backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Haruskah Komunikasi Sepanjang Waktu dengan Pacar?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 02/06/2020

    Haruskah Komunikasi Sepanjang Waktu dengan Pacar?

    Tidak bisa dipungkiri bahwa komunikasi adalah salah satu aspek terpenting dalam sebuah hubungan. Melalui komunikasi, keterikatan emosional serta keintiman Anda dan pasangan akan selalu terjaga. Namun, seberapa sering Anda harus melakukan komunikasi dalam hubungan pacaran? Apakah komunikasi wajib dilakukan setiap hari?

    Apakah komunikasi dalam hubungan pacaran harus dilakukan setiap hari?

    Ketika baru saja memulai hubungan asmara, mungkin Anda atau pasangan selalu memiliki keinginan untuk berbicara, bahkan sekadar chatting setiap waktu.

    Rasanya Anda dan pasangan tidak mau kehilangan momen berharga untuk membicarakan apapun, mulai dari menanyakan kegiatan sehari-hari, hingga topik-topik seru lainnya.

    Tetapi, mungkin Anda pernah bertanya-tanya apakah komunikasi memang perlu dilakukan setiap hari dalam hubungan pacaran.

    Anda mungkin khawatir apakah pasangan merasa bosan dan jenuh bila komunikasi dilakukan secara berlebihan. Di sisi lain, Anda juga takut hubungan ini akan terasa hambar jika intensitas komunikasi menurun seiring dengan berjalannya waktu.

    Dilansir dari Elite Daily, sebenarnya tidak ada jawaban yang benar dan salah mengenai seberapa sering komunikasi dalam hubungan pacaran harus dilakukan.

    Terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu seberapa lama hubungan telah berjalan, seberapa nyaman Anda dan pasangan dalam hubungan tersebut, serta kegiatan atau kesibukan masing-masing.

    Apabila hubungan pacaran masih tergolong baru, sangat wajar jika komunikasi berlangsung setiap hari, bahkan hampir setiap waktu. Anda dan pasangan masih dalam proses saling mengenal pribadi masing-masing, sehingga membicarakan apapun terasa menyenangkan.

    Namun, bila hubungan pacaran sudah berjalan cukup lama dan kedua belah pihak telah saling mengenal satu sama lain dengan baik, kemungkinan intensitas komunikasi akan menurun.

    Anda atau pasangan merasa tidak perlu lagi saling menanyakan kabar atau kegiatan di hari itu karena sudah hafal jadwal masing-masing. Belum lagi jika Anda atau pasangan sama-sama memiliki kesibukan yang cukup padat.

    Tidak pernah ada aturan pakem mengenai komunikasi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Semua kembali ke preferensi pribadi masing-masing.

    Beberapa orang memang senang mengobrol dan berkomunikasi lebih sering, dan ada pula yang merasa cukup dengan berkabar sesekali, asalkan komunikasi tetap berjalan lancar.

    Yang menjadi masalah adalah ketika komunikasi dalam hubungan pacaran mulai mengganggu kehidupan pribadi masing-masing. Misalnya, ketika salah satu pihak menuntut pasangannya untuk memberi kabar terlalu sering, atau marah saat pesan singkatnya tidak dibalas hanya dalam waktu beberapa menit.

    Jadi, seperti apakah komunikasi dalam hubungan pacaran yang sehat?

    Hal terpenting yang harus diingat agar komunikasi tetap berjalan dengan sehat dan lancar adalah rasa saling mengerti.

    Apabila salah satu pasangan merasa bahwa intensitas komunikasi sudah berlebihan, ia harus jujur mengatakan masalah tersebut ke pasangannya dan mencari solusi terbaik agar tidak ada pihak yang diberatkan.

    Hal ini juga berlaku pada kondisi sebaliknya, ketika salah satu pasangan merasa komunikasi sudah tidak terasa semenyenangkan dulu.

    Jika Anda menghadapi masalah ini dengan pasangan, Anda dan pasangan harus membicarakan masalah ini baik-baik. Sesuaikan cara berkomunikasi Anda dan pasangan yang mungkin memang berbeda antara satu sama lain.

    Komunikasi yang sehat dalam hubungan pacaran tidak bergantung pada seberapa seringnya, namun mengenai bagaimana masing-masing pihak merasa saling dimengerti dan diterima.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 02/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan