Mood swing saat menstruasi dilaporkan terkait dengan naik-turunnya kadar hormon estrogen di sepanjang siklus menstruasi. Estrogen mulai naik secara perlahan setelah menstruasi terakhir Anda usai, kemudian mencapai puncaknya dua minggu kemudian mendekati jadwal haid Anda selanjutnya.
Setelah itu, kadar estrogen dalam tubuh mulai menurun tajam sebelum mulai naik perlahan dan turun lagi menjelang siklus baru dimulai. Naik dan turunnya kadar hormon ini jugalah yang menyebabkan gejala PMS lainnya.
Gejolak emosi saat menstruasi juga dapat dipengaruhi oleh beragam hal lain. Misalnya, cuaca yang mendung cenderung membuat suasana hati gundah gulana karena tubuh kekurangan banyak endorfin (hormon mood bahagia), atau sistem imun yang memang sedang lemah.
Situasi stres, seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan juga bisa memperburuk gejala PMS Anda. Menurunnya kadar hormon serotonin berkaitan dengan gejala depresi, mudah tersinggung, dan mengidam karbohidrat, yang semuanya bisa menjadi gejala mood swing saat menstruas.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar