Pada beberapa kasus, sakit kepala bisa muncul bersamaan dengan pusing. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita migrain dan cedera otak.
3. Pengobatan yang dilakukan

Penyakit atau kondisi yang menyebabkan kedua kondisi tersebut memang berbeda.
Alhasil, pengobatan yang dibutuhkan untuk perbedaan kondisi sakit kepala dan pusing pun tak sama.
Jadi, penting bagi pasien untuk memahami perbedaan antara sakit kepala dan pusing agar pengobatan yang diberikan sesuai dan tepat.
Bila Anda merasakan salah satu kondisi tersebut, jangan salah memberikan keluhan Anda kepada dokter.
Sebab, bila rasa sakit yang Anda rasakan di antara kedua kondisi tersebut salah, diagnosis dan pemberian obat yang dokter berikan mungkin tidak sesuai.
Lalu, apa perbedaan pengobatan pada keduanya? Pada beberapa kondisi, sakit kepala dan pusing bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis apapun.
Namun, beberapa jenis sakit kepala primer bisa diobati dengan obat pereda nyeri, seperti aspirin, ibuprofen, atau acetaminophen (paracetamol).
Selain itu, ada pula jenis obat-obatan lainnya yang mungkin dapat membantu meredakan dan mencegah serangan sakit kepala.
Misalnya, obat beta blocker, obat antikejang, atau obat antidepresan.
Beberapa pengobatan alternatif, seperti akupuntur untuk sakit kepala, meditasi, dan terapi perilaku kognitif juga bisa membantu mengatasi sakit kepala.
Sementara sakit kepala sekunder biasanya memerlukan tes kesehatan lebih lanjut untuk mendapatkan penyebab sakit kepala yang mendasarinya.
Untuk itu, perlu rekomendasi dan konsultasi dari dokter terlebih dahulu untuk mengetahui pengobatan yang tepat.
Begitu juga dengan pusing, Anda mungkin harus melakukan pengobatan sesuai dengan kondisi medis yang mendasarinya.
Misalnya, penderita pusing akibat penyakit Meniere mungkin perlu mendapat obat diuretik untuk mengurangi cairan dalam tubuh yang menjadi penyebab pusing.
Bahkan, prosedur operasi juga mungkin saja dokter berikan, seperti labyrinthectomy, untuk mengatasi gangguan vestibular yang sering menimbulkan pusing pada penderitanya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar