Jika tidak dirawat dengan baik, luka bekas jahitan operasi caesar dapat bermasalah.
Masalah pada bekas luka jahitan caesar, seperti infeksi, dapat terjadi segera setelah Anda melahirkan atau selama masa pemulihan.
Itulah mengapa perlu dilakukan perawatan luka sc (caesar) yang tepat.
Infeksi pada bekas jahitan akan berisiko lebih kecil untuk terjadi jika Anda merawat bekas luka operasi caesar dengan benar.
Sebaliknya, jika luka jahitan sesar ini tidak dirawat, masalah infeksi mungkin saja terjadi.
Infeksi pada luka bekas jahitan operasi caesar bisa terjadi karena adanya pertumbuhan bakteri di bekas luka tersebut.
Hal ini lebih sering terjadi pada wanita yang berisiko tinggi, seperti menderita obesitas, diabetes, penyakit autoimun, atau komplikasi kehamilan (seperti tekanan darah tinggi).
Jika Anda mengalami tanda-tanda di bawah ini, sebaiknya segera periksakan luka bekas luka jahitan caesar ke dokter agar segera mendapat penanganan lebih lanjut.
- Nyeri, bengkak, atau kemerahan di tempat luka.
- Luka mengeluarkan nanah.
- Perut terasa sakit.
- Demam lebih dari 38 derajat Celsius.
- Masalah saat buang air kecil, seperti nyeri, sensasi terbakar, atau bahkan tidak dapat buang air kecil.
- Keputihan dengan bau tidak sedap,
- Perdarahan berlebihan dari vagina Anda, setidaknya dalam waktu satu jam setelah melahirkan (perdarahan postpartum).
- Terdapat gumpalan darah dari vagina, tetapi bukan lokia.
- Sakit atau bengkak pada kaki.
Bila dibiarkan terus-menerus, Anda mungkin berisiko mengalami sepsis, yaitu infeksi yang dapat menyerang seluruh aliran darah.
Tanda-tanda sepsis adalah menggigil, peningkatan detak jantung, napas cepat, dan demam tinggi yang datang tiba-tiba.
Itulah mengapa penanganan sesegera mungkin sangat diperlukan bila ada masalah dengan bekas luka caesar.
Bagaimana merawat dan mencegah infeksi pada bekas jahitan?

Jika Anda melahirkan dengan cara operasi caesar, tentu Anda akan mendapatkan luka bekas jahitan.
Butuh waktu sekitar 4-6 minggu sampai luka bekas jahitan sesar benar-benar sembuh.
Selama masa penyembuhan, terdapat beberapa cara yang harus Anda perhatikan untuk mencegah infeksi serta cepat menyembuhkan luka bekas jahitan operasi caesar, yaitu sebagai berikut.
1. Istirahat yang cukup
Kesibukan mengurus bayi setelah melahirkan mungkin dapat membuat Anda kelelahan dan kurang tidur.
Namun, sebisa mungkin usahakan agar selalu mendapatkan waktu tidur yang cukup dengan posisi yang nyaman guna mempercepat sekaligus mencegah infeksi pada bekas jahitan caesar.
Solusinya, cobalah tidur saat bayi Anda sedang tidur.
2. Jangan lakukan aktivitas berat terlebih dahulu
Melakukan aktivitas berat dapat membuat luka bekas jahitan operasi caesar Anda menjadi bertambah buruk.
Sebaiknya, hindari mengangkat beban berat atau melakukan pekerjaan berat sampai bekas luka Anda benar-benar sembuh, mengutip dari Mayo Clinic.
Taruhlah segala sesuatu yang Anda butuhkan di dekat Anda sehingga Anda lebih mudah untuk menjangkaunya, seperti air minum, obat, dan lainnya.
3. Banyak minum
Berdasarkan American Pregnancy Association, tubuh Anda membutuhkan banyak cairan saat proses penyembuhan bekas jahitan caesar dan menyusui.
Bahkan, minum banyak cairan juga dapat membantu Anda terhindar dari sembelit.
4. Penuhi kebutuhan zat gizi
Nutrisi yang terpenuhi dengan baik dapat mendorong pertumbuhan jaringan yang sehat.
Berdasarkan Advances in wound care, untuk membantu penyembuhan luka, utamanya penuhi kebutuhan vitamin A, vitamin C, dan zinc. Vitamin dan mineral tersebut berpengaruh pada proses penyembuhan luka.
Hal ini dapat membantu luka bekas jahitan sesar Anda dapat sembuh lebih cepat.
5. Bersihkan luka secara teratur
Penting untuk menjaga kebersihan luka bekas operasi caesar.
Untuk itu, pastikan Anda selalu membersihkan luka dan mengganti kain penutup luka.
Ini merupakan salah satu cara untuk menyembuhkan luka operasi caesar dengan lebih cepat.
Pastikan juga daerah di sekitar luka Anda tidak lembab. Daerah yang lembab dapat memicu timbulnya infeksi bakteri.
Tidak masalah jika luka Anda terkena air dan sabun saat mandi.
Hal yang terpenting, segera keringkan luka dengan handuk bersih. Jika luka masih diperban, ganti perban secara rutin.
6. Jangan memakai pakaian yang ketat
Pakaian ketat hanya akan menutup luka sehingga membuatnya lebih sulit untuk kering dan sembuh.
Sebaiknya, pakailah pakaian yang longgar agar luka memiliki ruang untuk bernapas dan tidak mudah tergesek.
7. Gunakan obat dengan baik
Jika Anda diberi antibiotik oleh dokter, sebaiknya minum obat tersebut secara rutin.
Jangan sampai melewatkannya hingga proses pengobatan selesai.
Jika Anda merasakan sakit pada bekas luka jahitan sesar, mungkin Anda perlu mengambil obat antiradang untuk meminimalkan rasa sakit dan mencegah peradangan pada bekas sayatan.
Segera periksakan ke dokter bila memiliki keluhan atau pertanyaan tertentu.
8. Rutin periksa ke dokter
Tak lupa, rutin periksa luka bekas jahitan operasi caesar (sesar) Anda ke dokter untuk melihat perkembangan penyembuhannya.
Jangan sungkan juga untuk menanyakan kemajuan kondisi Anda.
Cara mengobati infeksi pada luka bekas operasi caesar

Bila luka bekas jahitan operasi caesar sudah terlanjur terkena infeksi, masih ada cara untuk mengobatinya.
Sebagian besar luka infeksi pada luka bekas jahitan caesar (sesar) dapat diatasi dengan pemberian antibiotik.
Hanya saja, jenis antibiotik yang diberikan dokter akan disesuaikan kembali dengan jenis bakteri penyebab infeksi pada bekas jahitan caesar Anda.
Bila kasus infeksi yang tidak terlalu parah, biasanya pemberian antibiotik cenderung lebih singkat.
Sementara untuk infeksi luka pada bekas jahitan caesar yang mengeluarkan cairan atau bahkan luka terbuka, dokter mungkin akan melakukan operasi kecil.
Tindakan pembedahan kecil ini bertujuan untuk menghilangkan abses luka serta cairan yang terinfeksi.
Selanjutnya, apabila ditemukan ada jaringan mati pada luka bekas jahitan caesar Anda, dokter dapat mengambil dan menghilangkan jaringan tersebut.
Prosedur ini umumnya dilakukan dengan membuka sayatan di seluruh area yang terinfeksi, kemudian mengeringkan nanahnya.
Dokter akan membersihkan area tersebut dengan sangat hati-hati, lalu memberikan cairan antiseptik beserta kain kasa sebagai pembalutnya.
Selama prosedur ini berlangsung, dokter juga akan memeriksa seluruh bekas jahitan operasi cesar (sesar).
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh jaringan sehat dan tidak ada lagi yang bermasalah.
Setelahnya, luka bekas jahitan caesar perlu diperiksa secara teratur untuk memastikan proses penyembuhannya berjalan dengan baik.
Luka bekas jahitan caesar (sesar) dapat ditutup kembali atau dibiarkan terbuka hingga sembuh dengan sendirinya, tergantung dari kondisi Anda.
Bisakah bekas jahitan operasi caesar robek?

Luka bekas jahitan operasi caesar biasanya bisa sembuh dengan baik dan menciptakan jaringan kuat sehingga jaringan kulit akan menyatu kembali.
Faktor kebersihan luka, pemenuhan nutrisi, dan kegiatan sehari-hari berperan penting dalam penyembuhan luka operasi sesar.
Jaringan yang kuat berguna untuk menahan peregangan kulit bila nantinya Anda hamil kembali.
Dengan begitu, sangat kecil kemungkinan jahitan operasi caesar akan robek meski perut meregang saat hamil.
Jika sudah sembuh sepenuhnya, bekas luka jahitan setelah operasi sesar tidak akan menimbulkan rasa sakit atau perdarahan yang bisa membahayakan Anda dan kehamilan selanjutnya.
Namun, dalam kasus yang jarang sekali terjadi, luka bekas jahitan caesar bisa saja robek atau terbuka kembali.
Hal ini berisiko menyebabkan komplikasi persalinan berupa ruptur uteri (rahim robek) yang bisa membahayakan nyawa ibu dan janin di dalam kandungan.
Risiko terjadinya ruptur uteri sangat besar jika Anda melahirkan normal setelah caesar (VBAC).
Hanya saja, Anda sebenarnya tidak perlu khawatir karena jahitan caesar yang sudah sembuh bisa sangat kuat dalam menahan semua peregangan dari aktivitas yang Anda lakukan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar