backup og meta

Nggak Perlu Jaim, Ini Manfaatnya Jadi Diri Sendiri di Depan Pasangan

Nggak Perlu Jaim, Ini Manfaatnya Jadi Diri Sendiri di Depan Pasangan

Banyak pepatah yang mengatakan bahwa menjadi diri sendiri di depan pasangan adalah sebuah keharusan agar mereka tahu siapa Anda sebenarnya. Akan tetapi, tidak sedikit pula orang yang memilih untuk menyembunyikan jati dirinya karena takut pasangannya justru akan meninggalkan mereka. 

Nah, sebenarnya seberapa penting menjadi diri sendiri di dalam sebuah hubungan percintaan?

Manfaat menjadi diri sendiri di depan pasangan

Pada dasarnya, menjadi diri sendiri merupakan tindakan yang jujur di depan pasangan Anda. Seperti yang dilansir dari Planned Parenthood, salah satu ciri dari hubungan sehat adalah keterbukaan dan dilandasi dengan kejujuran. 

Bersikap jujur satu sama lain tentang diri Anda menumbuhkan kepercayaan dan mengurangi kemungkinan kandasnya hubungan akibat berbohong. Menjadi diri sendiri di depan pasangan sangat penting karena berkaitan erat dengan seberapa nyaman Anda bersama pasangan Anda. 

1. Menjadi diri sendiri lebih menyenangkan

liburan bersama pasangan

Pernahkah ketika Anda sedang berpura-pura merasakan kegelisahan karena takut ada hal yang dapat membongkar kebohongan Anda?

Nah, dengan menjadi diri sendiri di depan pasangan, Anda tidak mungkin merasakan kegelisahan tersebut. Anda justru bisa saja merasa lebih baik karena ketika menjadi diri sendiri Anda tidak perlu merangkai fiksi yang membuat kepala Anda pusing. 

Selain itu, Anda pun dapat bertindak secara konsisten dan tidak khawatir akan salah bertindak karena “lupa’ kebohongan apa yang sudah Anda buat sebelumnya.

Hal ini tentu akan membuat Anda memiliki perasaan lebih lega dan bahagia. Meski menjadi diri sendiri menyenangkan, Anda juga tetap harus menjaga sikap dan tetap menghormati pasangan Anda. 

2. Membuka peluang untuk benar-benar dicintai

pacaran beda karakter

Jika benar-benar menunjukkan diri Anda, Anda bisa melihat respons sebenarnya dari pasangan Anda. Apakah ia menyukainya atau tidak. 

Apabila mereka memberikan respons yang positif, bisa jadi Anda telah menemukan orang yang tepat karena ia menerima Anda apa adanya.

Akan tetapi, jika yang terjadi sebaliknya, Anda bisa mencari tahu mengapa mereka tidak menyukainya dan mengevaluasi diri sendiri. Apakah sikap tersebut memang tidak sopan atau ada alasan lainnya? 

Misalnya, tertawa terbahak-bahak di tempat umum mungkin akan terkesan tidak sopan dan membuat pasangan Anda merasa risih. Pikirkan ulang apakah yang Anda lakukan itu memang benar atau malah mengganggu orang sekitar?

Ketika menjadi diri sendiri di depan pasangan, Anda jadi tahu apakah seseorang benar-benar mencintai Anda atau tidak. Hal ini juga meminimalisir adanya kepura-puraan dalam hubungan. 

3. Membantu melindungi diri

membersihkan rumah dengan pasangan

Lebih terbuka dan menjadi diri sendiri di depan pasangan, ternyata dapat membantu “melindungi’ diri sendiri dari patah hati saat hubungan semakin dalam.

Namun, Anda tak perlu terlalu buru-buru menunjukkan segala hal dalam diri Anda. Lakukanlah secara perlahan dan biarkan mereka melihatnya seiring berjalan waktu, sehingga Anda bisa melihat respons mereka. 

Contohnya, ketika Anda berdua sedang dalam percakapan yang sangat serius, seperti membicarakan tentang masa depan Anda, cobalah untuk memperhatikan sikap dan reaksi pasangan.

Apabila mereka tidak terlalu antusias menanggapi pembicaraan penting ini berulang kali, bisa jadi mereka memang kurang peduli terhadap Anda.

Cobalah komunikasikan hal itu kepadanya. Jika tak ada perubahan dan tak lagi bisa ditoleransi, Anda mungkin bisa mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan.

Mengakhiri hubungan sebelum rasa cinta berkembang lebih jauh lagi dapat menghindarkan Anda dari rasa sakit yang teramat dalam.

4. Menghargai kebutuhan diri sendiri

pasangan berpegangan tangan

Tahukah Anda bahwa tidak jadi diri sendiri dapat berujung pada perasaan benci dan gelisah akibat tidak bertindak sesuai keinginan Anda?

Nah, bersikap terbuka dan menjadi diri sendiri di depan pasangan dapat menghindarkan hal ini. 

Misalnya, untuk membuat pasangan menyukai Anda, Anda berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diri Anda, seperti memakai pakaian yang membuat Anda tidak nyaman agar pasangan Anda terkesan.

Ketidaknyamanan tersebut berlangsung bertahun-tahun sampai pada akhirnya Anda merasa stres tapi takut untuk mengungkapkannya karena kekhawatiran pasangan akan meninggalkan Anda.

Lama-kelamaan, Anda mulai kehilangan jati diri. Hal ini tentu akan berdampak pada kondisi psikologis Anda. Apalagi, hubungan yang Anda jalani juga tidak sehat karena tidak dilandasi dengan kejujuran.

Oleh karena itu, menjadi diri sendiri depan pasangan sebenarnya bukan hanya penting untuk hubungan, melainkan juga untuk kebutuhan diri Anda sendiri.

Menjadi diri sendiri di depan pasangan adalah aspek yang cukup penting dalam sebuah hubungan karena melibatkan kejujuran. Jika Anda sendiri tidak dapat menunjukkan jati diri Anda, bagaimana Anda tahu jika pasangan Anda benar-benar mencintai Anda apa adanya?

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Let them see the real you. https://blogs.webmd.com/relationships/20190626/let-them-see-the-real-you accessed Aug 12 2019. 

How to be with someone but still be yourself https://www.psychologytoday.com/us/blog/me-we/201308/how-be-someone-still-be-yourself accessed Aug 12 2019. 

Versi Terbaru

26/03/2020

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Desya Nur Fitriyani


Artikel Terkait

6 Cara Menurunkan Hormon Kortisol yang Tinggi

Obsessive Love Disorder


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 26/03/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan