backup og meta

Kesal Pasangan Suka Mengeluh? Hadapi dengan 5 Tips Ini

Kesal Pasangan Suka Mengeluh? Hadapi dengan 5 Tips Ini

Menghadapi pasangan yang suka mengeluh memang tidak mudah. Apalagi bila Anda juga tidak memahami penyebab keluhannya. Untungnya, ada beberapa trik yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi keluhan pasangan dengan baik.

Cara menghadapi pasangan yang suka mengeluh

Mengeluh adalah hal yang amat wajar. Bahkan, mengeluhkan sesuatu kepada pasangan bisa jadi tanda bahwa Anda adalah orang yang ia percaya.

Namun, sikap mengeluh terus-menerus juga dapat memicu keretakan dalam hubungan. Agar hubungan tetap berjalan harmonis, berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi pasangan yang sering mengeluh:

1. Memahami apa yang ia inginkan

pasangan beda usia jauh

Sebenarnya, pasangan Anda yang suka mengeluh mungkin hanya membutuhkan perhatian dan pengertian. Misalnya saja, dia sering sekali mengeluh saat Anda bermain ponsel. Bisa jadi, ia hanya ingin mengobrol lebih banyak dengan Anda.

Keluhan seperti ini biasanya singkat dan muncul sesekali. Jika pasangan Anda mengeluh sepanjang waktu, bahkan untuk hal terkecil sekalipun, bisa saja ada alasan di balik itu yang belum dia ungkapkan.

Daripada menduga, cobalah untuk menanyakannya langsung dari hati-hati. Misalnya, Anda bisa bilang, “Kayaknya akhir-akhir ini kamu lagi banyak pikiran, sebenarnya ada apa?’

2. Menghindari perdebatan

Anda mungkin kesal dan ingin mengamuk saat pasangan terus mengeluh tanpa henti. Namun, membalasnya dengan amarah justru bisa memperkeruh suasana.

Bagaimanapun, emosi negatif yang dibalas dengan hal negatif tidak menghasilkan sesuatu yang positif. Jika emosi masih menguasai Anda, cobalah menjauh sejenak dari pasangan hingga kepala Anda lebih dingin sambil memikirkan cara mengadapinya.

Elliot D. Cohen, Ph.D., pencetus metode konseling filosofis di Amerika Serikat, menyarankan penggunaan kerangka berikut untuk menghindari perdebatan saat menghadapi pasangan yang suka mengeluh:

  1. Suka mengeluh merupakan salah satu kekurangan pasangan yang harus Anda terima.
  2. Karenanya, Anda akan menghadapi sikap ini dengan berani.
  3. Walau demikian, Anda akan tetap berusaha menghargai pasangan walaupun tidak menyukai sifatnya yang sering mengeluh.
  4. Caranya melalui bertoleransi dengan rasa menghargai yang Anda miliki.
  5. Oleh karena Anda menghargai hubungan ini, berarti Anda harus menghadapinya dengan cara yang masuk akal, bukan dengan emosi sesaat.

3. Mengungkapkan perasaan Anda

jujur pada pasangan

Mungkin Anda kesal ketika pasangan suka mengeluh tapi malas juga memicu keributan. Anda pun akhirnya memilih memendam emosi. Padahal cara ini bisa memunculkan konflik jangka panjang dan membuat masalah menumpuk tak tersampaikan.

Sebaliknya, mengungkapkan perasaan Anda kepada pasangan justru bisa memberikan dampak yang baik bagi hubungan.

Lagi-lagi, coba cari waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini. Meski sulit, cobalah untuk menahan emosi dan membicarakannya baik-baik. Ungkapkan apa yang Anda rasa, setelah itu jangan lupa untuk menanyakan kembali pendapatnya perihal ini.

4. Menentukan batasan toleransi Anda

Tak dipungkiri, Anda pasti akan lelah jika pasangan terus-terusan mengeluh. Ini wajar, namun Anda sebaiknya tetap membicarakan mengenai hal ini sehingga ia memahami bahwa Anda berdua perlu saling mengerti.

Carilah momen yang tepat saat suasana hati Anda berdua sedang sama-sama baik. Ungkapkan kepada pasangan bahwa tak masalah jika ia mengeluh. Akan tetapi, Anda juga mungkin perlu menyampaikan bahwa kadang kala Anda kewalahan menghadapi keluhannya yang tanpa henti.

Berikan penjelasan bahwa hubungan yang baik adalah yang berjalan dua arah, di mana kedua orang tersebut sama-sama “saling’. Bukan hanya salah satu pihak.

5. Mengajaknya mencari solusi bersama

pasangan tidak percaya diri

Terkadang, Anda mungkin kebingungan saat menghadapi pasangan yang suka mengeluh. Terutama jika ia mengeluhkan berbagai hal yang ada di luar kendali, seperti cuaca buruk, antrean tiket yang panjang, atau jalan yang macet.

Saat pasangan mengeluh, cobalah mengajaknya mencari solusi bersama. Membahas solusi berdua memungkinkan Anda dan pasangan untuk bertukar banyak pikiran dan gagasan. Langkah ini bisa saja menghasilkan solusi kreatif untuk masalah yang sedang ia alami.

Selain itu, pasangan Anda juga bisa melatih diri untuk menemukan solusinya secara mandiri, tanpa ia sadari.

Pasangan yang suka mengeluh mungkin sebenarnya tidak memiliki niat buruk. Mereka hanya mencari perhatian, pengertian, dan solusi dari berbagai masalah yang tidak juga terselesaikan.

Peran Anda adalah mendampinginya dengan penuh pengertian, selama keluhannya masih logis dan tidak menyerang orang lain. Dengan komunikasi yang efektif, perilaku ini sedikit demi sedikit akan berubah menjadi lebih baik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Living with Someone Who Constantly Complains. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/what-would-aristotle-do/201401/living-someone-who-constantly-complains Diakses pada 12 September 2019.

How Complaining Destroys Your Relationships. https://psychcentral.com/blog/how-complaining-destroys-your-relationships/ Diakses pada 12 September 2019.

How to Cope When Your Husband Constantly Complains. https://oureverydaylife.com/cope-husband-constantly-complains-20066.html Diakses pada 12 September 2019.

How Can We Communicate Better? https://www.loveisrespect.org/healthy-relationships/communicate-better/ Diakses pada 12 September 2019.

Versi Terbaru

18/10/2019

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Rena Widyawinata


Artikel Terkait

Obsessive Love Disorder

Nggak Perlu Jaim, Ini Manfaatnya Jadi Diri Sendiri di Depan Pasangan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/10/2019

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan