Para lansia sering mengeluhkan hilangnya nafsu makan. Perubahan fisiologis dan masalah kesehatan terkait usia memang bisa memengaruhi keinginan makan. Namun, jangan anggap remeh keluhan ini karena bisa mengarah pada kondisi yang menurunkan kesehatan lansia. Ketahui penyebab susah makan pada lansia dan risiko yang mengintai.
Berbagai penyebab susah makan yang sering dialami lansia
Salah satu kelompok usia yang rentan mengalami malnutrisi adalah kelompok lanjut usia.
Hal ini terjadi karena gangguan makan yang sangat sering terjadi.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab lansia susah makan, seperti berikut ini.
1. Gangguan kesehatan gigi
Jangan sepelekan masalah kesehatan gigi dan mulut lansia. Pasalnya, tak jarang lansia malas membersihkan area mulut sehingga kesehatan gigi dan mulut tidak terjaga.
Padahal, hal ini secara tidak langsung dapat memengaruhi fungsi mulut dan lidah, termasuk untuk makan.
Saat mulut penuh bakteri, rasa makanan yang masuk ke dalam mulut menjadi tidak enak.
Pada akhirnya, hal ini yang memengaruhi rasa makanan secara keseluruhan dan menjadi penyebab lansia susah makan.
Selain itu, bakteri pada mulut membuat lansia susah menelan, mengecap, serta mengunyah makanan.
Pastikan untuk membersihkan area mulut dan gigi setiap hari. Tak hanya itu, lansia juga tetap perlu memeriksakan kondisi kesehatan gigi setiap enam bulan sekali demi menjaga kebersihannya.
Jika memang memiliki gangguan kesehatan gigi dan mulut, buatlah makanan dalam bentuk yang lebih lunak agar lansia lebih mudah mengunyahnya.
2. Penurunan kemampuan indera pengecap
Seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami penurunan kemampuan mengecap sehingga lidah tidak cukup peka dengan rasa makanan.
Untuk lansia yang mengalami kondisi ini, makanan yang masuk ke dalam mulut bisa terasa hambar, kurang bumbu, atau mungkin tidak ada rasa sama sekali.
Nah, Anda yang menjadi perawat lansia bisa mencoba memasak hidangan yang kaya rempah sehingga memunculkan rasa makanan yang lebih kuat di lidah.
Namun, pastikan tetap membatasi takaran gula, garam, dan minyak ketika memasak.
Selain itu, coba atur penyajian makanan dalam bentuk yang menarik, misalnya padukan menu makanan berbeda dalam berbagai warna. Sajian seperti ini akan lebih menggugah selera.
3. Anoreksia geriatri
Hilangnya nafsu makan yang berlangsung lama pada lansia disebut dengan anoreksia geriatri.
Lansia dengan kondisi ini lebih mudah kehilangan nafsu makan ketika mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan selera, sulit dikunyah dan dicerna, atau makan dalam suasana yang kurang nyaman.
Untuk itu, Anda yang merawat lansia yang sering kehilangan nafsu makan sebaiknya menyediakan makanan yang disukai lansia.
Pastikan juga apakah makanan yang tersedia mudah dikonsumsi, hindari makanan yang terlalu keras atau terlalu pedas.
Jika lansia tidak berselera karena makan sendirian, sisihkan waktu untuk menemaninya makan bersama, sehingga makannya lebih lahap.
4. Berbagai masalah kesehatan lain
Ada juga masalah kesehatan yang bisa menjadi penyebab susah makan pada lansia. Masalah ini biasanya berkaitan dengan gangguan sistem pencernaan, gangguan otot dan saraf, atau penurunan fungsi kognitif lansia.
Berikut kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan lansia sulit makan.
- Infeksi mulut dan tenggorokan.
- Penyakit liver kronis.
- Stroke.
- Depresi.
- Gagal ginjal.
- Beberapa jenis kanker.
- Penyakit Alzheimer dan demensia.
Masalah yang mungkin terjadi jika lansia susah makan
Jika kondisi lansia yang susah makan tak segera diatasi, ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyakit yang mungkin terjadi.
1. Malnutrisi
Keluhan susah makan yang terus berlangsung membuat semakin sulit memenuhi kebutuhan nutrisi lansia.
Malnutrisi yang berkepanjangan dapat menurunkan daya tahan tubuh, mengurangi massa tulang, melemahkan otot dan sendi lansia, hingga risiko kematian yang semakin tinggi.
Maka itu, segera cari tahu berbagai cara mengatasi lansia susah makan agar kebutuhan gizi hariannya tetap terpenuhi.
2. Turun berat badan secara drastis
Masalah lain yang mungkin terjadi akibat lansia mengalami susah makan adalah turunnya berat badan.
Kekurangan berat badan pada lansia dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tulang rentan patah.
Jadi, pastikan untuk membantu mempertahankan berat badan ideal lansia yang Anda rawat dengan menyediakan makanan kaya gizi yang disukai.
3. Sembelit
Lansia yang kurang makan lalu mengalami malnutrisi akan lebih rentan mengalami sembelit.
Menurut sebuah penelitian pada American Family Physician, sembelit sangat berisiko terjadi saat lansia kekurangan asupan air dan serat.
Sembelit di usia lanjut yang tidak kunjung teratasi bisa meningkatkan risiko munculnya kanker usus.
Cobalah untuk menyediakan makanan untuk lansia yang susah makan berupa hidangan yang mudah dicerna, kaya serat, juga tetap kaya rasa.
4. Osteoporosis
Kekurangan nutrisi akibat susah makan pada lansia bisa mengarah pada osteoporosis.
Ini adalah gangguan muskuloskeletal yang mungkin terjadi saat tubuh lansia kekurangan asupan kalsium dan vitamin D.
Jika tak segera diatasi, osteoporosis bisa meningkatkan risiko patah tulang yang membahayakan bagi lansia.
Jadi, penting bagi Anda untuk tidak menganggap remeh perubahan nafsu makan pada lansia.
Bagaimanapun asupan makanan bergizi yang cukup sangat dibutuhkan agar lansia hidup sehat, mandiri, dan terhindar dari berbagai penyakit.
Apabila Anda kesulitan membantu lansia meningkatkan nafsu makan dan asupan harian, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari solusi terbaiknya.
Kesimpulan
- Susah makan pada lansia dapat dipicu oleh masalah gigi, penurunan sensitivitas indra pengecap, anoreksia geriatri, maupun penyakit kronis.
- Kondisi ini berisiko menimbulkan malnutrisi, penurunan berat badan drastis, sembelit, hingga osteoporosis.
- Lansia yang susah makan perlu mendapat perhatian dengan mengonsumsi makanan yang teksturnya lebih lunak, mudah dicerna, sesuai selera, dan tetap bergizi.
- Dukungan dan perawatan dari keluarga juga sangat penting dalam mengatasi gangguan makan pada lansia.
[embed-health-tool-bmi]