Gejala tersebut dapat berupa perubahan suasana hati (mood swing) dan nyeri atau kram perut.
Sementara gejala kista ovarium yang paling sering menyertai perdarahan yaitu rasa sakit atau sensasi tertekan pada perut bagian bawah dekat dengan posisi kista.
Rasa nyeri tersebut bisa terasa tumpul atau menusuk serta dapat hilang timbul. Jika ada kista yang pecah, rasa sakit yang menusuk juga bisa timbul secara tiba-tiba.
Pemeriksaan untuk memastikan darah haid dan darah kista

Untuk membedakan antara darah haid dan darah kista, dokter mungkin perlu melakukan serangkai pemeriksaan.
Hal ini biasanya diawali dengan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan panggul.
Selama pemeriksaan panggul, dokter akan mencoba mendeteksi adanya pembengkakan di ovarium.
Jika diduga ada kista pada ovarium, dokter mungkin akan menyarankan tes lanjutan untuk memastikan kondisi serta mengetahui jenis kista yang dialami. Berikut beberapa tesnya.
- USG. Tes ini dilakukan menggunakan gelombang suara untuk melihat ukuran, bentuk, dan lokasi kista. Tes ini juga bisa menunjukan jenis kista yang tumbuh padat atau berisi cairan.
- MRI. Tes ini menggunakan magnet besar dan komputer untuk membuat gambar kista dan bagian tubuh di sekitarnya secara rinci.
- Tes kehamilan. Ini untuk memastikan apakah kehamilan menjadi penyebab timbulnya kista.
- Tes darah. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi gangguan hormon atau kanker. Tes ini juga bisa memastikan apakah darah yang keluar berasal dari kista.
- Biopsi. Tes ini dilakukan dengan mengambil sebagian kecil ovarium dan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi sel kanker.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar