Sebagian besar wanita pasti mengalami menstruasi. Menstruasi menjadi tanda apakah seorang wanita memiliki kesuburan reproduksi yang sehat dan bisa hamil atau tidak. Meski demikian, proses menstruasi bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Simak penjelasan lengkap terkait menstruasi di bawah ini.
Apa itu menstruasi (haid)?
Menstruasi atau haid adalah siklus normal bulanan ketika wanita mengalami perdarahan dari vagina.
Setiap bulan, tubuh Anda mempersiapkan kehamilan dengan menghasilkan sel telur dari indung telur. Proses ini disebut dengan ovulasi.
Jika sel telur yang dihasilkan tidak dibuahi, sel telur ini akan luruh dan larut dengan darah lapisan dinding rahim, lalu darah keluar melalui vagina.
Proses inilah yang menyebabkan Anda mengalami menstruasi.
Seberapa umumkah menstruasi (haid)?
- Setiap wanita yang sehat pasti mengalami menstruasi. Namun, lamanya datang bulan bervariasi pada setiap wanita, tetapi umumnya berlangsung selama 3—5 hari.
- Siklus menstruasi dihitung sejak hari pertama hingga menstruasi berikutnya. Siklus haid pun tidak sama pada setiap wanita, tetapi normalnya berkisar dari 21—35 hari.
- Biasanya, siklus berdurasi lebih panjang saat remaja, kemudian memendek dan menjadi lebih teratur dengan bertambahnya usia. Terkadang, siklus juga bisa terjadi secara teratur dan tidak.
Tanda dan gejala menstruasi (haid)
Gejala umum dari menstruasi normal dapat berbeda-beda pada setiap wanita. Haid biasanya mulai dari usia 11 sampai 14 tahun, dan berlanjut hingga usia 51 tahun.
Selama siklus, Anda dapat mengalami gejala-gejala berikut ini.
- Perdarahan yang berlangsung 3 sampai 5 hari.
- Kram perut.
- Nyeri pada dada.
- Kembung.
- Mengidam makanan.
- Mood swings dan mudah marah.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
Anda juga dapat mengalami gabungan gejala emosional dan fisik yang dimulai sebelum siklus Anda. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom pramenstrual atau premenstrual syndrome (PMS).
Apabila gejala sangat parah, dokter Anda dapat membantu mencari penanganan untuk mengatasi rasa tidak nyaman.
Kapan harus periksa ke dokter?
Lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan jika mengalami kondisi haid berikut ini.
- Siklus menstruasi Anda tiba-tiba berhenti selama lebih dari 90 hari, dan Anda tidak sedang hamil.
- Siklus haid tidak teratur setelah sebelumnya selalu teratur.
- Anda mengalami perdarahan lebih dari tujuh hari.
- Anda mengeluarkan darah lebih banyak daripada biasanya atau harus berganti pembalut setiap satu atau dua jam.
- Periode Anda kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Terjadi perdarahan di antara siklus haid.
- Anda merasakan sakit parah selama menstruasi.
- Anda tiba-tiba demam dan sakit setelah menggunakan pembalut.
Sebaiknya hubungi dokter bila terjadi perubahan besar pada siklus haid Anda.
Apabila siklus Anda biasanya setiap 21 hari, tetapi pada 3 bulan terakhir siklus menjadi setiap 40 hari, hal ini dapat menjadi pertanda dari suatu kondisi.
Anda juga harus memberi tahu dokter jika Anda mengalami gejala yang memburuk atau mengakibatkan rasa tidak nyaman.
Apa pengaruh siklus menstruasi (haid) terhadap kesehatan?
Di samping gejala di atas, kesehatan Anda secara keseluruhan, baik emosional, mental, dan fisik, dapat dipengaruhi oleh siklus menstruasi.
Pada setengah pertama siklus Anda (minggu pertama dan kedua setelah haid dimulai dalam siklus 28 hari), berikut yang mungkin akan Anda alami.
- Dalam periode ini, energi Anda mungkin akan meningkat.
- Memori Anda mungkin akan lebih baik dan toleransi Anda terhadap rasa sakit juga akan meningkat.
- Setelah periode Anda berakhir adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan Pap smear, karena dinding rahim Anda menipis. Dengan begitu, hasil pemeriksaan akan semakin jelas.
Sementara pada setengah kedua siklus Anda (dimulai dengan ovulasi), berikut kondisi yang bisa terjadi.
- Anda mungkin akan merasa lebih lamban dan pelupa.
- Jika Anda punya masalah kesehatan, seperti depresi, sindrom iritasi usus besar, migrain, atau asma, gejala akan semakin buruk sebelum menstruasi dimulai.
- Jika Anda mengidap diabetes, Anda mungkin akan merasa lebih sulit mengontrol kadar gula darah. Kadar gula darah mungkin akan lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya.
Penyebab menstruasi (haid)
Penyebab menstruasi adalah sel telur yang sudah matang tidak dibuahi.
Namun, proses menstruasi dikendalikan oleh berbagai hormon, termasuk estrogen, progesteron, LH, dan hormon-folikel-stimulasi (FSH).
Menstruasi merupakan bagian dari siklus menstruasi.
Hormon-hormon ini bekerja bersama untuk mengatur pelepasan sel telur, perkembangan endometrium, dan perubahan dalam sistem reproduksi wanita selama siklus menstruasi.
Adapun hal-hal tersebut terjadi dalam beberapa tahap atau fase haid, yaitu sebagai berikut.
- Fase menstruasi. Selama fase ini, endometrium (lapisan dalam rahim) yang telah tumbuh untuk mempersiapkan kehamilan akan terlepas dari dinding rahim dan dikeluarkan melalui vagina sebagai darah menstruasi.
- Fase pra-ovulasi. Setelah menstruasi selesai, tubuh mulai mempersiapkan ovarium (indung telur) untuk melepaskan sel telur (ovulasi) di tengah siklus. Hormon estrogen mulai meningkat, merangsang endometrium untuk tumbuh kembali.
- Fase ovulasi. Sekitar pertengahan siklus, hormon luteinizing (LH) meningkat tajam, memicu pelepasan sel telur matang dari salah satu ovarium. Sel telur ini kemudian dapat dibuahi oleh sperma jika terjadi hubungan seksual tanpa pengaman.
- Fase Pos-ovulasi. Setelah ovulasi, tubuh mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi dan pembuahan tidak terjadi, kadar hormon progesteron akan turun dan memicu awal dari fase menstruasi berikutnya.
Di luar kondisi normal di atas, ada beberapa masalah yang dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda, seperti berikut ini.
1. Perdarahan berat
Perdarahan berat terjadi apabila darah yang dikeluarkan sangat banyak di mana Anda perlu mengganti pembalut setiap jam, bukan 3—4 kali sehari.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.
- Ketidakseimbangan hormon.
- Polip.
- Fibroid pada rahim.
- Keguguran.
- Kehamilan ektopik.
- Kemungkinan infeksi.
- Penggunaan obat-obatan (seperti, antikoagulan. antidepresan, antipsikotik, kortikosteroid, kontrasepsi hormonal, dan tamoxifen.