum air dan makan buah untuk diet agar cepat kurus.

Pasalnya, mereka menganggap buah mengandung sedikit kalori sehingga dipercaya mampu menurunkan berat badan. Meski begitu, apakah diet dengan buah saja aman bagi tubuh?

Apa itu diet buah?

Mengonsumsi buah segar untuk menurunkan risiko diabetes

Persis seperti namanya, diet buah adalah salah satu dari jenis diet vegan yang berfokus pada lebih banyaknya konsumsi buah-buahan segar. Diet ini dikenal juga dengan sebutan fruitarian diet.

Pilihan buah untuk diet terserah Anda, tapi biasanya diutamakan buah yang bikin kenyang lebih lama seperti alpukat, apel, pir, dan pisang.

Buah-buahan rendah gula, seperti keluarga beri (stroberi, raspberry, blackberry), semangka, dan kiwi juga menjadi pilihan yang baik untuk bantu menurunkan berat badan.

Selama menjalani pola makan ini, Anda hanya diperbolehkan makan buah saat sarapan, makan siang, dan makan malam selama setidaknya tiga hari.

Anda juga dianjurkan untuk minum 12 botol air putih setiap hari serta menghindari minum teh, kopi, dan minuman berperisa lainnya. Menariknya, Anda tidak perlu melakukan olahraga apapun selama sedang makan buah untuk diet ini.

Manfaat diet dengan buah

Tak dapat dipungkiri, buah-buahan menawarkan segudang manfaat kesehatan bagi tubuh. Buah termasuk makanan sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik. Lemak dan kalorinya pun termasuk rendah dibandingkan jenis makanan lain.

Serat dalam buah berguna untuk membantu menurunkan kolesterol darah dan dapat membantu melancarkan buang air besar, sehingga Anda terhindar dari penyakit konstipasi (sembelit).

Buah juga kaya akan senyawa antioksidan, seperti flavonoid, vitamin C, dan antosianin yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas yang berasal dari dalam atau luar tubuh. Sehingga, Anda terhindar dari penyakit seperti kanker.

Buah dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan juga dapat membantu meremajakan sel-sel dan jaringan dalam tubuh. Sehingga, konsumsi buah turut mencegah Anda dari penuaan.

Oleh karena itu, rutin makan buah setiap hari bisa membuat badan lebih bugar dan menjauhkan Anda dari risiko berbagai penyakit dan gangguan kesehatan berkat kandungan gizi dan nutrisinya yang melimpah.

Diet buah terbilang baik untuk turunkan berat badan karena serat buah mampu membikin kenyang lebih lama sehingga Anda akan makan lebih sedikit. Makan semangkuk stroberi akan membuat kenyang lebih lama daripada makan semangkuk daging cincang.

Hanya makan buah untuk diet belum tentu sehat

Pada dasarnya, makan buah untuk diet tidak dilarang. Selain menurunkan berat badan, memperbanyak asupan buah segar juga sudah terbukti manfaatnya untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Anda harus khawatir dengan porsinya. Buah apa pun tetap mengandung kalori dan gula meski rendah. Terlalu banyak makan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak. Peningkatan kadar gula darah juga tak baik untuk kesehatan jangka panjang.

Diet dengan buah saja dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit diabetes. Meski memang sangat kecil kemungkinannya terkena diabetes hanya dari makan buah, Anda tetap perlu memerhatikan risiko ini.

Perlu Anda ingat, asupan gula tinggi dari diet buah belum memperhitungkan asupan gula yang Anda dapat sebelum dan setelah diet ini selesai.

Di sisi lain, cara diet jenis ini dinilai tidak begitu ideal karena tidak memerhatikan variasi gizi. Memang, buah diperkaya oleh ragam vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh, tapi sayangnya, buah-buahan minim kandungan protein.

Buah-buahan juga tidak mengandung asam lemak esensial serta asam amino yang diperlukan tubuh sebanyak yang ditemukan pada daging, kacang, serta biji-bijian. Bukan tidak mungkin Anda akan mengalami kekurangan zat gizi tertentu akibat diet buah.

Kekurangan protein, misalnya, akan membuat jaringan otot Anda melemah. Asupan mineral kalsium yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit tulang, seperti penyakit osteoporosis.

Kekurangan zat besi membuat Anda lebih rentan mengalami 3L (Letih, Lemah, Lesu) akibat anemia.

Terlalu banyak mengonsumsi buah juga dapat menyebabkan sistem pencernaan Anda bermasalah. Mulai dari perut kembung, begah, kram, buang gas terus menerus, hingga diare mungkin saja akan Anda alami.

Aturan aman makan buah untuk diet

Makan buah untuk diet boleh-boleh saja. Pedoman gizi seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan menyarankan Anda untuk mengonsumsi 5 porsi sayur buah per harinya.

Satu porsi setara dengan satu jenis buah berukuran medium seperti misalnya satu buah jeruk ukuran sedang, satu buah pisang, atau satu buah apel sedang. Penting juga untuk memvariasikan jenis buah yang Anda makan.

Selain itu, jangan lupakan asupan gizi lain dari sumber makanan lainnya. Cara diet yang sehat yaitu dengan selalu memastikan Anda mendapatkan jenis makanan sehat berbeda dengan zat gizi yang beragam.

Hal ini penting agar semua asupan nutrisi Anda sudah seimbang—tidak ada yang berlebihan dan tidak ada yang kurang. Dengan begitu, Anda bisa hidup lebih sehat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Fruitarian Diet: Is It Good or Bad For You? (2021). Cleveland Clinic. Retrieved 21 May 2021, from https://health.clevelandclinic.org/fruitarian-diet-is-it-safe-or-really-healthy-for-you/

Antioxidants. (n.d.). Harvard T.H. Chan School of Public Health. Retrieved 21 May 2021, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/antioxidants/#antioxidants%20benefits

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Diet Dengan Cara Hanya Makan Sup, Sehat atau Tidak?

Kalau Berat Badan Sudah Normal, Bolehkah Tetap Menjalani Program Diet?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan