Mohon sampaikan saran Anda
Tolong beri tahu kami bila ada yang salah
Kami tidak memberi pelayanan kesehatan berupa diagnosis atau perawatan, tapi kami terbuka terhadap saran Anda. Silakan ketik di kotak berikut ini.
Anemia jenis pernisiosa adalah salah satu bentuk anemia megaloblastik yang dipicu oleh kekurangan asupan vitamin B-12 untuk membuat sel-sel darah merah sehat.
Tanpa vitamin B-12 yang cukup, tubuh akan memproduksi sel-sel darah merah besar abnormal yang disebut makrosit.
Berhubung ukurannya besar, sel-sel abnormal ini tidak dapat keluar meninggalkan sumsum tulang, tempat sel-sel darah merah dibuat, sehingga tidak dapat memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Inilah yang menyebabkan jumlah sel darah merah pembawa oksigen dalam aliran darah berkurang.
Dikutip dari situs US Department of Health & Services, kata “pernisiosa” dari jenis anemia ini diambil dari serapan bahasa Inggris, yaitu pernicious yang berarti buruk atau merusak. Anemia pernisiosa disebut “merusak” karena dulunya dianggap mematikan akibat belum tersedianya perawatan yang memadai.
Jika tidak kunjung diatasi dengan tepat, defisiensi vitamin B-12 dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius. Namun, anemia pernisiosa kini cukup mudah diatasi dengan suplementasi vitamin B-12; baik lewat suntikan atau secara oral (obat minum).
Anemia jenis ini merupakan kondisi langka. Tingkat kejadiannya sebesar 0,1% pada populasi umum dan 1,9% pada orang yang berusia di atas 60 tahun, menurut Journal of Blood Medicine.
Namun, kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Anemia pernisiosa adalah penyakit yang terjadi secara perlahan dan sulit untuk dikenali pada awalnya.
Anemia jenis apapun menyebabkan gejala yang beragam. Beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul pada anemia pernisiosa meliputi:
Pada beberapa kasus langka, beberapa orang dapat memiliki tanda dan gejala neurologis, seperti:
Tanda-tanda dan gejala lain dari defisiensi B-12, yang mungkin sama dengan anemia pernisiosa, meliputi:
Diagnosis dan perawatan dini dapat menghentikan kondisi ini memburuk dan mencegah kondisi medis darurat lainnya. Untuk itu, segeralah bicara pada dokter Anda untuk mencegah kondisi serius ini.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, tergantung jenisnya. Anemia pernisiosa disebabkan oleh kurangnya faktor intrinsik atau penyebab lainnya, seperti infeksi, operasi, obat-obatan, maupun pola makan.
Faktor intrinsik merupakan protein yang dibuat di perut. Protein ini membantu tubuh Anda menyerap vitamin B12. Pada beberapa orang, respons autoimun menyebabkan faktor intrinsik berkurang.
Respon autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh membuat antibodi (protein) yang menyerang dan merusak jaringan tubuh atau sel.
Pada anemia pernisiosa, tubuh membuat antibodi untuk menyerang dan menghancurkan sel-sel parietal. Sel-sel ini melapisi perut dan membuat faktor intrinsik. Penyebab munculnya respon autoimun ini masih belum diketahui.
Akibat serangan antibodi, perut berhenti memproduksi faktor intrinsik. Tanpa faktor intrinsik, tubuh tidak mampu menyalurkan vitamin B12 melalui usus kecil sebagai tempat penyerapan vitamin. Kondisi ini memicu defisiensi vitamin B12.
Kekurangan faktor intrinsik juga dapat terjadi jika Anda sudah pernah menjalani bedah perut. Jenis operasi ini mengurangi jumlah sel parietal yang bertugas membuat faktor intrinsik.
Pada kasus yang jarang terjadi, anak-anak dilahirkan dengan kelainan bawaan yang mencegah tubuh membuat faktor intrinsik. Gangguan ini disebut congenital pernicious anemia.
Selain kurangnya faktor intrinsik, anemia pernisiosa juga disebabkan oleh faktor lain. Malabsorpsi di usus kecil dan asupan makanan rendah vitamin B12 juga dapat menyebabkan anemia pernisiosa.
Malabsorpsi di usus kecil
Terkadang, anemia pernisiosa disebabkan oleh adanya gangguan pada penyerapan vitamin B12 di usus kecil. Gangguan ini dipicu oleh:
Pola makan rendah vitamin B12
Beberapa orang menderita anemia pernisiosa karena mereka tidak memiliki cukup asupan vitamin B12 dalam diet mereka. Penyebab anemia pernisiosa ini kurang umum dibandingkan dengan penyebab lainnya.
Sumber makanan kaya vitamin B12, di antaranya:
Para vegetarian yang tidak mengonsumsi hewan, produk susu, dan suplemen vitamin B12 cenderung berisiko terkena anemia pernisiosa.
Bayi yang disusui oleh ibu vegetarian juga berisiko terkena anemia pernisiosa. Bayi-bayi ini dapat menunjukkan gejala anemia dalam beberapa bulan setelah dilahirkan.
Pasalnya, mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menyimpan vitamin B12 dalam tubuh mereka. Umumnya, dokter akan mengobati bayi dengan memberikan suplemen vitamin B12.
Kelompok lain, seperti lansia dan pecandu alkohol, juga mungkin berisiko terkena anemia pernisiosa. Mereka mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang tepat dalam makanannya.
Anemia dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobat. Anemia pernisiosa adalah kondisi yang bisa menambah kerja berat pada jantung tubuh Anda. Pasalnya, kekurangan darah semakin buat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.
Jantung yang bekerja terlalu keras dapat menyebabkan kondisi berikut:
Cara mendiagnosis anemia, termasuk anemia pernisiosa,dengan riwayat kesehatan Anda dan juga keluarga. Ada kemungkinan anemia bisa didapatkan dari warisan alias turun temurun.
Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan fisik, dokter Anda dapat memeriksa kulit pucat atau kekuningan karena pembesaran hati. Dokter juga mungkin akan mendengarkan jantung Anda untuk memeriksa apakah debar teratur atau tidak.
Dokter Anda juga dapat memeriksa tanda-tanda kerusakan saraf. Fungsinya untuk melihat seberapa baik otot, mata, indera, dan refleks tubuh Anda bekerja. Dokter Anda dapat mengajukan pertanyaan atau melakukan tes untuk memeriksa status mental, koordinasi, dan kemampuan berjalan Anda.
Berikut adalah beberapa pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia pernisiosa:
Hitung darah lengkap atau complete count blood (CBC) adalah tes pertama yang akan dianjurkan dokter untuk mendiagnosis berbagai jenis anemia. Tes ini tujuannya untuk mengukur seberapa banyak jumlah darah di tubuh Anda.
Nantinya, sejumlah kecil darah akan diambil dari vena (biasanya di lengan Anda) menggunakan jarum.
CBC memeriksa kadar hemoglobin dan hematokrit di dalam Anda. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Sedangkan hematokrit adalah ukuran seberapa banyak ruang sel darah merah mengambil dalam darah Anda. Tingkat hemoglobin atau hematokrit yang rendah adalah tanda anemia.
Pada beberapa etnis atau ras tertentu, standar jumlah darah di dalam tubuhnya mungkin berbeda-beda. Nantinya dokter akan menjelaskan berbagai metode serta hasil tes darah Anda.
CBC juga akan memberikan hasil jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah Anda. Apabila ada hasil abnormal, kemungkinan ada tanda anemia, kelainan darah, infeksi, atau kondisi lain.
Tes darah lengkap juga dapat melihat rata-rata volume korpuskuler. Ini adalah ukuran ukuran rata-rata sel darah merah Anda. Volume korpuskuler dapat menjadi petunjuk tentang apa yang menyebabkan anemiaanemia pernisiosa Anda.
Jika hasil CBC menunjukkan bahwa Anda mengidap anemia, Anda mungkin memerlukan tes darah lain untuk mencari tahu jenis dan tingkat keparahan anemia yang dimiliki.
Reticulocyte count mengukur jumlah sel darah merah muda dalam darah Anda. Tes ini akan mengevaluasi kinerja sumsum tulang Anda dalam membuat sel-sel darah merah secara normal. Pasien anemia pernisiosa memiliki jumlah retikulosit yang tergolong rendah.
Tes pengukur folat serum, zat besi, dan pengikat besi juga dapat membantu diagnosis anemia pernisiosa atau jenis anemia lainnya.
Tes umum lain, yang disebut Combined Binding Luminescence Test, terkadang memberikan hasil yang tidak akurat. Para ilmuwan masih bekerja untuk mengembangkan tes yang lebih mutakhir.
Dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah lainnya untuk memeriksa:
Tes sumsum tulang dapat menunjukkan kinerja sumsum tulang Anda yang sehat dalam membuat sel-sel darah yang cukup. Tes sumsum tulang terbagi menjadi dua, yaitu aspirasi dan biopsi.
Untuk aspirasi sumsum tulang, dokter akan mengambil sejumlah kecil cairan sumsum tulang melalui sebuah jarum. Sampel diperiksa di bawah mikroskop untuk memeriksa sel-sel yang rusak.
Sementara itu, biopsi sumsum tulang dapat dilakukan bersamaan atau setelah aspirasi. Untuk tes ini, dokter akan mengambil sejumlah kecil jaringan sumsum tulang melalui sebuah jarum. Sampel jaringan diperiksa untuk mengetahui jumlah dan jenis sel di sumsum tulang.
Pada anemia pernisiosa, ukuran sel-sel sumsum tulang yang berubah menjadi sel-sel darah menjadi lebih besar dari ukuran normal.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Perawatan untuk mengatasi anemia dilakukan tergantung jenisnya. Anemia pernisiosa meliputi 2 bagian proses. Pertama, dokter akan mengatasi defisiensi vitamin B-12 dan memeriksa defisiensi zat besi. Suntikan vitamin B-12 dapat diberikan per hari atau per minggu hingga kadar B-12 kembali normal (atau hampir normal).
Selama beberapa minggu pertama perawatan, dokter dapat merekomendasikan untuk membatasi aktivitas fisik. Setelah kadar vitamin B-12 normal, Anda hanya perlu mendapatkan suntikan 1 kali sebulan. Anda dapat memberikan suntikan sendiri atau meminta orang lain menyuntikkannya di rumah.
Apabila kadar B-12 dalam tubuh Anda mulai normal, dokter juga dapat merekomendasikan untuk mengonsumsi dosis suplemen B-12 secara rutin sebagai pengganti suntikan. Suplemen dapat berupa pil atau semprotan.
Beberapa hal yang Anda lakukan di rumah dapat membantu Anda mengatasi dan mencegah anemia pernisiosa adalah makan makanan kaya akan vitamin B12 dapat mencegah rendahnya kadar vitamin B12. Sumber makanan dengan vitamin B12 yang baik meliputi:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Pernicious Anemia | NHLBI, NIH. (2020). Retrieved 8 July 2020, from https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/pernicious-anemia
Andres, E., & Serraj. (2012). Optimal management of pernicious anemia. Journal Of Blood Medicine, 97. doi: 10.2147/jbm.s25620
Chan, C., Low, L., & Lee, K. (2016). Oral Vitamin B12 Replacement for the Treatment of Pernicious Anemia. Frontiers In Medicine, 3. doi: 10.3389/fmed.2016.00038
Pernicious Anemia | NHLBI, NIH. (2020). Retrieved 8 July 2020, from https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/pernicious-anemia
anemia, P. (2020). Pernicious anemia: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 8 July 2020, from https://medlineplus.gov/ency/article/000569.htm
Andres, E., & Serraj. (2012). Optimal management of pernicious anemia. Journal Of Blood Medicine, 97. doi: 10.2147/jbm.s25620
Anemia, Pernicious – NORD (National Organization for Rare Disorders). (2020). Retrieved 8 July 2020, from https://rarediseases.org/rare-diseases/anemia-pernicious/
Cattan, D. (2011). Pernicious anemia: What are the actual diagnosis criteria?. World Journal Of Gastroenterology, 17(4), 543. doi: 10.3748/wjg.v17.i4.543
Vitamin deficiency anemia – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 8 July 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitamin-deficiency-anemia/symptoms-causes/syc-20355025