Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Mempunyai buah hati adalah keinginan yang diinginkan sebagian besar pasangan suami istri. Namun kenyataannya, ada kondisi seperti gangguan sistem reproduksi yang mengakibatkan masalah kesuburan atau biasa disebut sebagai infertilitas. Sebelum Anda berkecil hati, simak penjelasan lengkap mengenai infertilitas pada pria dan wanita serta hal-hal yang bisa dilakukan di bawah ini!
Secara umum, infertilitas adalah kondisi ketika pasangan belum bisa hamil walaupun sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat pengaman secara teratur.
Masalah kesuburan ini dapat dikategorikan sebagai infertilitas ketika Anda sudah mencoba untuk mempunyai anak dengan cara normal dalam jangka waktu satu tahun.
Dikutip dari Medline Plus, infertilitas merupakan hal yang umum terjadi.
Hal ini merujuk pada penelitian bahwa sekitar 15% pasangan belum menunjukkan tanda kehamilan walaupun dalam satu tahun sudah rutin melakukan seks tanpa kondom.
Jika anggapan masyarakat awal infertilitas hanya terjadi pada wanita, nyatanya tidak.
Perlu diketahui bahwa masalah kesuburan serta gangguan sistem reproduksi tidak hanya bisa terjadi pada wanita saja, tetapi juga pada pria.
Sering kali, sebagian besar orang mengatakan bahwa masalah kesuburan atau infertilitas artinya mandul. Padahal, kedua kata ini mempunyai arti yang berbeda.
Lantas, apa itu mandul? Mandul adalah kondisi pria atau wanita tidak bisa menghasilkan anak.
Penyebab mandul biasanya terjadi ketika sperma pada laki-laki atau telur perempuan tidak dapat diproduksi, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi.
Walaupun begitu, fungsi seksual Anda tetap bekerja dengan normal. Namun sayangnya, Anda tidak bisa punya anak.
Ya, kemandulan tidak bisa diatasi dengan cara apapun, berbeda dengan ketidaksuburan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa infertilitas merupakan kondisi saat Anda dan pasangan sulit terjadi pembuahan secara alami.
Maka dari itu, saat Anda dinyatakan infertil, Anda dan pasangan masih mungkin untuk memiliki anak dengan berbagai perawatan tertentu.
Jadi bisa disimpulkan bahwa infertilitas bukan berarti mandul, tetapi mandul sudah pasti mengalami infertilitas.
Agar terjadi kehamilan, pembuahan harus terjadi dengan langkah-langkah yang sudah seharusnya.
Bagi beberapa pasangan, ada beberapa penyebab yang merupakan pertanda dari infertilitas. Hal ini bisa terjadi baik dari pria, wanita, atau bahkan keduanya.
Masalah kesuburan atau infertilitas pada pria dapat terjadi karena beberapa penyebab yang biasanya berasal dari sperma.
Hal ini bisa terjadi karena adanya kelainan sperma yang dilihat dari jumlah, pergerakan, serta bentuk.
Tentunya pemeriksaan ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dilakukan oleh tenaga medis professional.
Pada beberapa kasus, infertilitas juga bisa terjadi sejak lahir karena masalah kesehatan yang memengaruhi sperma.
Berikut beberapa hal lainnya yang juga bisa menjadi penyebab infertilitas pada pria, sepeti:
Sebagian besar penyebab dari infertilitas pada wanita adalah karena masalah ovulasi. Hal ini karena tanpa adanya ovulasi, maka sel telur tidak bisa dibuahi.
Tanda atau gejala infertilitas ini kemungkinan berawal dari periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali.
Berikut beberapa penyebab masalah kesuburan pada wanita yang bisa terjadi:
Sebelum mengetahui penyebab infertilitas, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko infertilitas, yaitu:
Anda perlu waspada kalau siklus menstruasi terlalu lama (lebih dari 35 hari) atau terlalu cepat (kurang dari 21 hari).
Begitu juga ketika jika ada beberapa bulan terlewat tanpa haid. Pasalnya, hal ini bisa meningkatkan risiko masalah kesuburan dan menjadi tanda gangguan kesuburan.
Meskipun di usia 35 tahun ke atas masih memiliki kesempatan untuk hamil, kemungkinannya akan semakin mengecil.
Ini disebabkan oleh sel telur yang mulai susah untuk dibuahi.
Perhatikan jika Anda mengalami masalah pada fungsi seksual seperti hilangnya gairah seksual, kesulitan ereksi dan ejakulasi, hingga jumlah sperma sedikit.
Terlalu kurus atau terlalu gemuk dapat menyebabkan infertilitas. Selain itu, kebiasaan diet yang berlebihan atau terlalu banyak olahraga juga dapat membawa masalah bagi kesuburan.
Bagaimana cara mengetahui jika Anda terlalu kurus atau terlalu gemuk? Periksalah apakah indeks masa tubuh berada dalam skala yang tepat.
Penyakit menular seksual dapat menyebabkan gangguan sistem reproduksi.
Infeksi dan peradangan akibat klamidia atau gonore dapat menyebabkan penyumbatan saluran tuba, gagal hamil, atau bahkan komplikasi kehamilan seperti risiko hamil ektopik.
Merokok dapat menyebabkan masalah serviks dan saluran indung telur. Selain itu, merokok juga bisa membuat Anda megalami penuaan dini yang artinya kurang baik bagi sel telur.
Sementara mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dapat menyebabkan kemandulan, baik bagi pria atau wanita.
Tidak cukup hanya melihat dari faktor yang meningkatkan risiko infertilitas, Anda perlu untuk memeriksakan diri pada dokter yang tepat.
Beberapa pertanyaan yang bisa Anda diskusikan dengan dokter mengenai infertilitas, seperti:
Selain berkonsultasi, ada kemungkinan Anda serta pasangan melakukan tes kesuburan agar program hamil yang akan dijalani nantinya berjalan lebih lancar.
Pada pria, tes kesuburan yang disarankan biasanya meliputi:
Sementara pada wanita, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes kesuburan seperti:
Dokter biasanya akan merekomendasikan untuk melakukan tes kesuburan jika dirasa perlu saat Anda sedang berkonsultasi.
Dengan tes kesuburan, dokter bisa mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat untuk infertilitas yang dialami Anda atau pasangan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar