Setiap orang bisa mempunyai lemak perut bawah, termasuk orang yang berbadan kurus maupun gemuk.
Pada beberapa kondisi, adanya lemak di perut bagian bawah ini tak berbahaya, tetapi bisa menandakan masalah kesehatan serius.
Penyebab munculnya lemak perut bawah
Lemak perut atau juga disebut lemak viseral merupakan lemak yang menumpuk di ruang antara organ, seperti lambung, hati, dan usus.
Lemak ini berfungsi untuk melindungi organ-organ penting dalam perut bawah Anda. Namun, terlalu banyak lemak menumpuk di perut bawah juga tidak baik bagi kesehatan.
Berikut ini sejumlah penyebab lemak perut bawah yang penting untuk Anda ketahui guna mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Asupan kalori berlebih
Bagi Anda yang memiliki berat badan lebih mungkin merasa penasaran, kenapa lemak menumpuk di perut?
Penyebab lemak cenderung menumpuk di perut dikarenakan perut memiliki rongga yang besar, sehingga dapat menjadi tempat terakumulasinya lemak berlebih.
Penumpukan lemak ini disebabkan oleh jumlah kalori harian yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada kalori yang keluar.
Bila dibiarkan, Anda tidak hanya akan memiliki lemak di perut bawah, tetapi juga mengalami obesitas yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
2. Penuaan
Semakin bertambah usia Anda, semakin berkurang pula massa otot. Hal ini memungkinkan lemak lebih mudah menumpuk dalam tubuh.
Massa otot yang berkurang membuat tubuh lebih sedikit membakar kalori, sehingga lebih sulit untuk Anda mempertahankan berat badan ideal.
Selain itu, penurunan hormon estrogen saat memasuki usia menopause dapat memengaruhi distribusi lemak dalam tubuh.
Kadar hormon estrogen yang turun drastis saat menopause dapat menyebabkan lemak disimpan di perut, bukan di pinggul atau paha.
3. Genetik
Gen yang mengatur kortisol dan leptin maupun mengatur asupan kalori dan berat badan, disebut-sebut bertanggung jawab terhadap penyimpanan lemak dalam tubuh, termasuk lemak di perut.
Menurut jurnal Endocrinology And Metabolism (2020), faktor genetik yang menentukan sistem metabolisme tubuh juga berpengaruh pada pengelolaan lemak di tubuh.
Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa ras Kaukasoid (kulit putih) cenderung memiliki lemak tubuh yang lebih tinggi daripada ras lainnya.
Selain itu, beberapa orang memang memiliki bentuk tubuh seperti buah pir, yaitu tubuh bagian dada hingga perut tengah kecil dengan bagian perut bawah hingga paha lebih besar.
Hal ini dapat menyebabkan lemak cenderung menumpuk di bagian perut bawah Anda.
4. Kurang gerak
Jika ingin mempunyai berat badan ideal, kalori yang masuk harus sama dengan kalori yang keluar.
Jika jumlah kalori makanan yang masuk lebih banyak daripada yang keluar, tentu berat badan Anda akan naik. Hal ini dapat terjadi ketika Anda kurang aktif bergerak.
Sumber energi yang tidak Anda gunakan untuk bergerak akan disimpan dalam bentuk lemak yang dapat menumpuk di bawah perut.
Selain itu, dikutip dari situs Medlineplus, tidak bergerak secara aktif juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan sistem metabolisme hingga ketidakseimbangan hormon.
5. Stres
Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol untuk membantu tubuh dalam mengatasi stres.
Namun, hormon kortisol ternyata dapat menyebabkan kenaikan berat badan saat diproduksi berlebihan dalam tubuh.
Biasanya kondisi ini berkaitan dengan kecenderungan melakukan emotional eating atau mengonsumsi banyak makanan sebagai cara pelampiasan emosi.
Saat Anda makan berlebihan untuk mengatasi stres, kelebihan kalori ini lebih banyak disimpan menjadi lemak di perut bawah.
6. Kurang tidur
Kurang tidur dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan, sehingga Anda lebih mungkin mempunyai banyak lemak perut bawah.
Selain kurang tidur, gangguan tidur, seperti sleep apnea, juga berkontribusi pada penurunan sistem metabolisme yang menyebabkan berat badan naik.
Saat Anda mengalami masalah tidur, Anda lebih mungkin untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat terutama di malam hari saat sistem pencernaan semestinya beristirahat.
Ditambah lagi, kurang tidur di malam hari biasanya menyebabkan Anda merasa kelelahan saat pagi hari, sehingga merasa malas untuk bergerak membakar kalori dan lemak.
7. Kebiasaan makan buruk
Banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak (terutama lemak trans) dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut secara berlebihan.
Asupan protein dan serat harian yang rendah juga dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan Anda.
Pasalnya asupan protein dan serat yang cukup dibutuhkan untuk mengontrol nafsu makan, melancarkan pencernaan, dan sebagai makanan untuk mengecilkan perut buncit.
Bila terus mengonsumsi makanan tinggi lemak tanpa diimbangi dengan serat, asupan cairan, dan aktif bergerak, tak heran lemak di perut bawah semakin menumpuk.
Kebiasaan makan yang tidak sehat
- Makan terlalu cepat,
- Tidak makan secara teratur,
- Makan secara berlebihan, dan
- Ngemil sepanjang hari.
8. Masa pubertas
Anak perempuan maupun laki-laki mempunyai kadar lemak yang sama hingga mereka berusia 6 tahun.
Namun, saat anak perempuan sudah melewati masa pubertasnya, mereka akan mengalami peningkatan kadar lemak hingga 2 kali dibandingkan anak laki-laki.
Penumpukan lemak biasanya terjadi pada bagian bawah tubuh, yaitu paha, panggul, dan bokong.
Lemak yang menumpuk pada bagian tersebut memang terbentuk secara alami. Simpanan lemak ini sebenarnya bermanfaat karena bisa digunakan oleh tubuh selama masa menyusui.
9. Faktor kehamilan
Terbentuknya lemak perut bawah juga bisa disebabkan oleh perubahan bentuk tubuh saat hamil.
Anda bahkan mungkin masih akan memiliki lemak ini tak lama setelah melahirkan, yang selanjutnya biasa disebut sebagai “mama belly”.
Namun, ketika seorang ibu masuk di fase menyusui, lemak yang menumpuk tersebut menjadi lebih ‘lunak’ dan dapat berkurang dengan sendirinya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa penumpukan yang terjadi tersebut ditujukan agar ibu memiliki cadangan lemak yang cukup untuk menyusui.
Nah, setelah mengetahui berbagai penyebab di atas, kira-kira mana yang menjadi penyebab utama adanya lemak di perut bawah Anda?
[embed-health-tool-bmi]