3. Selalu dikendalikan oleh pasangan
Salah satu tanda utama dari toxic relationship yaitu ketika salah satu pasangan sangat mengendalikan atau suka mengatur.
Anda bahkan tak bisa lagi leluasa bergaul dengan teman, keluarga, dan siapa pun orang yang ditemui selain pasangan. Bahkan, pasangan bisa sampai membuat daftar hal apa saja yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan.
Meski terlihat jelas, sayangnya banyak yang tak sadar bahwa dirinya telah dikendalikan dan masuk dalam jeratan toxic relationship.
Banyak yang menganggap bahwa pasangannya melakukan hal ini karena terlalu cinta. Padahal, tidak ada cinta yang diwujudkan dengan cara mengendalikan Anda secara tidak sehat.
4. Sulit untuk berkembang
Sudah menjadi hak setiap orang untuk tumbuh dan belajar setiap hari. Dalam hubungan yang sehat, pasangan biasanya akan mendukung dan mendorong Anda untuk menunjukkan sisi terbaik dalam diri.
Sayangnya dalam hubungan yang toxic, ciri-ciri yang muncul justru sebaliknya. Perkembangan diri Anda dan keinginan untuk belajar justru dipandang sebagai ancaman.
Sebagai contoh, ketika Anda mengutarakan keinginan untuk les masak pasangan justru meremehkan. Pasangan mungkin mengatakan bahwa Anda tidak akan pernah bisa meski belajar bertahun-tahun.
Padahal pasangan yang baik adalah yang menyemangati dan mendukung selama hal itu baik untuk Anda ke depannya.
5. Orangtua dan teman tidak menyetujui hubungan Anda
Ketika seseorang dimabuk asmara sering kali logikanya tertutup oleh perasaan. Perasaan yang begitu besar membuat seseorang selalu memaklumi semua kesalahan yang dilakukan pasangannya tanpa perlu diperbaiki.
Ketika Anda tidak bisa melihat hal ini sebagai hal yang kurang sehat, orangtua dan teman terdekat biasanya mampu melihatnya. Orang-orang di luar hubungan Anda biasanya dapat melihat dan menilai tanda toxic relationship yang tidak disadari.
Jika orangtua atau teman terdekat pernah mengkritik hubungan Anda hingga tak merestuinya, coba pikirkan baik-baik. Jangan justru bersikap defensif atau menolak mentah-mentah apa yang mereka katakan.
Mereka melakukan hal itu karena menyadari tanda bahayanya dan menyayangi Anda. Setelah “dibangunkan” oleh orang sekitar, kini saatnya Anda mendengarkan kata hati untuk menilai apakah hubungan ini layak diteruskan atau tidak.
Dampak buruk dari hubungan toxic

Disadari atau tidak, ternyata toxic relationship memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Hubungan yang tidak sehat sangat mungkin membuat seseorang tidak bahagia dan terus berhadapan dengan stres yang tidak berujung. Akibatnya, bukan hanya kesehatan mental saja yang memburuk, fisik pun juga menjadi sasaran.
Dilansir dari situs yang dikelola oleh University of Southern California, hubungan yang toxic membuat seseorang berisiko tinggi mengalami penyakit jantung. Ini karena hubungan yang tidak bahagia membuat seseorang cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi, obesitas, dan mengalami perlambatan dalam proses penyembuhan luka.
Tips jitu terlepas dari hubungan toxic

Hubungan yang tidak sehat bisa terjadi pada siapa saja, termasuk Anda. Untuk terlepas dari jeratan hubungan yang toxic dan ingin mengubah hubungan menjadi lebih baik, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Cobalah untuk menjalin kembali komunikasi yang lebih sehat dan tegas
Komunikasi adalah kunci agar hubungan tetap langgeng, sekaligus untuk memperbaiki hubungan yang tidak sehat. Tetapi, ingat bahwa komunikasi ini tidak digunakan untuk saling menyalahkan. Alih-alih membuat hubungan lebih nyaman, komunikasi yang salah justru bisa menyulut api pertengkaran.
Jikalau Anda dan pasangan berkomitmen ingin memperbaiki hubungan, cobalah untuk menjalin komunikasi dalam hubungan yang lebih intens namun tegas.
Tujuannya, untuk saling membuka diri; membicarakan bagaimana perasaan Anda dan pasangan dari hati ke hati dalam menjalani hubungan tersebut. Anda juga bisa menyampaikan kritik pada pasangan agar menjadi lebih baik sekaligus menerima kritikan dari pasangan.
Lewat cara ini, Anda akan tahu masalah yang dihadapi sekaligus memikirkan solusi terbaik untuk menyelesaikannya. Ingat selalu untuk tidak melontarkan kata-kata yang bisa menyakiti perasaan, merendahkan, maupun menyudutkan pasangan. Baik Anda atau pasangan harus bisa mengendalikan diri.
Minta bantuan
Jika Anda dan pasangan hanya menemukan jalan buntu untuk memperbaiki hubungan yang toxic. Jangan ragu untuk meminta bantuan pada sahabat, orangtua, atau psikolog. Jangan biarkan diri Anda tenggelam dalam masalah yang ujungnya bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik.
Putuskan untuk keluar dari hubungan tersebut
Bila Anda merasa pasangan tidak mau memperbaiki hubungan, keluar dari hubungan toxic ini adalah jalan terbaik. Anda mungkin butuh waktu untuk menilai apakah hubungan lebih baik diteruskan atau tidak. Pasalnya, jika memaksakan diri untuk menjalin hubungan yang toxic akan membuat Anda terus berada di siklus hubungan yang tidak sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar