backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Hubungan Pacaran Anda Sudah Sehat? Ini 7 Cirinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 22/10/2023

Apakah Hubungan Pacaran Anda Sudah Sehat? Ini 7 Cirinya

Memiliki hubungan yang sehat tentu menjadi impian bagi setiap orang. Dengan pacaran yang sehat, Anda bisa merasa nyaman dan aman bersama orang yang Anda sayangi.

Lantas, seperti apa ciri-ciri hubungan pacaran sehat? Apakah selama ini Anda sudah menjalani? Simak informasi berikut untuk mengetahui jawabannya.

Ciri-ciri pacaran yang sehat

Selain meninggalkan trauma, memiliki toxic relationship atau gaya pacaran yang tidak sehat juga menimbulkan begitu banyak dampak negatif dalam hidup Anda.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa hubungan yang Anda miliki saat ini tergolong sehat. Nah, Anda bisa memastikannya melalui ciri-ciri berikut.

1. Tidak ada yang dominan

pacar posesif

Memiliki pacar dominan bisa membuat hidup Anda penuh dengan aturan. Alih-alih membantu Anda berkembang, mereka akan mengendalikan berbagai keputusan yang harus Anda buat.

Saat memiliki pacar dominan, pendapat Anda mungkin sulit didengar. Pasalnya, mereka menganggap bahwa keputusannya adalah yang terbaik sehingga Anda harus menurutinya.

Begitu pun bila Anda sedang menjalani masa PDKT. Jika calon pasangan Anda tampak terlalu dominan, sebaiknya pertimbangkan lagi sebelum melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius.

2. Saling menghargai perbedaan

Menjalin hubungan dengan seseorang tidak berarti Anda harus selalu menyukai atau memiliki pendapat yang sama dengannya.

Justru menghargai perbedaan menandakan bahwa pasangan Anda sadar bahwa setiap orang memiliki keunikannya masing-masing dan itu merupakan hal yang wajar.

Berkompromi dengan pasangan memang tidak mudah dan singkat. Jadi, pastikan Anda berdiskusi dengan pasangan terkait hal-hal yang bisa ditoleransi dan yang tidak.

3. Mampu mengelola konflik dengan baik

Dalam pacaran yang sehat, konflik tidak akan dianggap sebagai alasan untuk mengakhiri hubungan.

Pasalnya, kedua sadar bahwa konflik merupakan hal yang wajar terjadi dalam kehidupan, termasuk suatu hubungan.

Kepala dingin merupakan kunci utama dalam menghadapi konflik dalam hubungan. Konflik yang berhasil diatasi justru bisa membuat suatu hubungan menjadi lebih baik.

Namun, jika pasangan Anda menggunakan kekerasan dalam pacaran ketika adu argumen, pertimbangkan kembali hubungan tersebut.

4. Paham akan batasan

Situs Health Guide menyebutkan bahwa salah satu cara untuk menciptakan pacaran yang sehat adalah dengan membuat boundaries atau batasan.

Setiap pasangan tentu memiliki batasannya masing-masing. Sebagai contoh, si A mungkin memperbolehkan pasangannya memeluk dirinya di depan umum.

Namun, si B mungkin tidak menginginkan pasangannya melakukan hal tersebut. Perbedaan inilah yang nantinya harus didiskusikan dengan pasangan.

Perlu diingat bahwa batasan harus disepakati kedua belah pihak. Batasan pribadi juga bisa bersifat fisik, emosional, seksual, hingga finansial.

5. Punya tujuan hubungan yang sama

Bagi sebagian besar orang, hubungan pacaran yang baik memiliki arti berhasil mencapai pernikahan. Jika Anda menganut hal yang sama, sebaiknya pasangan Anda juga memiliki pemikiran serupa.

Tujuan yang sama akan lebih mudah dicapai karena diusahakan berdua. Sebaliknya, jika tujuan hubungan saja sudah berbeda, sulit untuk mengharapkan akhir yang bahagia.

Selain tujuan dari hubungan itu sendiri, Anda dan pasangan juga perlu memahami tujuan hidup masing-masing. Dengan begitu, Anda berdua bisa saling membantu mencapainya.

6. Komunikasi yang baik

Sudah menjadi rahasia umum bahwa komunikasi adalah salah satu kunci pacaran romantis dan sehat. Kunci komunikasi yang bagus adalah keterbukaan dan kejujuran.

Maka, jangan mengharapkan pasangan Anda mengetahui sesuatu yang Anda inginkan tanpa memberitahunya.

Jika memiliki keinginan atau permintaan, pastikan untuk menyampaikannya alih-alih menunggu pasangan Anda menyadarinya sendiri.

Selain itu, perlu diingat bahwa untuk menciptakan komunikasi yang bagus, Anda juga harus menjadi pendengar yang baik. 

Haruskah berkomunikasi setiap waktu dengan pasangan?

Komunikasi yang baik bukan berarti Anda harus berkirim pesan selama 24 jam dengan pasangan. Tentukan seberapa sering Anda perlu mendengar kabar darinya dan sebaliknya.

7. Tidak menuntut pasangan memberi kebahagiaan

Tanpa diminta atau melakukan sesuatu, kebahagiaan seharusnya sudah tercipta dengan sendirinya saat Anda menjalin hubungan dengan orang yang tepat.

Maka dari itu, jangan memberikan pasangan Anda tanggung jawab untuk membahagiakan diri Anda. Memiliki pasangan adalah salah satu sumber kebahagiaan, bukan satu-satunya.

Laman Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa salah satu tanda pacaran yang sehat adalah ketika Anda tetap mengetahui cara membahagiakan diri sendiri tanpa menggantungkannya pada pasangan.

Pacaran yang sehat penting untuk diupayakan, sebab hubungan yang tidak bahagia justru bisa mengganggu kesehatan jiwa dan raga.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 22/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan