Terkadang, masalah sulit hamil bukan berarti Anda atau pasangan terlahir tidak subur. Penyakit kronis yang Anda atau pasangan miliki saat ini bisa menurunkan kesuburan. Begitu juga obat yang dikonsumsi untuk mengatasi kondisi tersebut. Lalu, penyakit kronis apa saja yang bisa bikin susah hamil?
Apa saja penyakit kronis yang bisa bikin susah hamil?
Tak semua penyakit bisa menurunkan kesuburan. Beberapa kondisi kesehatan yang sudah terbukti dapat menurunkan kesuburan adalah:
1. Endometriosis
Endometriosis adalah peradangan kronis yang disebabkan oleh pertumbuhan dinding rahim yang tidak wajar pada tuba falopi. Endometriosis banyak menyerang wanita usia subur.
Rahim yang terus-menerus meradang dapat mencegah bakal janin untuk menempel dan bertumbuh. Kondisi inilah yang membuat Anda sulit hamil jika memiliki endometriosis.
2. Gangguan hormon
Gangguan hormon menyebabkan keseimbangan hormon tubuh jadi tidak normal. Gangguan ini pun bisa memengaruhi produksi hormon seks dan reproduksi Anda yang pada akhirnya jadi mengganggu kerja sistem reproduksi. Hal ini bisa menyebabkan Anda susah hamil.
Beberapa contoh penyakit kronis yang disebabkan oleh gangguan hormon adalah disfungsi tiroid (hipertiroid atau hipotiroid) dan PCOS.
3. Kanker
Pengobatan kanker dapat menyebabkan keseimbangan hormon dalam tubuh jadi terganggu, yang kemudian jadi menurunkan kesuburan Anda ketika terkena kanker. Misalnya, pengobatan kanker serviks dapat menghancurkan organ yang berkaitan dengan reproduksi, seperti ovarium, tuba falopi, rahim, dan leher rahim.
Pengobatan tersebut juga dapat merusak organ yang terlibat dalam produksi hormon, termasuk ovarium yang juga bertugas memproduksi dan menyimpan sel telur. Pengobatan kanker membuat ovarium Anda tidak dapat meregenerasi sel-sel telur, yang berarti Anda mungkin tidak dapat hamil setelah pengobatan kanker serviks.
Selain itu, hamil saat menjalani pengobatan kanker mungkin akan menimbulkan risiko pada kesehatan janin. Maka itu, sebaiknya diskusikan dengan dokter Anda.
4. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun seperti lupus bisa bikin susah hamil. Hal ini disebabkan karena penyakit ini akan membuat sistem kekebalan Anda menyerang sel-sel normal di dalam tubuh. Akibatnya, jaringan sehat pun jadi rusak, termasuk pada jaringan organ reproduksi. Saat ini terjadi, maka peluang untuk hamil akan menurun. Namun, bukan tidak mungkin Anda bisa hamil di kemudian hari. Sebaiknya konsultasikan hal ini ke dokter untuk mengetahui solusi terbaiknya.
5. Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, namun bisa dan harus dikendalikan. Jika tidak dikendalikan, ada banyak risiko komplikasi diabetes yang mengintai Anda. Salah satunya adalah masalah kesuburan.
Ketika gula darah terus meningkat dan diabetes jadi tak terkendali, maka hormon di dalam tubuh juga mengalami gangguan. Gangguan hormon ini yang kemudian membuat peluang hamil menurun.
6. Obesitas
Meski memang bukan suatu penyakit, namun obesitas adalah kondisi yang bisa menyebabkan kesuburan menurun jika tidak diatasi. Orang yang punya berat badan berlebih sudah pasti memiliki tumpukan lemak yang juga banyak. Lemak-lemak ini akan memengaruhi hormon reproduksi yang kemudian bisa bikin sulit hamil.
Maka itu, Anda harus memiliki berat badan yang ideal agar cepat hamil. Jika Anda belum tahu apakah Anda kelebihan berat badan atau tidak, Anda bisa mengeceknya di kalkulator BMI ini atau pada tautan berikut bit.ly/indeksmassatubuh.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami penyakit tersebut padahal ingin cepat hamil?
Tentunya hal pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan menangani kondisi kesehatan yang Anda alami terlebih dahulu, baru memberikan pengobatan untuk meningkatkan kesuburan.
Lagipula, terkadang ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat kesehatan Anda berisiko jika dipaksakan untuk hamil. Maka itu, sebaiknya diskusikan hal ini pada dokter untuk mengatahui solusi terbaik dari masalah Anda.
Kalkulator Masa Subur
Ingin Cepat Hamil? Cari tahu waktu terbaik untuk bercinta dengan suami lewat kalkulator berikut.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.