backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Panduan Perawatan Setelah Melahirkan agar Sehat Lahir dan Batin

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 17/04/2023

    Panduan Perawatan Setelah Melahirkan agar Sehat Lahir dan Batin

    Setelah melewati fase melahirkan, ibu tetap perlu melakukan perawatan di sela-sela sibuknya menyusui si kecil. Perawatan setelah melahirkan, khususnya melahirkan normal, bisa dilakukan ibu dengan cara apa pun sesuai kenyamanan.

    Lantas, bagaimana cara merawat tubuh atau badan setelah melahirkan yang bisa dilakukan para ibu baru?

    Apa saja perawatan yang bisa dilakukan setelah melahirkan?

    Wanita yang melahirkan dengan metode melahirkan normal melalui vagina maupun lewat operasi caesar sama-sama membutuhkan perawatan setelah melahirkan.

    Perawatan pasca-operasi caesar biasanya meliputi perawatan luka SC. Sementara itu, di sini akan diulas lebih dalam seputar perawatan setelah melahirkan normal.

    Perawatan diri ibu setelah melahirkan normal bisa mencakup pemulihan diri, pengaturan waktu istirahat, sampai pengelolaan suasana hati (mood).

    Berikut beragam perawatan yang bisa dilakukan ibu setelah melahirkan.

    1. Memerhatikan kondisi vagina

    gejala psoriasis vagina

    Ibu mungkin mengalami perubahan pada vagina setelah melahirkan normal.

    Hal ini bisa terjadi karena adanya luka bekas persalinan sehingga dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai vagina benar-benar pulih.

    Biasanya, vagina akan terasa kering usai melahirkan. Ibu tidak perlu khawatir karena kondisi ini wajar terjadi.

    Penyebab vagina yang kering pascamelahirkan yakni karena adanya penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuh.

    Selain itu, kandung kemih biasanya juga lebih cepat terisi oleh cairan dari ginjal.

    Itulah mengapa penting untuk segera buang air kecil sebagai salah satu upaya perawatan ibu setelah melahirkan normal.

    Hindari menunda buang air kecil setelah melahirkan. Sebab bila ditunda, Anda mungkin perlu memakai kateter untuk mengalirkan urine dari kandung kemih.

    Jika vagina yang kering tidak membaik hingga lebih dari 12 minggu, sebaiknya bicarakan lebih lanjut dengan dokter.

    2. Perawatan darah nifas setelah melahirkan normal

    Masa nifas merupakan fase lanjutan yang harus dilalui ibu usai melahirkan. Pada masa ini, biasanya ibu mengalami perdarahan nifas atau yang biasa disebut lokia.

    Berbeda dengan perdarahan postpartum, lokia atau darah nifas tergolong hal yang normal terjadi pada ibu pascamelahirkan.

    Lokia biasanya terjadi selama kurang lebih 40 hari atau sekitar enam minggu. Warna darah nifas bisa berbeda-beda dari hari pertama hingga terakhir.

    Mengutip dari laman Mayo Clinic, lokia berisikan darah dan membran (selaput) sisa persalinan.

    3. Perawatan nyeri vagina setelah melahirkan

    Proses persalinan normal menyisakan bekas luka sayatan di area vagina.

    Selayaknya luka pada umumnya, sayatan tersebut mungkin menimbulkan rasa sakit pada vagina selama beberapa waktu.

    Perawatan yang bisa ibu lakukan terkait luka sayatan vagina setelah melahirkan normal yaitu sebagai berikut.

    • Duduk di atas bantal empuk.
    • Kompres area vagina dengan es batu yang dibungkus handuk atau menduduki bantal berisikan pendingin yang diletakkan di area antara vagina dan anus (perineum).
    • Mandi di dalam bak mandi yang berisikan air hangat selama beberapa menit.
    • Bila lebih nyaman menggunakan air dingin, Anda bisa memilih air dingin ketimbang air hangat untuk mandi.
    • Minum obat pereda nyeri berdasarkan saran dokter.

    4. Istirahat yang cukup

    perawatan setelah melahirkan

    Merawat bayi baru lahir memang bisa sangat melelahkan. Jika tak pandai mengatur waktu, Anda mungkin akan sering mengalami kurang tidur.

    Maka dari itu, salah satu perawatan setelah melahirkan normal yang bisa ibu lakukan di rumah adalah beristirahat yang cukup

    Berikut beberapa tips istirahat yang bisa ibu terapkan setelah melahirkan normal.

    Tidurlah saat bayi Anda sudah terlelap

    Cobalah untuk beristirahat ketika si kecil sudah tidur dengan tetap memastikan ia merasa aman dan nyaman.

    Ini juga berlaku untuk tidur siang. Bahkan, tidur siang sangat dianjurkan jika bayi Anda terlelap pada jam-jam tersebut.

    Tidur yang cukup membantu mengembalikan stamina sehingga mempercepat proses pemulihan setelah melahirkan.

    Pahami pola tidur bayi Anda

    Fase ketika bayi Anda bangun beberapa kali semalam tidak akan bertahan selamanya. Saat bayi bertambah usia, durasi tidur mereka biasanya akan lebih lama.

    Cari tahu lebih banyak tentang berapa idealnya waktu tidur bayi agar Anda bisa mengatur jam tidur.

    Tidur lebih awal

    Cobalah untuk biasakan tidur lebih awal, misalnya selama satu minggu setelah melahirkan.

    Jika Anda tak kunjung bisa memejamkan mata padahal sudah bersiap untuk tidur, lakukan segala sesuatu yang dapat menenangkan tubuh dan pikiran.

    Berbagi tugas dengan suami

    Jangan sungkan untuk meminta bantuan orang lain, termasuk pasangan, ketika Anda memang membutuhkan bantuan mereka.

    Anda dapat berbagi tugas dengan suami, misalnya siapa yang akan mengganti popok bayi atau menggendongnya ketika bayi menangis di malam hari.

    5. Terapkan posisi tidur yang nyaman

    Setelah melahirkan, bagian tubuh tertentu akan terasa sakit dan tidak nyaman, entah itu sekitar vagina, payudara, atau perut.

    Posisi tidur yang paling baik setelah melahirkan yaitu yang tidak meningkatkan tekanan dan tidak menimbulkan ketegangan otot.

    Beberapa posisi tidur setelah melahirkan baik normal maupun caesar yang bisa Anda coba, antara lain:

  • terlentang sambil mengganjal punggung bawah dengan bantal,
  • menyamping dengan posisi punggung dan bokong tetap lurus,
  • menyamping dengan mengganjal bantal di belakang tubuh,
  • terlentang dan menyamping secara bergantian, serta
  • terlentang dengan bantal yang ditumpuk.
  • 6. Makan makanan bergizi

    Salah satu perawatan setelah melahirkan yang tak boleh terlewatkan adalah memenuhi kebutuhan gizi ibu.

    Ini karena kebutuhan zat gizi yang tercukupi sangat dibutuhkan untuk fase berikutnya, yakni menyusui. 

    Jadi, pastikan Anda memerhatikan asupan makanan setelah melahirkan dengan baik, termasuk mengetahui apa saja makanan yang disarankan dan tidak disarankan untuk dikonsumsi.

    7. Kelola emosi

    penyakit pompe adalah pompe disease

    Perawatan setelah melahirkan normal tak hanya mencakup kesehatan fisik ibu semata. Kondisi mental Anda juga perlu diperhatikan.

    Hal ini lantaran ibu bisa mengalami perubahan emosional usai persalinan. Bahkan, banyak ibu baru yang mengalami baby blues setelah melahirkan.

    Kondisi tersebut dapat memengaruhi hormon, kecemasan saat merawat bayi, dan juga waktu tidur.

    Jika dibiarkan berlarut-larut hingga menimbulkan kesedihan yang berkepanjangan, kondisi ini bisa membuat seorang ibu mengalami depresi postpartum.

    8. Pijat setelah melahirkan

    Kabar baik bagi para ibu yang baru melahirkan. Cara merawat tubuh atau badan setelah melahirkan juga bisa dilakukan dengan pijat.

    Ada berbagai manfaat pijat setelah melahirkan, mengutip dari American Pregnancy Association. Berikut beberapa di antaranya.

    • Meregangkan otot-otot tubuh, terutama di bagian perut, punggung bagian bawah, dan pinggul.
    • Melancarkan aliran oksigen ke seluruh tubuh.
    • Merangsang produksi hormon endorfin yang bermanfaat untuk meredakan nyeri tubuh.
    • Memicu produksi hormon oksitosin untuk melancarkan pengeluaran air susu ibu (ASI) saat menyusui.
    • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
    • Meringankan sindrom baby blues dan depresi setelah melahirkan.

    Kendati bermanfaat, pijat sebagai bentuk perawatan tradisional setelah melahirkan perlu dilakukan oleh terapis yang bersertifikat dan berpengalaman.

    Jika Anda sedang menjalani pemulihan pasca-operasi caesar, sebaiknya tunggu dulu sampai bekas luka Anda kering dan sembuh sebelum mulai melakukan pijat.

    Hindari memijat area di sekitar bekas luka pada perut untuk mencegah infeksi.

    Sebaiknya, arahkan saja pada kaki, kepala, lengan, dan punggung Anda yang juga rentan mengalami pegal-pegal setelah melahirkan.

    Kesimpulan

    • Perawatan setelah melahirkan tidak hanya berfokus pada kondisi fisik ibu, tapi juga mentalnya.
    • Perawatan ini bisa mencakup pemulihan diri, pengaturan waktu istirahat, sampai pengelolaan suasana hati (mood).
    • Kurangnya perawatan usai melahirkan bisa meningkatkan risiko infeksi, perdarahan postpartum, hingga depresi postpartum pada ibu.
    • Jika Anda terus merasa kelelahan atau kesulitan mengelola emosi usai melahirkan, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 17/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan