Paronikia merupakan peradangan yang terjadi pada area lipatan kulit di sekitar kuku jari tangan atau kaki. Ada berbagai penyebab dari penyakit kuku ini, mulai dari infeksi, kebiasaan menggigit kuku, hingga kontak dengan zat kimia. Ketahui lebih lanjut tentang gejala, penyebab, dan cara mengobati paronikia selengkapnya.
Apa itu paronikia?
Paronikia (paronychia) adalah peradangan yang terjadi pada satu atau lebih dari tiga lipatan kulit di sekitar kuku jari tangan atau kaki.
Paronychia dibagi menjadi dua jenis, yaitu paronikia akut dan paronikia kronis. Paronikia akut disebabkan oleh infeksi bakteri dan rusaknya lapisan pelindung kuku.
Sementara itu, paronikia kronis adalah gejala peradangan pada kuku yang terjadi setidaknya selama 6 minggu.
Penyebabnya adalah paparan menerus terhadap bahan iritan, seperti bahan kimia. Namun, bisa juga disebabkan oleh infeksi jamur.
Umumnya, gejala paronikia dapat muncul perlahan-lahan dan berlangsung seminggu. Sementara itu, beberapa kasus juga menunjukkan gejala yang muncul tiba-tiba dan berlangsung hanya 1 – 2 hari.
Apa bedanya dengan herpetic whitlow?
Seberapa umum kondisi ini?
Mengutip Cleveland Clinic, paronikia merupakan penyakit kuku yang umum terjadi pada wanita maupun pria. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki kebiasaan menggigit kuku atau menarik kulit kuku.
Selain itu, penyakit ini umumnya diderita oleh orang yang bekerja dengan bahan-bahan kimia dan tidak menggunakan sarung tangan,
Tanda dan gejala paronikia
Setiap orang umumnya memiliki gejala paronikia yang cukup beragam, tergantung pada jenis dan durasi infeksi.
Berikut ini beberapa gejala umum yang muncul berdasarkan jenis infeksinya.
1. Paronikia akut
Gejala yang dapat timbul jika Anda memiliki paronikia akut antara lain:
- ruam kemerahan (erythema),
- jari membengkak,
- adanya nanah di lipatan sisi kuku,
- infeksi pada kulit di bawah kuku, serta
- kuku lebih rapuh dan rentan terlepas.
2. Paronikia kronis
Seseorang yang menderita paronikia kronis dapat mengalami gejala seperti:
- jari membengkak,
- ruam merah pada sekitar kuku,
- lipatan sisi kuku melunak,
- kuku hitam, serta
- kutikula dan lipatan sisi kuku terpisah dari kuku.
Jika tidak segera ditangani, infeksi kuku ini dapat menyebabkan kuku berubah warna menjadi hijau atau kuning, dan menyebar ke bagian kulit yang tebal di sekitar kuku dan membuat kuku terlepas.
Kapan harus periksa ke dokter?
Sebaiknya hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala seperti:
- memiliki penyakit diabetes,
- munculnya nanah di dekat kuku,
- demam,
- ruam kemerahan di kuku dan menyebar hingga ke jari, serta
- kuku terasa nyeri saat ditekan dan bengkak yang berlangsung selama tujuh hari atau lebih.
Penyebab paronikia
Berikut penyebab paronikia berdasarkan dengan jenisnya.
1. Paronikia akut
Pada kasus yang akut, infeksi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus yang terjadi akibat adanya trauma atau luka pada jari dan kuku.
Selain itu, kebiasaan menggigit kuku, mencabut kulit di sekitar kuku, atau perawatan manicure yang tidak rapi juga bisa menjadi penyebab infeksi ini.
2. Paronikia kronis
Sementara itu, infeksi yang bersifat kronis kemungkinan disebabkan oleh jamur Candida. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan infeksi ini dapat dipicu oleh bakteri.
Jamur Candida biasanya tumbuh dengan subur di lingkungan yang lembap dan basah. Hal ini tentu menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi pada orang yang bekerja dan sering terpapar air.