backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Takut Berkomitmen Bikin Hubungan Kandas? Hadapi dengan 4 Cara Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Takut Berkomitmen Bikin Hubungan Kandas? Hadapi dengan 4 Cara Ini

    Bagi beberapa orang mungkin mengalami masalah terhadap komitmen dalam sebuah hubungan. Mereka menganggap komitmen merupakan hal yang menakutkan karena harus menepati janji yang mungkin Anda sendiri tidak tahu bagaimana cara menjaganya.

    Bagi Anda yang ingin menyelesaikan isu komitmen ini, ada beberapa cara untuk membuat komitmen dengan pasangan tidak terasa menakutkan. 

    Cara membuat komitmen dengan pasangan dalam suatu hubungan

    Seperti yang dilansir dari laman Psych Alive, ada beberapa cara untuk mengatasi rasa takut berkomitmen dalam sebuah hubungan. 

    Memang tidak akan berubah dalam sekejap dan mungkin membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi, jika Anda yakin dan sabar tentu Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik untuk membangun hubungan Anda. 

    1. Berhenti membohongi diri sendiri

    menyalahkan diri sendiri

    Salah satu cara untuk membuat komitmen dengan pasangan dalam sebuah hubungan adalah dengan berhenti membohongi diri sendiri. 

    Tanyakan kepada diri sendiri apa arti hubungan bagi Anda. Tidak perlu melihat orang lain untuk mencari jawabannya karena belum tentu persepsi Anda dengan mereka sama. 

    Dengan begitu, setidaknya Anda mengetahui kualitas seperti apa yang Anda cari dalam sebuah hubungan tanpa dipengaruhi oleh ucapan orang lain. Cara ini mungkin dapat mengurangi rasa takut berkomitmen agar Anda menemukan hubungan yang lebih cocok untuk lanjut ke tahap berikutnya. 

    2. Menambah kepercayaan diri

    Selain berhenti membohongi diri sendiri, Anda juga bisa mengatasi rasa takut akan berkomitmen dalam sebuah hubungan dengan meningkatkan kepercayaan diri. 

    Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Anda dapat melakukan hal tersebut tanpa perlu melibatkan perasaan orang lain. Maksudnya, Anda bisa mengerjakan hobi yang Anda senangi tanpa harus memikirkan pendapat orang lain yang sewaktu-waktu bisa mengubah diri Anda. 

    Jika pendapat orang lain adalah hal yang Anda perjuangkan, biasanya perjuangan tersebut tidak akan bertahan lama. Maka itu, bentuk diri sendiri melalui prinsip yang benar-benar Anda pegang. 

    Dengan begitu, Anda bisa lebih memaknai sebuah hubungan tanpa harus terlalu mempedulikan omongan orang lain. 

    3. Memulai hubungan dengan perlahan

    masa pdkt hubungan pacaran

    Kunci dari cara membuat komitmen dengan pasangan dalam sebuah hubungan adalah menjalaninya dengan perlahan. Setelah Anda berhasil jujur pada diri sendiri dan percaya diri, sudah saatnya untuk kembali terjun ke dunia percintaan. 

    Kenali pasangan selama mungkin untuk mengetahui siapa sebenarnya mereka dan tentu saja apakah Anda memiliki kesamaan. Memang perbedaan dalam hubungan tidak buruk. Namun jika terlalu berbeda, terutama perihal prinsip, hanya akan menyulitkan hubungan Anda berdua. 

    Setelah itu, lihat kembali apakah hubungan ini bisa dilanjutkan atau tidak, tergantung pada Anda dan pasangan. 

    4. Berkonsultasi dengan terapis

    sindrom tourette

    Jika cara-cara di atas tidak kunjung membuat rasa takut Anda terhadap komitmen dalam hubungan semakin membaik, sebaiknya temui terapis atau ahlinya. 

    Dengan bantuan ahli, Anda dapat mengenal diri sendiri lebih baik dan memahami pengalaman masa lalu Anda. Mengapa rasa takut terhadap komitmen terus ada dan semakin parah. 

    Jangan lupa bahwa pengalaman membuat Anda tumbuh dan berkembang. Mungkin Anda beberapa kali menemui kesulitan dalam membuat komitmen dengan pasangan, tetapi jangan jadikan hal tersebut sebagai penghalang. 

    Jadikan pengalaman dan rasa takut Anda untuk mengevaluasi diri menjadi lebih baik. 

    Memang cara membuat komitmen dengan pasangan dalam sebuah hubungan akan sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Akan tetapi, ketika Anda bisa memaknai sebuah hubungan yang dilandasi dengan komitmen dan kepercayaan, tentu hubungan tersebut bisa membuat Anda bahagia.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan