Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Presbikusis adalah istilah medis untuk menggambarkan penurunan pendengaran yang berkaitan dengan usia. Umumnya kondisi ini menyerang orang yang berusia 65 hingga 75 tahun. Usia lebih dari itu, banyak yang sudah kehilangan kemampuan mendengar secara permanen.
Telinga berfungsi sebagai penangkap gelombang suara yang kemudian berubah menjadi sinyal listrik ke otak. Pada bagian ini, sinyal suara akan diterjemahkan dan Anda akan mengerti arti dari suara tersebut.
Meski tidak membahayakan jiwa, berkurangnya kemampuan untuk mendengar dengan baik bisa menurunkan kualitas hidup seseorang. Mereka akan kesulitan untuk mengikuti percakapan dengan orang di sekitar, mendengar bunyi peringatan, atau mengikuti arahan dokter.
Tanpa perawatan, kondisi ini bisa menimbulkan stres dan kecemasan. Pada akhirnya akan mengganggu kondisi kesehatan lansia secara menyeluruh.
Kurang mendengar adalah masalah kesehatan lansia yang umum terjadi. Risiko kondisi ini meningkat seiring menuanya usia. Apalagi pada orang-orang yang memiliki masalah kesehatan berkaitan peredaran darah.
Gejala presbikusis yang paling umum adalah menurunnya kemampuan mendengar suara bernada tinggi. Anda mungkin akan menyadarinya saat mengalami kesulitan mendengar suara wanita atau anak-anak.
Anda juga mungkin akan kesulitan mendengar suara yang menjadi latar belakang atau mendengar orang lain berbicara dengan jelas. Gejala lain yang meliputi gangguan pendengaran ini, antara lain:
Setiap penderita bisa mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, ada juga yang mengalami gejala lain yang tidak tercantum seperti di atas.
Presbikusis memang menimbulkan gejala yang kurang khas, sehingga penderitanya kerap kali tidak menyadari kondisi ini.
Akan tetapi, jika Anda merasakan kemampuan mendengar Anda tidak setajam dulu, jangan ragu untuk periksa ke dokter. Terutama bila kondisi ini mengganggu aktivitas harian.
Presbikusis biasanya termasuk gangguan pendengaran sensorineural yang penyebabnya sangat beragam. Lebih jelasnya, penyebab dari presbikusis, antara lain:
Adanya gangguan pada telinga, khususnya bagian dalam atau saraf pendengaran dapat menyebabkan kemammpuan mendengar jadi menurun. Gangguan pada bagian telinga tersebut bisa saja, meliputi:
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders menyebutkan bahwa perubahan di atas dapat terjadi akibat paparan berulang dari suara keras yang merusak telinga, seperti suara lalu lintas atau pekerjaan konstruksi, kantor yang bising, peralatan yang menimbulkan kebisingan, atau musik keras.
Penyebab presbikusis lain adalah perubahan ketersediaan darah ke telinga karena beberapa penyakit, seperti:
Kehilangan pendengaran dalam kasus di atas dapat dikategorikan menjadi ringan, sedang, atau berat.
Dalam beberapa kasus, presbikusis termasuk jenis gangguan pendengaran konduktif, yakni telinga tidak sensitif karena kelainan telinga luar dan/atau telinga tengah. Kelainan pada telinga tersebut mungkin termasuk:
Ada berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko presbikusis menjadi lebih besar, di antaranya:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan lain yang menyebabkan pendengaran berkurang. Biasanya, dokter akan memeriksa telinga Anda dengan alat otoskop.
Jika dokter tidak dapat menemukan penyebab lain yang dapat menjelaskan kondisi Anda, dokter mungkin akan mendiagnosis Anda dengan presbikusis.
Selanjutnya, dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis THT atau otolaringologis untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Tujuannya, untuk menentukan seberapa parah dan menemukan pengobatan yang tepat.
Umumnya sulit menyembuhkan penurunan pendengaran akibat bertambahnya usia. Namun, ada sejumlah cara untuk mengurangi efek yang muncul akibat presbikusis.
Beberapa cara pilihan untuk mengatasi menurunnnya pendengaran, meliputi:
Presbikusis merupakan kondisi yang akan terus berlanjut secara perlahan-lahan. Itu artinya, keadaan penderita akan semakin buruk seiring dengan berjalannya waktu.
Jika penderita telah kehilangan pendengaran, kondisi ini akan bersifat permanen. Meskipun begitu, penggunaan alat bantu dengar akan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.
Pada beberapa kasus yang berat, dokter dapat menyarankan Anda untuk mempelajari cara menggunakan bahasa isyarat. Anda juga perlu belajar membaca gerakan bibir, jika kemampuan bahasa isyarat Anda belum mumpuni.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan implan koklea atau cochlear implant. Prosedur ini dilakukan dengan menanamkan sebuah alat elektronik kecil ke telinga Anda melalui operasi.
Implan ini membuat suara lebih kencang, tapi tidak dapat mengembalikan fungsi pendengaran ke keadaan semula. Prosedur ini biasanya hanya dilakukan pada penderita yang telah mengalami gangguan pendengaran berat.
Perawatan rumahan untuk presbikusis tidak jauh berbeda dengan penerapan gaya hidup. Akan tetapi, kebiasaan-kebiasaan yang mungkin merusak telinga harus dihindari. Lebih jelasnya, perhatikan beberapa hal berikut ini.
Anda mungkin tidak dapat mencegah terjadinya presbikusis, karena kondisi ini berkaitan erat dengan menuanya usia seseorang. Akan tetapi, Anda masih bisa memperlambat berkembangnya kondisi ini dengan beberapa cara berikut ini.
Paparan suara keras berulang, seperti suara motor, volume penuh pada pemutar musik di ponsel, dan suara pesawat lepas landas bisa merusak kesehatan telinga Anda.
Sebisa mungkin, Anda menghindari paparan suara-suara tersebut, contohnya tidak menyetel musik dengan volume suara lebih dari 60 persen. Biasanya, ponsel Anda akan menampilkan peringatan jika Anda mengatur volume musik yang tinggi.
Jika Anda tidak bisa menghindari paparan suara keras, baiknya gunakan pelindung telinga, seperti earplug atau earmuffs. Cara ini bisa membantu Anda mengurangi paparan suara yang mengganggu.
Setelah terpapar, istirahatkan telinga Anda dari kebisingan, setidaknya 18 jam. Cobalah untuk mencari tempat yang tenang atau menjauhi tempat yang berisik.
Jika Anda memiliki masalah kesehatan, seperti penyakit diabetes atau penyakit lainnya yang berisiko tinggi dengan pendengaran berkurang, wajib mengikuti pengobatan dokter secara rutin. Lewat cara ini, Anda juga dapat menhindari gangguan pendengaran.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar