backup og meta

Sakit Kepala Kronis

Sakit Kepala Kronis

Definisi

Apa itu sakit kepala kronis?

Hampir setiap orang pasti pernah merasakan sakit kepala. Jika Anda sering sakit kepala atau sakit  kepala terus-menerus, bisa jadi sakit kepala yang dialami sakit kepala kronis. Istilah kronis mengacu pada seberapa sering Anda mengalami sakit kepala dan berapa lama sakit ini akan bertahan menyerang Anda.

Sakit kepala kronis merupakan sakit kepala yang terjadi lebih dari 15 hari atau lebih dalam satu bulan. Sakit kepala kronis umumnya akan terjadi terus menerus, kadang hilang namun sering kambuh, dan terjadi dalam jangka waktu lama.

Saat Anda mengalami sakit kepala kronis, Anda tidak hanya merasakan satu jenis sakit kepala saja. Kemungkinan Anda merasakan beberapa jenis sakit kepala yang berbeda.

Berikut adalah beberapa jenis sakit kepala yang berpotensi menjadi sakit kepala kronis yang muncul secara terus-menerus:

  • Sakit kepala tegang akan membuat penderitanya merasakan sensasi seperti kepalanya sedang diikat erat-erat.
  • Migrain ditandai dengan rasa sakit kepala yang berdenyut-denyut. Rasa sakit ini bisa terasa di kedua sisi kepala Anda.
  • Sakit kepala cluster bisa muncul lalu hilang beberapa saat, dan muncul kembali selama berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan. Jenis sakit kepala yang satu ini juga bisa menyebabkan rasa sakit yang amat sangat di salah satu sisi kepala penderita.
  • Hemicrania continua, sakit kepala yang mungkin muncul di salah satu sisi kepala dan rasanya hampir mirip dengan migrain.

Sakit kepala kronis termasuk salah satu jenis sakit kepala yang paling mengganggu, karena bisa membuat penderitanya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Sakit kepala kronis bisa dialami baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.

Rasa sakit kepala kronis yang terus berulang ini hanya bisa diatasi dengan perawatan awal yang agresif dan stabil, serta penanganan jangka panjang dapat mengurangi rasa sakit dan jumlah munculnya sakit kepala.

Seberapa umum sakit kepala kronis?

Sakit kepala kronis tergolong umum terjadi. Namun, sakit kepala kronis sering kali menyerang lebih banyak wanita dibanding dengan pria. Sakit kepala kronis dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Untuk menangani kondisi sakit kepala kronis, Anda bisa berusaha untuk mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala sakit kepala kronis?

Sesuai dengan definisi sakit kepala kronis terjadi 15 hari atau lebih dalam sebulan, dalam rentang waktu 3 bulan. Sakit kepala kronis harian (primer) tidak disebabkan oleh kondisi lain.

Terdapat sakit kepala kronis harian yang berlangsung sebentar dan lama. Sakit kepala kronis yang berlangsung selama lebih dari 4 jam, meliputi:

  • Migrain kronis
  • Sakit kepala tipe tegang (tension-type headache atau TTH) kronis
  • Sakit kepala harian yang baru muncul dan terus-menerus
  • Hemicrania continua

Migrain kronis

Jenis sakit kepala kronis ini umumnya terjadi pada orang dengan sejarah migrain episodik. Dalam delapan hari atau lebih dalam sebulan dan berlangsung setidaknya selama 3 bulan, sakit kepala migrain yang tergolong kronis cenderung memiliki gejala sebagai berikut:

  • Menyerang salah satu atau kedua sisi kepala
  • Memiliki sensasi berdenyut
  • Menyebabkan rasa sakit sedang hingga parah
  • Diperparah dengan aktivitas fisik rutin

Sakit kepala migrain kronis tersebut juga menyebabkan setidaknya salah satu dari kondisi berikut:

  • Mual, muntah atau keduanya
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan suara

Sakit kepala tegang kronis

Sakit kepala kronis yang satu ini cenderung memiliki gejala sebagai berikut:

  • Menyerang kedua sisi kepala
  • Menyebabkan rasa sakit ringan hingga sedang
  • Menyebabkan sakit yang terasa menekan namun tidak berdenyut
  • Tidak diperparah dengan aktivitas fisik rutin
  • Beberapa orang dapat mengalami nyeri pada tengkorak.

Sakit kepala baru harian dan tidak kunjung hilang

Sakit kepala kronis ini muncul secara tiba-tiba, biasanya pada orang tanpa riwayat sakit kepala. Kondisi ini dapat terjadi konstan dalam tiga hari pertama, serta memiliki setidaknya 2 dari ciri berikut:

  • Biasanya menyerang kedua sisi kepala
  • Menyebabkan rasa sakit yang terasa menekan, namun tidak berdenyut
  • Menyebabkan rasa sakit yang ringan atau sedang
  • Tidak diperparah dengan aktivitas fisik rutin

Hemicrania continua

Sakit kepala kronis ini memiliki gejala seperti:

  • Menyerang hanya satu sisi kepala
  • Terjadi setiap hari dan berlangsung tanpa jeda
  • Menyebabkan rasa sakit sedang hingga serius secara tiba-tiba
  • Merespons terhadap penawar rasa sakit indomethacin (Indocin)
  • Kadang menjadi lebih parah dengan perkembangan gejala yang menyerupai migrain

Selain itu, hemicrania continua dikaitkan dengan setidaknya salah satu dari berikut:

  • Robekan atau kemerahan pada mata di sisi kepala yang terpengaruh
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Kelopak mata sayu atau penyempitan pupil
  • Merasa lelah

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Rasa sakit kepala kronis memiliki kemungkinan untuk semakin parah. Jika Anda merasa Anda semakin sering sakit kepala kronis dan rasa sakit sudah tidak bisa tertangani dengan penggunaan obat-obatan, mungkin sudah saatnya Anda periksa ke dokter.

Ada beberapa gejala yang bisa digunakan sebagai penanda untuk Anda pergi ke dokter saat sakit kepala sudah kronis, seperti:

  • Anda biasanya mengalami tiga atau lebih sakit kepala kronis dalam kurun waktu seminggu
  • Anda menggunakan obat-obatan bebas yang tidak diresepkan oleh dokter untuk meredakan rasa sakit kepala.
  • Sakit kepala kronis yang Anda rasakan tidak membaik atau justru memburuk jika Anda menggunakan obat bebas untuk meredakan rasa sakit kepala yang sering muncul.
  • Anda memerlukan dosis obat yang lebih dari aturan penggunaan untuk meringankan sakit kepala
  • Sakit kepala kronis menghalangi aktivitas Anda sehari-hari, seperti mengganggu Anda saat tidur, bekerja, atau saat belajar di kelas.
  • Sakit kepala kronis yang Anda rasakan bisa dipicu oleh aktivitas fisik yang berat.

Terkadang, sakit kepala kronis juga bisa menjadi gejala dari sebuah kondisi yang serius, misalnya stroke dan meningitis. Anda mungkin harus mewaspadai tanda sakit kepala berbahaya dan segera mendapatkan perawatan medis jika Anda sakit kepala disertai dengan kondisi seperti:

  • Rasa sakit yang tiba-tiba menyerang dan terasa parah.
  • Sakit kepala kronis disertai demam, leher kaku, linglung, kejang, pandangan ganda, kelemahan, mati rasa, atau kesulitan berbicara.
  • Sakit kepala kronis yang disertai dengan gejala neurologi seperti kebingungan, mati rasa, hingga gangguan koordinasi, berjalan, atau berbicara.
  • Rasa sakit kepala kronis timbul setelah Anda mengalami cedera di kepala
  • Kondisi memburuk walau Anda sudah beristirahat dan mengonsumsi obat-obatan.

Penyebab

Apa penyebab sakit kepala kronis?

Penyebab dari sakit kepala kronis harian masih belum diketahui secara pasti. Sakit kepala kronis harian (primer) tidak memiliki penyebab yang bisa diidentifikasi dengan jelas. Namun ada beberapa kondisi yang diduga menjadi penyebab Anda mengalami sakit kepala kronis.

  • Otot-otot di kepala dan leher menegang, sehingga menyebabkan tekanan dan rasa sakit.
  • Stimulasi dari saraf trigeminus, yaitu saraf utama yang berperan mengirimkan sensasi dari kulit bagian anterior kepala, rongga mulut, hidung, serta gigi dan meninges. Jika saraf ini aktif, akan timbul rasa sakit di belakang mata yang disertai dengan hidung berair, mata merah, yang berkaitan dengan jenis sakit kepala tertentu.
  • Perubahan pada hormon tertentu. Misalnya, hormon serotonin dan estrogen. Jika perubahan ini terus menerus terjadi, ada kemungkinan Anda akan merasakan sakit di kepala.
  • Faktor genetik.

Sementara, kondisi yang dapat menyebabkan sakit kepala kronis non-primer meliputi:

  • Inflamasi atau masalah lain pada pembuluh darah di dan sekitar otak, termasuk stroke
  • Infeksi, seperti meningitis
  • Tekanan intracranial yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
  • Tumor otak
  • Cedera otak traumatis
  • Sakit kepala kronis akibat penggunaan obat secara berlebih.

Umumnya sakit kepala kronis muncul pada orang yang mengalami gangguan sakit kepala episodik, biasanya migrain atau jenis-tensi, serta mengonsumsi terlalu banyak penawar rasa sakit. Jika Anda mengonsumsi penawar rasa sakit, lebih dari 2 hari seminggu atau 9 hari dalam sebulan, Anda berisiko mengalami sakit kepala kronis yang sering kambuh.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk penyebab sakit kepala kronis?

Ada banyak faktor risiko untuk penyebab sakit kepala kronis, yaitu:

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana penyebab sakit kepala kronis didiagnosis?

Untuk memastikan sakit kepala kronis, dokter akan memeriksa tanda-tanda penyakit, infeksi atau gangguan saraf. Dokter juga akan menanyakan tentang riwayat sakit kepala Anda.

Jika penyebab sakit kepala masih tidak diketahui pasti, dokter dapat melakukan imaging tests, seperti CT scan atau MRI, untuk melihat kondisi medis Anda dan mencari tahu penyebab dari sakit kepala kronis yang Anda alami.

Bagaimana penyebab sakit kepala kronis ditangani?

Perawatan untuk kondisi penyebab seringkali menghentikan sakit kepala kronis yang sering muncul. Jika tidak ditemukan kondisi lain, perawatan akan difokuskan untuk mencegah rasa sakit.

Strategi pencegahan bervariasi, tergantung pada jenis sakit kepala yang Anda miliki dan apakah penggunaan obat berlebih berkontribusi terhadap sakit kepala ini. Jika Anda menggunakan penawar rasa sakit lebih dari 3 hari seminggu, langkah pertama adalah untuk menghindari obat-obatan tersebut sesuai petunjuk dokter.

Saat Anda siap untuk memulai terapi pencegahan, dokter dapat merekomendasikan:

  • Antidepresan. Antidepresan trisiklik –seperti nortriptyline (Pamelor) – dapat digunakan untuk mengatasi sakit kepala kronis. Obat-obatan ini juga dapat mengatasi depresi, gelisah dan gangguan tidur yang sering muncul bersamaan dengan sakit kepala kronis yang sering Anda rasakan.
  • Antidepresan lain, seperti beberapa jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs), fluoxetine (Prozac, Sarafem, dll), yang diduga dapat membantu mengatasi depresi dan gelisah, namun belum ditemukan bukti yang menunjukkan obat ini lebih efektif dibandingkan dengan placebo untuk sakit kepala.
  • Beta blockers: Obat-obatan ini umumnya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, juga andalan untuk mencegah migrain episodik. Beberapa beta blockers termasuk atenolol (Tenormin), metoprolol (Lopressor, Toprol-XL) dan propranolol (Inderal, Innopran XL).
  • Obat-obatan anti kejang. Beberapa obat anti kejang tampak mencegah migrain dan dapat digunakan untuk mencegah sakit kepala kronis harian. Pilihan obat meliputi topiramate (Topamax, Qudexy XR, lainnya), divalproex sodium (Depakote) dan gabapentin (Neurontin, Gralise).
  • NSAID. Obat anti inflamasi nonsteroid resep – seperti naproxen sodium (Anaprox, Naprelan) – dapat bermanfaat, terutama jika Anda sedang berhenti menggunakan penawar sakit lainnya. NSAID juga dapat digunakan secara berkala saat sakit kepala lebih parah.
  • Suntikan Botulinum toxin. Onabotulinumtoxina (Botox) memberikan keringanan untuk beberapa orang dan dapat menjadi pilihan untuk orang yang tidak dapat mentolerir obat harian dengan baik.

Sayangnya, beberapa sakit kepala kronis harian tetap kebal terhadap semua obat-obatan.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyebab sakit kepala kronis?

Berikut adalah gaya hidup sehat dan pilihan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi sakit kepala kronis yang sering kali muncul:

  • Akupunktur. Teknik kuno ini menggunakan jarum tipis yang ditusukkan ke berbagai area kulit pada titik tertentu yang dianggap menjadi sumber energi dari tubuh. Akupunktur memang dipercaya cukup efektif membantu mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala kronis.
  • Biofeedback. Anda dapat mengendalikan sakit kepala dengan lebih berhati-hati dan mengubah respons tubuh tertentu, seperti tensi otot, detak jantung dan suhu kulit.
  • Pijat. Cara ini diyakini dapat mengurangi stres, meringankan rasa sakit dan membuat tubuh Anda lebih rileks. Walau hasil dari perawatan ini belum diketahui, pijat dapat bermanfaat jika Anda memiliki otot yang ketat pada belakang kepala, leher dan bahu.
  • Obat-obatan herbal, vitamin dan mineral. Beberapa bukti menunjukkan bahwa feverfew dan butterbur dapat mencegah migrain atau mengurangi tingkat keparahan. Dosis tinggi dari riboflavin (vitamin B-2) juga dapat mengurangi sakit kepala sebelah.
  • Suplemen koenzim Q10 dapat berguna bagi beberapa individu. Suplemen magnesium sulfat oral dapat mengurangi frekuensi sakit kepala pada beberapa orang, walau tidak semua studi menyetujuinya. Tanyakan dokter apabila perawatan ini tepat untuk Anda. Jangan gunakan riboflavin (vitamin B-2) feverfew atau butterbur jika Anda sedang hamil.
  • Stimulasi elektrik pada saraf occipital. Elektroda yang menggunakan baterai kecil diimplantasi di dekat saraf occipital, yang berada di dasar leher Anda. Elektroda mengirimkan denyut energi terus menerus pada saraf untuk meringankan rasa sakit. Langkah ini dianggap investigasional.

Sebelum mencoba terapi tambahan atau alternatif, diskusikan risiko dan manfaat dengan dokter Anda. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Headache Basics. http://www.webmd.com/migraines-headaches/guide/migraines-headaches-basics#1. Accessed 12 Dec, 2016

Chronic daily headaches – Symptoms and causes. Retrieved 22 October 2019, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-daily-headaches/symptoms-causes/syc-20370891

Seladi-Schulman, J. (2018). Constant Headaches: Diagnosis, Treatment, Risk Factors, and More. Retrieved 22 October 2019, from https://www.healthline.com/health/constant-headache#diagnosis

Versi Terbaru

24/10/2022

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala yang Perlu Anda Pahami

Ternyata, Sakit Kepala Migrain Dapat Menyebabkan Vertigo


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 24/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan