backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ibu Selama Masa Nifas?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 28/02/2023

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ibu Selama Masa Nifas?

Setelah melalui kehamilan dan melahirkan bayi, artinya sekarang ibu sudah berada pada masa nifas.

Bagi Anda yang baru pertama kali atau sudah pernah melahirkan sebelumnya, simak informasi berikut untuk mengetahui apa saja yang terjadi selama masa ini.

Apa itu masa nifas?

Nifas adalah masa sejak melahirkan sampai dengan pulihnya tubuh dan organ reproduksi. Periode ini berlangsung selama enam minggu atau kurang lebih 40–42 hari setelah ibu melahirkan.

Lama masa nifas tersebut biasanya sama bagi ibu yang melahirkan normal maupun operasi caesar.

Dalam periode ini, tubuh ibu mengalami berbagai perubahan. Perubahan tersebut utamanya dialami oleh organ reproduksi, termasuk rahim, leher rahim (serviks), dan vagina.

Semua organ tersebut akan berangsur-angsur kembali seperti semula saat Anda belum hamil.

Tubuh masih mengeluarkan darah selama masa nifas

masa nifas setelah melahirkan

Dikutip dari situs American Pregnancy Association, tubuh ibu mengeluarkan darah lewat vagina yang disebut lokia (lochia) sejak masa awal nifas.

Tepat setelah kelahiran, lokia akan berwarna merah gelap sebab mayoritasnya terdiri dari darah. Keluarnya darah yang disebut lochia rubra ini biasanya berlangsung selama 1–3 hari.

Setelah itu, cairan akan berubah menjadi lebih encer dan berwarna merah muda. Darah yang disebut lochia serosa ini keluar selama 3–10 hari sesudah proses persalinan.

Memasuki 10–14 hari pascapersalinan, cairan yang keluar akan berwarna kekuningan hingga kecokelatan. Cairan ini dinamakan sebagai lochia alba.

Lokia pada periode nifas ini terjadi karena rahim menyusut kembali ke ukuran semula setelah melahirkan normal maupun operasi caesar.

Secara keseluruhan, volume perdarahan selama masa nifas umumnya lebih lama dibandingkan dengan saat menstruasi. Durasinya pun lebih lama.

Volume darah yang keluar ini pun mungkin berbeda antara satu wanita dengan yang lainnya. Ada yang tidak terlalu banyak dan wajar-wajar saja, tetapi ada juga yang cukup banyak.

Lokia tersebut tidak berbau menyengat dan keluar nyaris tiap hari selama 2–3 minggu pertama.

Beberapa wanita mengeluarkan lokia dalam jumlah stabil selama enam minggu setelah melahirkan. Ada juga yang mengalami peningkatan volume darah lokia pada hari ke-7 hingga hari ke-14 masa nifas.

Berapa hari masa nifas setelah melahirkan?

Pada umumnya, masa nifas paling lama adalah enam minggu atau kurang lebih 40–42 hari setelah ibu melahirkan. Meski begitu, lamanya nifas dan pengeluaran darah dari vagina (lochia) pada setiap wanita mungkin berbeda- beda.

Hal-hal yang terjadi pada tubuh ibu selama masa nifas

Terdapat banyak perubahan yang terjadi pada tubuh selama masa nifas. Berikut beberapa contohnya.

1. Rasa sakit pada payudara

masa nifas berapa hari

Payudara Anda mungkin terasa kencang dan bengkak setelah melahirkan. Anda tetap bisa menyusui bayi atau memakai pompa ASI untuk menghilangkan rasa tidak nyaman pada payudara.

Gunakan kompres hangat ketika hendak menyusui atau ketika tidak menyusui bayi. Anda juga dapat mengompres payudara dengan waslap dingin.

Jika rasa sakit tidak tertahankan, minumlah obat pereda nyeri. Namun, mintalah saran pada dokter terkait jenis obat yang aman bagi ibu selama masa nifas.

2. Ketidaknyamanan pada vagina

Perineum atau bagian antara vagina dan anus rentan robek saat ibu melahirkan normal. Luka perineum bisa sembuh, tetapi waktu pemulihan tergantung pada keparahan robekannya.

Jika vagina Anda masih terasa sakit dan tidak nyaman saat duduk selama masa nifas, Anda dapat menggunakan bantal agar lebih nyaman.

3. Kontraksi

Anda mungkin mengalami kontraksi selama masa nifas. Kontraksi ini umumnya menyerupai kram atau nyeri perut saat menstruasi.

Kontraksi berfungsi untuk mencegah perdarahan berlebih selama masa nifas. Selain itu, kontraksi juga membantu proses penyusutan rahim yang tadinya membesar saat hamil.

Tubuh Anda menjalankannya dengan cara menekan pembuluh-pembuluh darah yang terdapat dalam rahim sehingga rahim dapat menyusut.

4. Kesulitan buang air kecil

Pembengkakan dan luka pada jaringan sekitar kandung kemih dan uretra bisa membuat Anda kesulitan buang air kecil selama nifas.

Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat Anda mengeluarkan urine tanpa sadar, terutama saat tertawa, batuk, atau bersin.

Masalah ini bisa hilang dengan sendirinya. Namun, Anda juga bisa berlatih senam Kegel untuk menguatkan otot panggul dan mengontrol refleks buang air kecil.

5. Keputihan

keputihan setelah melahirkan

Tubuh juga akan mengeluarkan cairan keputihan selama masa nifas. Kondisi ini berlangsung selama sekitar 2–4 minggu setelah ibu melahirkan.

Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk menghilangkan darah dan jaringan yang masih tersisa dalam rahim pascapersalinan.

6. Rambut rontok dan perubahan kulit

Masalah rambut rontok yang sering terjadi selama masa kehamilan terkadang berlanjut sampai masa nifas. Umumnya, kondisi ini akan berangsur membaik dalam enam bulan.

Stretch mark yang muncul saat hamil tidak sepenuhnya hilang saat masa nifas. Garis-garis ini akan makin memudar dari merah keunguan hingga akhirnya berubah jadi lebih terang.

7. Penurunan berat badan

Melahirkan dapat membuat Anda kehilangan berat badan hingga 5 kilogram. Ini termasuk berkurangnya berat badan bayi, air ketuban, dan plasenta.

Selama masa nifas, ibu bisa kehilangan beberapa kilogram lagi yang berasal dari cairan atau jaringan lain yang ikut keluar bersama lokia.

Ukuran tubuh ibu mungkin tidak akan kembali seperti sedia kala. Untuk menjaga berat badan ideal, Anda disarankan menjaga pola makan dan olahraga secara rutin.

8. Perubahan emosi dan depresi

Perubahan mood yang tiba-tiba, perasaan sedih, dan mudah marah mungkin ibu alami saat nifas. Ini mungkin menandakan baby blues yang biasanya muncul pada minggu pertama hingga kedua pascapersalinan.

Tidak sedikit juga ibu yang mengalami depresi setelah melahirkan (depresi postpartum), baik yang gejalanya tergolong ringan maupun cukup parah.

Hal ini bisa mengganggu rutinitas Anda saat merawat bayi dan melakukan aktivitas harian. Jika mengalami gejala-gejalanya, lebih baik segera periksakan diri dengan dokter. 

Apa saja yang harus diperhatikan selama masa nifas?

Berikut berbagai hal yang penting untuk Anda perhatikan saat menjalani masa nifas setelah melahirkan.

1. Menjaga kesehatan tubuh

Ibu yang baru melahirkan biasanya juga disibukkan dengan kegiatan mengurus bayi. Namun, tetap usahakan untuk senantiasa menjaga kesehatan diri Anda sendiri.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu saat nifas.

  • Mintalah bantuan keluarga untuk mengurus bayi selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Pasalnya, pada masa ini, kesehatan ibu belum pulih sepenuhnya.
  • Konsumsi makanan setelah melahirkan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan juga bayi.
  • Penuhi kebutuhan cairan karena Anda harus menyusui bayi pada masa nifas.
  • Mintalah nasihat dokter terkait obat-obatan yang boleh dan tidak boleh diminum setelah melahirkan dan saat menyusui.

2. Perhatikan adanya komplikasi persalinan

Komplikasi kesehatan masih mungkin terjadi selama masa nifas. Jika ada komplikasi persalinan yang terjadi, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Komplikasi tersebut dapat berupa demam secara tiba-tiba, perdarahan postpartum yang berkepanjangan, rasa sakit pada perut, dan kesulitan mengontrol pergerakan otot untuk buang air.

Pemberian penanganan dan perawatan segera dapat membantu menyelamatkan nyawa ibu bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

3. Memperbanyak asupan protein

Konsumsi ikan, telur, dan aneka daging dipercaya malah membuat luka bekas operasi caesar susah kering. Padahal, larangan ini hanyalah mitos, lho.

Faktanya, konsumsi makanan kaya protein membantu mempercepat proses penyembuhan luka jahit ibu sehabis melahirkan dan selama masa nifas.

Protein juga berperan dalam membentuk sel-sel baru dalam tubuh. Maka dari itu, zat gizi tersebut diperlukan dalam perawatan setelah melahirkan normal maupun pascaoperasi caesar.

4. Tetap aktif bergerak

agar asi lancar

Selama masa nifas, ibu diharapkan bisa tetap aktif bergerak atau beraktivitas normal lagi secara bertahap. Anda dipersilakan untuk melakukan aktivitas di dalam maupun di luar ruangan.

Mulailah dari hal kecil, misalnya jalan pagi sambil menjemur bayi, berbincang dengan tetangga, dan lain hal yang membuat tubuh bergerak aktif serta terpapar sinar matahari.

Kesimpulan

  • Nifas adalah masa sejak melahirkan hingga pulihnya tubuh dan organ reproduksi yang berlangsung selama enam minggu atau kurang lebih 40–42 hari.
  • Periode ini ditandai dengan keluarnya cairan menyerupai darah lewat vagina yang disebut lokia (lochia).
  • Ibu yang melewati masa nifas akan mengalami keluhan seperti nyeri payudara, vagina tidak nyaman, keputihan, kontraksi, penurunan berat badan, hingga perubahan emosi.
  • Selain melakukan perawatan setelah melahirkan, selalu konsultasikan kondisi apa pun yang dialami selama masa nifas dengan dokter Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 28/02/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan