backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Amenore Laktasi, Metode Cegah Kehamilan Dengan Cara Menyusui

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

Amenore Laktasi, Metode Cegah Kehamilan Dengan Cara Menyusui

Ada berbagai pilihan kontrasepsi atau KB untuk ibu menyusui yang aman digunakan, salah satunya amenore laktasi. Penasaran dan ingin tahu lebih jelas mengenai metode amenore laktasi? Simak penjelasan berikut ini.

Apa itu metode amenore laktasi?

Amenore laktasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi (amenore) dalam periode tertentu selama menyusui (laktasi).

Hal ini terjadi karena hormon prolaktin yang diproduksi oleh tubuh wanita selama memberikan ASI eksklusif tanpa pemberian makanan tambahan pada bayi dapat menekan ovulasi dan menstruasi.

Metode menyusui dalam mencegah kehamilan ini mungkin bisa jadi salah satu pilihan, khususnya bagi Anda yang ingin menunda kehamilan untuk sementara waktu.

Salah satu tantangan menyusui yang kerap dihadapi ibu yakni hamil lagi saat menyusui. Hal ini yang mungkin membuat ibu memilih untuk menunda atau mencegah kehamilan.

Bagaimana cara kerja metode amenore laktasi?

fase menstruasi metode amenore laktasi

Hormon yang dilepaskan untuk merangsang produksi ASI, yaitu hormon prolaktin selama menyusui dapat mengganggu pelepasan hormon yang diperlukan untuk ovulasi.

Akibatnya, semakin kecil kemungkinan tubuh untuk melepaskan sel telur, mengalami menstruasi, bahkan hamil kembali selama Anda aktif menyusui.

Bahkan, ibu yang menyusui secara eksklusif selama enam bulan dan rutin sesuai keinginan bayi (ASI on-demand) juga berpeluang kecil untuk hamil di masa tersebut.

Begitu pula jika ibu belum mengalami menstruasi sama sekali sejak melahirkan, proses berjalannya metode menyusui dalam mencegah kehamilan ini bisa semakin baik.

Inilah mengapa metode menyusui dalam mencegah kehamilan ini dapat menjadi andalan bagi Anda yang sedang mencegah kehamilan.

Bagaimana cara menerapkan metode amenore laktasi?

Supaya amenore laktasi berhasil untuk menunda kehamilan, metode ini tidak bisa dilakukan sembarangan.

Dikutip dari Australian Breastfeeding Association, ada tiga poin yang harus Anda penuhi dengan baik guna membantu kesuksesan metode yang satu ini, yaitu sebagai berikut.

1. Berikan bayi Anda ASI eksklusif

Anda dianjurkan untuk memberikan bayi makanan dan minuman dari ASI selama enam bulan penuh. Selain itu, Anda harus menyusui si kecil sesuai dengan keinginannya atau kapan saja saat bayi meminta.

Anda mungkin akan menyusui bayi Anda setiap empat jam atau kurang selama siang hari dan setiap enam jam atau kurang selama malam hari.

Mengutip Planned Parenthood, cara ini akan membuat tubuh mengalami ovulasi secara alami sehingga memperkecil peluang kehamilan.

2. Ibu belum haid lagi sejak melahirkan

Ketika menstruasi sudah datang kembali, tandanya tubuh Anda sudah bisa kembali melepaskan telur dan memiliki kesempatan untuk hamil lagi.

Atas dasar itulah, amenore laktasi diyakini lebih efektif pada ibu yang belum mengalami haid sejak melahirkan.

3. Ibu melahirkan kurang dari enam bulan

Metode amenore laktasi hanya dapat bekerja untuk mencegah kehamilan sekitar enam bulan setelah Anda melahirkan.

Meski begitu, tidak ada yang tahu kapan Anda akan mulai menstruasi lagi selama menjalani metode amenore laktasi atau setelahnya.

Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa amenore laktasi bukanlah metode kontrasepsi yang dapat diandalkan sepenuhnya untuk mencegah kehamilan.

Meskipun risiko kehamilan mungkin rendah selama periode amenore laktasi, tetapi ovulasi dapat terjadi tanpa gejala menstruasi kembali, sehingga risiko kehamilan masih ada.

Jika seorang wanita tidak ingin hamil, pertimbangkan penggunaan KB untuk ibu menyusui yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan pribadi dan situasi kesehatan.

Seberapa efektif kerja metode amenore laktasi?

perdarahan saat menyusui

Keefektifan amenore laktasi dalam mencegah kehamilan sebenarnya tergantung dari bagaimana cara Anda menerapkannya.

Tidak menutup kemungkinan, metode ini dapat memperkecil peluang Anda untuk hamil hingga kurang dari dua persen.

Berikut contoh kemungkinan keefektifan metode menyusui dalam mencegah kehamilan.

  • Kurang dari 1 dari 100 ibu yang menyusui terus menerus dengan benar dapat hamil. Artinya, kemungkinan hamilnya sangat kecil jika ibu benar-benar menerapkan metode amenore laktasi.
  • Sekitar 2 dari 100 ibu yang menyusui terus menerus dapat hamil dalam enam bulan pertama jika tidak menyusui dengan benar.
  • Perlu Anda ingat bahwa amenore laktasi dapat mencegah kehamilan karena bantuan hormon menyusui yang menekan hormon ovulasi. Namun, metode ini tidak dapat melindungi Anda dari infeksi menular seksual.

    Oleh karena itu, Anda tetap membutuhkan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah terjadinya penularan infeksi.

    KB apa yang paling aman untuk ibu menyusui?

    KB yang aman untuk ibu menyusui berbeda-beda tergantung kecocokan tubuh masing-masing wanita. Beberapa jenis KB yang aman setelah melahirkan adalah IUD, pil KB, implan, dan suntik KB. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menentukan KB yang tepat.

    Kapan metode ini tidak lagi efektif untuk menunda kehamilan?

    Metode amenore laktasi umumnya hanya dapat diandalkan selama enam bulan pertama setelah kelahiran untuk menunda kehamilan.

    KB alami ini sudah tidak lagi efektif dalam menunda kehamilan bila Anda mengalami satu atau beberapa kondisi di bawah ini.

    1. Periode menstruasi sudah kembali

    Menstruasi merupakan indikator penting dalam kesuburan. Jadi, jika ibu menyusui sudah kembali menstruasi, artinya kesuburan ibu sudah kembali dan ada kesempatan lagi baginya untuk hamil.

    Ketika periode menstruasi kembali, artinya metode menyusui dalam mencegah kehamilan sudah tidak lagi mampu bekerja dengan baik.

    2. Bayi diberikan makanan dan minuman selain ASI

    Perlu Anda ingat bahwa penekanan ovulasi terjadi karena bayi terus disusui pada payudara ibu.

    Jadi, jika bayi sudah jarang menyusu di payudara ibu, otomatis hormon yang menekan ovulasi lama-lama akan berkurang.

    Kondisi inilah yang membuat ovulasi bisa terjadi kembali sehingga menggagalkan proses berjalannya metode ini Alhasil, Anda memiliki kemungkinan untuk hamil kembali.

    3. Usia bayi sudah lebih dari 6 bulan

    Bayi yang sudah berusia enam bulan harus diberi makanan pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

    Oleh karena itu, metode ini sudah tidak efektif karena pastinya bayi menjadi lebih jarang atau bahkan tidak mau menyusu.

    Singkatnya, ketika Anda tidak lagi menyusui bayi dan menggunakan susu formula sebagai penggantinya, berarti metode amenore laktasi tidak lagi efektif untuk diandalkan.

    Bahkan, metode kontrasepsi yang satu ini kurang bekerja optimal bagi Anda yang lebih sering menggunakan pompa ASI ketimbang menyusui secara langsung pada bayi.

    Bila produksi ASI sedikit, Anda bisa rutin makan makanan ibu menyusui untuk membantu meningkatkannya.

    Jika sedang memompa ASI untuk mendorong produksinya, usahakan selalu menerapkan cara menyimpan ASI yang tepat agar kualitasnya terjaga.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan