backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

8 Makanan untuk Mengecilkan Perut Buncit

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

8 Makanan untuk Mengecilkan Perut Buncit

Perut buncit sering kali mengganggu penampilan dan menurunkan percaya diri. Bahkan, Anda jadi minder untuk mencoba pakaian yang sedang tren saat ini. Untuk mengatasinya ada beberapa makanan untuk mengecilkan perut. Penasaran makanan apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Makanan yang membantu mengecilkan perut 

Kunci keberhasilan mengecilkan perut buncit yaitu melakukan defisit kalori dan olahraga secara teratur. Untuk itu, pilih makanan yang rendah kalori, tidak digoreng, dan batasi asupan gula.

Apabila Anda masih bingung memilih makanan, berikut ini makanan untuk mengecilkan perut yang bisa Anda konsumsi.

1. Yogurt

yoghurt untuk diabetes

Yoghurt bisa menjadi pilihan makanan untuk mengecilkan perut karena kaya akan protein. 

Protein membantu mengurangi nafsu makan berlebih dan mengurangi asupan kalori total, yang berkontribusi pada penurunan lemak perut.

Yoghurt yang rendah lemak juga merupakan makanan rendah kalori. Mengonsumsi makanan rendah kalori membantu menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk menurunkan berat badan.

Probiotik dalam yoghurt juga baik untuk kesehatan pencernaan dan mencegah perut kembung. Pasalnya, perut kembung yang berisi gas sering kali menyebabkan perut terlihat buncit. 

2. Alpukat

Alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang merupakan lemak sehat.

Lemak sehat membantu merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.

Dikutip dari Select Health, alpukat kaya akan serat, yang penting untuk pencernaan yang sehat. Serat membantu memperlancar pencernaan, mencegah sembelit, dan mengurangi kembung.

Serat juga membantu mengontrol nafsu makan dengan membuat perut merasa kenyang lebih lama.

3. Mentimun

Mentimun juga merupakan makanan mengecilkan perut karena sangat rendah kalori. Sayuran ini membantu menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk penurunan berat badan.

Mentimun terdiri dari sekitar 95% air, yang membantu menjaga tubuh terhidrasi. Hidrasi yang baik penting untuk pencernaan yang sehat dan membantu mengurangi retensi air, yang dapat menyebabkan perut terlihat buncit.

Serat dalam mentimun juga dapat melancarkan pencernaan, dan mencegah sembelit yang dapat menyebabkan perut kembung dan buncit.

4. Kacang-kacangan

Ingin perut langsing dan bebas lemak? Konsumsi kacang-kacangan, seperti kacang almon, kedelai, atau kacang hijau yang kaya akan protein untuk meningkatkan metabolisme.

Protein juga membantu merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.

Kacang-kacangan juga mengandung lemak sehat yang membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat.

5. Pisang

Siapa sangka bahwa buah kuning yang rasanya manis ini dapat membantu mengecilkan perut buncit.

Pisang mengandung serat larut yang dapat membantu memperlambat pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Serat juga membantu mengurangi kembung dan memperlancar pencernaan, sehingga membantu mengurangi perut buncit.

Pisang juga relatif rendah kalori, sehingga dapat dijadikan camilan sehat tanpa menambah banyak kalori ke dalam diet Anda. Ini membantu menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk penurunan berat badan.

6. Pepaya

Makanan yang bisa mengecilkan perut selanjutnya yaitu buah pepaya. Enzim papain dalam pepaya membantu memecah protein dan memperlancar pencernaan.

Pencernaan yang baik membantu mencegah penumpukan gas dan kembung yang dapat membuat perut terlihat buncit.

Pepaya juga rendah kalori, sehingga dapat dimakan dalam jumlah besar tanpa menambah banyak kalori ke dalam diet Anda. Ini membantu menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk penurunan berat badan.

Bagaimana cara menghilangkan lemak di perut tanpa olahraga?

Berikut beberapa cara yang dapat Anda coba.
  • Kurangi asupan kalori.
  • Lebih banyak asupan serat.
  • Kendalikan porsi makan.
  • Penuhi kebutuhan air putih.
  • Tidur yang cukup.
  • Kelola stres.

7. Cabai

Senyawa aktif utama dalam cabai yaitu capsaicin memiliki efek termogenik. Ini berarti capsaicin dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu membakar lebih banyak kalori.

Peningkatan metabolisme ini dapat berkontribusi pada penurunan berat badan, termasuk pengurangan lemak perut.

Salah satu penelitian dalam jurnal Bioscience reports mengatakan bahwa capsaicin dapat meningkatkan oksidasi lemak, sehingga tubuh dapat membakar lemak lebih efisien.

Karena itulah mengonsumsi cabai dalam jumlah normal dapat mencegah dan mengatasi obesitas.

8. Dark Chocolate

Bila Anda hendak mengonsumsi cokelat, jangan lupa pilih varian dark chocolate yang termasuk dalam makanan untuk mengecilkan perut.

Hal ini karena cokelat hitam mengandung serat yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. 

Konsumsi dark chocolate juga dapat meningkatkan metabolisme. Peningkatan metabolisme berarti tubuh membakar kalori lebih efisien, yang dapat membantu dalam penurunan berat badan dan pengurangan lemak perut.

Ingat, semua makanan di atas hanya bisa membantu Anda mengecilkan perut bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Anda juga tetap harus melakukan upaya lain seperti olahraga kalau mau sukses mendapatkan perut yang rata dan sehat.

Ringkasan

Perut buncit bisa mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Untuk mengatasinya, pilih makanan yang dapat membantu mengecilkan perut, seperti berikut ini.
  • Yogurt: Kaya protein dan probiotik.
  • Alpukat: Mengandung lemak sehat dan serat.
  • Mentimun: Sangat rendah kalori dan tinggi air.
  • Kacang-kacangan: Kaya protein dan lemak sehat.
  • Pisang: Mengandung serat larut.
  • Pepaya: Mengandung enzim papain.
  • Cabai: Capsaicin dalam cabai meningkatkan metabolisme dan oksidasi lemak.
  • Dark Chocolate: Mengandung serat dan dapat meningkatkan metabolisme.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan