Gejala depresi mayor pada umumnya cukup serius sehingga efeknya sangat terasa pada aktivitas dan kualitas kehidupan seseorang. Misalnya Anda jadi tidak nafsu makan sama sekali, badan lemas sehingga tidak ada dorongan untuk bekerja atau beraktivitas seperti biasa, serta menghindari orang-orang seperti di tempat kerja atau dalam keluarga.
Hingga saat ini penyebab pasti dari depresi mayor belum dapat diketahui. Namun, beberapa hal yang bisa memicu depresi antara lain keturunan (genetik), pengalaman buruk, trauma psikologis, serta gangguan susunan kimiawi dan biologis otak.
2. Depresi kronis (distimia)
Jenis depresi lainnya yang paling sering terdiagnosis adalah depresi kronis. Beda dengan depresi berat, jenis depresi kronis biasanya dialami selama dua tahun berturut-turut atau lebih. Akan tetapi, keparahan gejalanya bisa lebih ringan atau berat daripada depresi berat.
Depresi kronis pada umumnya tidak terlalu mengganggu pola aktivitas, tapi cenderung memengaruhi kualitas kehidupan. Misalnya jadi tidak percaya diri, pola pikir terganggu, sulit berkonsentrasi, dan mudah putus asa.
Pemicunya ada banyak. Mulai dari faktor keturunan, gangguan kesehatan jiwa lainnya seperti gangguan bipolar dan kecemasan, mengalami trauma, memiliki penyakit kronis, dan cedera fisik di kepala.
3. Depresi situasional
Depresi situasional merupakan jenis depresi yang tidak begitu menentu. Biasanya, jenis depresi ini ditandai dengan munculnya gejala depresi seperti merasa murung dan adanya perubahan pola tidur dan pola makan ketika ada kejadian yang memberikan tekanan mental yang cukup tinggi.