Saat menjalani program diet, tentu Anda tak sabar ingin melihat hasilnya. Tak jarang, Anda tidak menyadari tubuh mulai menunjukkan ciri-ciri berat badan sudah turun.
Bagaimana tanda-tanda penurunan berat badan yang sehat?
Ciri-ciri berat badan mulai turun dengan baik
Mengetahui ciri-ciri berat badan mulai turun membantu Anda mengamati kemajuan dan keampuhan metode diet yang Anda jalani.
Perlu Anda ketahui, ciri berat badan turun tidak berdampak pada tampilan fisik saja. Hal ini bahkan meningkatkan kondisi mental Anda.
Inilah beberapa tanda berat badan turun yang bisa Anda amati.
1. Pakaian terasa lebih longgar
Ciri-ciri berat badan mulai turun ini bisa Anda rasakan ketika berpakaian. Pakaian akan terasa longgar di bagian paha, pinggul, dan perut.
Anda mungkin perlu mengenakan celana yang dengan ukuran yang lebih kecil. Tanda penurunan berat badan ini menunjukkan lemak visceral Anda telah berkurang.
Lemak visceral sendiri adalah lemak yang ada pada mengelilingi organ tubuh Anda. Penumpukan lemak ini menyebabkan perut buncit dan pinggul melebar.
2. Otot terasa lebih kencang
Program penurunan berat badan akan bekerja optimal bila Anda mengimbanginya dengan olahraga, terutama latihan kekuatan otot.
Jika penurunan berat badan terlalu drastis, tubuh sebenarnya malah kehilangan kadar air dan massa otot, bukan lemak. Akibatnya, otot anggota gerak mengendur.
Jadi, ciri-ciri berat badan mulai turun dengan normal ditandai dengan meningkatnya masa otot. Anda bisa merasakan otot trisep di lengan dan bahu terasa lebih kencang.
3. Lebih mudah mengontrol nafsu makan
Ciri-ciri berat badan mulai turun tidak hanya bisa Anda amati dari perubahan tubuh. Selera makan pun bisa lebih terkendali saat berat badan berkurang.
Saat diet, Anda mengonsumsi serat dan protein lebih banyak. Serat dari sayur dan buah dicerna tubuh lebih lama. Rasa kenyang pun bertahan lebih lama.
Selain itu, asupan kaya protein meningkatkan hormon peptida YY pada darah. Hormon ini akan memberikan sinyal ke tubuh agar meningkatkan rasa kenyang.
4. Tidak lagi mendengkur saat tidur
Mendengkur atau ngorok bisa menjadi ciri-ciri berat badan berlebih. Hal ini disebabkan oleh penumpukan lemak pada leher.
Lemak di leher mempersempit jalur pernapasan menghambat sirkulasi udara sehingga saat tidur Anda mudah mendengkur.
Kadar lemak leher yang berkurang membuat pernapasan lebih lancar. Maka dari itu, tidak lagi mendengkur bisa menjadi salah satu ciri-ciri berat badan mulai turun.
5. Nyeri tubuh berkurang
Saat berat badan Anda naik, tak jarang Anda akan merasakan nyeri pada betis maupun pergelangan kaki.
Bobot tubuh yang terlalu berat akan menekan sendi-sendi tubuh bagian bawah. Tak heran, kelebihan berat badan menimbulkan rasa sakit.
Saat berat badan turun, tubuh tidak perlu menyangga bobot tubuh yang lebih berat. Jadi, tak lagi merasakan kaki pegal-pegal bisa menjadi tanda berat badan mulai turun.
6. Suasana hati membaik
Selama diet, Anda disarankan menghindari makanan tinggi gula. Rupanya, mengurangi asupan gula tambahan membantu memperbaiki mood.
Menurut penelitian pada jurnal Appetite, makanan yang memicu lonjakan gula darah mampu meningkatkan gejala depresi hingga 38%.
Jadi, saat Anda diet dan suasana hati terasa lebih baik, ada kemungkinan ini adalah ciri-ciri berat badan yang mulai turun.
7. Tekanan darah turun
Orang dengan berat badan berlebih lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi. Pasalnya, penumpukan lemak bisa menyebabkan peradangan di pembuluh darah.
Nah, ciri-ciri penurunan berat badan secara ideal adalah berkurangnya lemak, terutama lemak perut. Pengurangan lemak mengurangi risiko inflamasi.
Jika setelah diet tekanan darah mulai kembali normal, ini bisa menandakan berat badan mulai turun.
Ciri-ciri berat badan mulai turun yang tidak normal
Tanda penurunan berat badan memang bisa menunjukkan diet yang Anda jalani cukup efektif.
Namun, ada beberapa ciri-ciri berat badan turun yang perlu Anda waspadai. Pasalnya, kondisi berikut ini justru membahayakan tubuh.
1. Kehilangan massa otot
Idealnya, tanda penurunan berat badan yang wajar adalah 0,5-1 kg per minggu. Tubuh tidak bisa membakar banyak lemak dalam waktu singkat.
Namun, diet yang salah menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. Bobot yang hilang bukan berasal dari lemak tubuh, melainkan massa otot.
2. Munculnya batu empedu
Saat berat badan berkurang drastis, kira-kira lebih dari 1,4 kg per minggu, hal ini meningkatkan risiko munculnya batu empedu.
Peneliti menduga perubahan metabolisme menjadi penyebab terganggunya proses pengolahan kelebihan kolesterol dan bilirubin sehingga terendapkan menjadi batu empedu.
3. Kekurangan gizi
Diet ketat yang membatasi konsumsi beragam jenis sumber vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya berisiko membuat Anda mengalami malnutrisi.
Malnutrisi bisa ditandai dengan ciri-ciri penurunan berat badan secara drastis yang disertai dengan rambut rontok, radang gusi, penurunan fokus, dan luka sulit sembuh.