- Masalah konsentrasi dan ingatan
- Telinga berdenging
- Sulit tidur nyenyak
- Mudah marah
- Nyeri kronis pada leher, bahu, atau kepala
Gejala mungkin tidak akan muncul selama beberapa waktu, dan akan mulai timbul setelah beberapa hari. Gejala juga bisa hadir langsung beberapa saat setelah insiden. Maka dari itu penting untuk memperhatikan setiap perubahan fisik selama beberapa hari selanjutnya pasca kecelakaan.
Kesemutan dan mati rasa di bahu, lengan, dan sepanjang tangan juga dapat terjadi setelah Anda mengalami insiden. Anda harus segera menindaklanjuti dengan dokter jika gejala menyebar ke bahu atau lengan, terutama jika menggerakkan kepala terasa menyakitkan, atau lengan Anda terasa lemah.
Untungnya, whiplash syndrome pada umumnya bukanlah merupakan cedera yang mengancam nyawa, tetapi dapat menyebabkan cacat sebagian berkepanjangan. Pukulan hebat yang menyebabkan ketegangan leher kadang juga dapat menyebabkan gegar otak. Karena gegar otak bisa menjadi kondisi serius, Anda perlu segera menemui dokter. Anda membutuhkan perawatan medis darurat jika Anda merasa kebingungan, mual, sangat mengantuk, atau tidak sadarkan diri.
Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi cedera leher akibat Whiplash syndrome?
Dokter biasanya akan menanyakan sejumlah pertanyaan tertentu terkait dengan cedera Anda, seperti bagaimana cedera terjadi, di bagian mana Anda merasa paling sakit, dan apakah rasa sakitnya tumpul, tajam, atau seperti tertusuk berulang kali.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kisaran gerak leher dan mencari adanya area lebam, misalnya dengan rontgen, untuk dapat memastikan rasa sakit Anda tidak terhubung ke cedera lain atau penyakit degeneratif seperti arthritis. CT scan dan MRI scan akan memungkinkan dokter untuk memeriksa adanya kerusakan atau peradangan jaringan, tulang belakang, atau saraf.
Pengobatan untuk cedera leher seperti ini relatif sederhana. Dokter pada umumnya akan menganjurkan Anda menggunakan obat pereda rasa nyeri non-resep, seperti Tylenol, paracetamol, ibuprofen, atau aspirin. Cedera leher yang lebih serius mungkin membutuhkan obat resep, dan relaksan otot untuk mengurangi kejang otot. Anda mungkin akan diberikan kerah penyangga untuk menjaga leher Anda tetap stabil. Kerah tidak boleh dipakai selama lebih dari tiga jam pada satu waktu, dan hanya boleh digunakan beberapa hari pertama setelah cedera.