Anemia megaloblastik dan anemia pernisiosa adalah macam-macam anemia yang secara spesifik disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 atau folat.
Selain karena kurang asupan makanan bergizi, anemia defisiensi vitamin juga dapat disebabkan oleh adanya masalah pada sistem pencernaan atau penyerapan makanan.
Ini dapat terjadi pada beberapa orang dengan masalah luka atau gangguan usus, seperti penyakit Celiac sehingga sulit memproses atau menyerap vitamin B12, vitamin C, atau asam folat dengan baik.
Di sisi lain, risiko anemia defisiensi vitamin juga dapat meningkat ketika kebutuhan vitamin tubuh meningkat tapi upaya untuk memenuhinya tetap tidak cukup, misalnya pada ibu hamil dan penderita kanker.
3. Anemia aplastik

Anemia aplastik adalah kondisi saat tubuh Anda berhenti memproduksi cukup sel darah merah sehat yang baru. Ini adalah kondisi yang cukup serius, tapi jarang terjadi.
Kondisi ini terjadi akibat adanya kerusakan atau kelainan pada sumsum tulang Anda.
Sumsum tulang itu sendiri adalah sel induk yang menghasilkan komponen darah, mulai dari sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Kerusakan pada sumsum tulang dapat memperlambat atau mematikan produksi sel darah baru.
Maka pada orang dengan anemia aplastik, sumsum tulang mereka bisa saja kosong (aplastik) atau mengandung sangat sedikit sel darah (hipoplastik).
4. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit termasuk dalam klasifikasi anemia karena keturunan. Jenis anemia ini disebabkan oleh kerusakan genetik pada gen pembentuk hemoglobin dalam darah Anda.
Anda bisa berisiko terkena anemia sel sabit apabila ada salah satu dari orangtua Anda memiliki gen mutasi pemicu anemia sel sabit.
Mutasi genetik ini kemudian mengakibatkan keping sel darah merah yang diproduksi jadi berbentuk seperti bulan sabit, dengan tekstur kaku dan lengket.
Seharusnya, sel darah merah yang sehat berbentuk bulat pipih yang mudah mengalir di dalam pembuluh.
5. Anemia thalasemia

Thalasemia juga termasuk salah satu jenis anemia yang diturunkan dalam keluarga. Thalasemia terjadi saat tubuh membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal.
Akibatnya, sel-sel darah merah tidak dapat berfungsi dengan benar dan tidak membawa cukup oksigen.
Sel darah abnormal disebabkan oleh mutasi genetik atau hilangnya gen penting tertentu dalam faktor pembuatan darah.
Gejala thalasemia tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan jenis yang Anda miliki.
Penderita thalasemia sedang atau berat mengalami berisiko masalah pertumbuhan, pembesaran limpa, masalah tulang, dan penyakit kuning.
6. Anemia defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)

Anemia defisiensi G6PD terjadi ketika sel-sel darah merah Anda kehilangan enzim penting yang disebut G6PD.
Kurangnya enzim G6PD menyebabkan sel-sel darah merah Anda pecah dan mati ketika bersentuhan dengan zat-zat tertentu dalam aliran darah.
Anemia ini termasuk dalam jenis kekurangan darah akibat keturunan.
Bagi Anda yang mengidap anemia defisiensi G6PD, infeksi, stres berat, hingga asupan makanan atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah.
Beberapa contoh pemicu tersebut termasuk obat antimalaria, aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat sulfa.
7. Anemia hemolitik autoimun (AHA)

Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar