Sepanjang hidupnya, penderita hemofilia dan thalasemia perlu menjalani penanganan medis secara rutin seperti transfusi darah.
Tujuannya agar organ-organ tubuh dapat berfungsi dengan baik dan mencegah terjadinya komplikasi.
Oleh karena memiliki perbedaan penyebab, penanganan medis untuk penyakit hemofilia dan thalasemia pun berbeda.
Penanganan hemofilia
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hemofilia disebabkan oleh kelainan pada faktor pembekuan darah.
Oleh sebab itu, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penggantian protein pada faktor pembekuan darah tersebut.
Tujuannya agar proses pembekuan darah dapat berjalan dengan normal.
Caranya adalah dengan memasukkan protein pembekuan darah ke dalam pembuluh darah. Tindakan ini disebut juga dengan profilaksis.
Penderita hemofilia berisiko kehilangan banyak darah hanya karena luka yang ringan.
Maka dari itu, agar dapat bertahan hidup, penderita hemofilia perlu menjalani profilaksis secara rutin untuk membantu tubuhnya melakukan pembekuan darah.
Penanganan thalasemia
Sementara itu, untuk penanganan medis untuk thalasemia dapat ditempuh dengan cara-cara berikut.
1. Transfusi darah
Sama-sama perlu menjalani transfusi darah, perbedaan transfusi pada hemofilia dan thalasemia terlihat dari komponen darah yang dibutuhkan.
Pada thalassemia, komponen darah yang dibutuhkan adalah hemoglobin.
Pengidap thalasemia mayor perlu menjalani prosedur ini setiap beberapa minggu.
Sayangnya, tindakan ini memiliki efek samping bila dilakukan dalam jangka panjang, yaitu memicu penumpukan zat besi pada tubuh yang dapat berbahaya pada jantung, hati, dan organ-organ vital lainnya.
2. Terapi kelasi
Untuk mencegah penumpukan zat besi, penderita thalasemia perlu menjalani terapi kelasi. Tujuannya untuk membuang sebagian zat besi yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Terapi kelasi merupakan prosedur yang wajib dijalani seiring dengan transfusi darah agar tubuh terhindar dari risiko komplikasi dan efek samping pengobatan.
3. Transplantasi stem cell
Transplantasi stem cell disebut juga dengan cangkok sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang merupakan organ tubuh yang bertanggung jawab dalam pembentukan hemoglobin darah.
Transplantasi biasanya dilakukan pada anak yang mengidap thalasemia mayor guna mengurangi kebutuhan transfusi darah dan obat-obatan yang perlu diminum sepanjang hidup.
Dengan begitu, kelebihan zat besi lebih bisa dikontrol.
Transplantasi sumsum tulang biasanya diberikan oleh saudara kandung yang tidak mengidap penyakit tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar